1 ; 15

2K 196 8
                                    

ᐢ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᐢ..ᐢ

Musim semi di hutan belantara membuat bunga tumbuh lebih indah dari biasanya.

Cuaca terasa sejuk serta segar, mengalun di berbagai sudut sisi terbawa angin mengitari makhluk hidup yang bercengkrama di sekitarnya.

Tapi, musim semi yang indah tidak dapat dinikmati oleh Rayne Ames. Pria berusia 20 tahun itu baru saja kesal karena menerima tugas tak masuk akal.

Tugas yang diperintahkan oleh Orter Madl membuat Rayne tidak ada henti-hentinya berdecak dan mendengus kasar.

Brak

"Kenapa bukan kau saja yang menikah?"

Orter menatap meja miliknya yang baru saja dipukul keras oleh Rayne. Pria di depannya benar-benar marah. Pun Orter memikirkan cara bagaimana untuk membujuk Rayne agar mau menjalani misi.

"Target pasar narkoba mereka adalah rakyat menengah ke bawah," Orter menumpu dagunya, menatap Rayne datar. "Apa kau ingin anak tidak bersalah ikut terseret arus?"

Gigi Rayne bergesekan, sehingga mengeluarkan gertakan yang terdengar nyaring, "Lalu? Kenapa harus aku?"

"Karena hanya kau yang tersisa, Rayne Ames."

Rayne membuang napas gusar, sorot matanya menatap penuh kebencian pada Orter.

"Persetan." Umpat Rayne hendak berjalan ke luar ruangan dan pergi dari tempat yang menyesakkan.

"Teruslah lari jika ingin melihat anak-anak kecil kehilangan orang tua mereka akibat kecanduan narkoba. Bisa kupastikan persentase anak yatim piatu akan meningkat seiring berjalannya waktu."

Langkah Rayne berhenti seketika.
Kedua tangannya terkepal, hingga buku-bukunya memutih dan mengeluarkan urat kehijauan.

Membayangkan bagaimana anak-anak kecil tidak berdosa itu harus menanggung beban di pundak dan diasingkan di dalam negeri ini membuat Rayne melihat gambaran dirinya sendiri.

Apa dia akan tetap kabur?

"Kapan?" Suara Rayne terdengar sangat pelan.

"Apanya?"

"Kapan aku harus menikah?" Tanya Rayne membalikkan badan dan menatap sinis pada Orter. Kelopak matanya menyipit dan bibirnya menekuk kesal.

Semua itu membuat Orter bahagia. Karena dia bebas dari misi yang merepotkan ini dan melimpahkan pada Rayne.

Pria dengan kacamata tersebut berdehem pelan, "Ekhem,"

Tangan Orter terjulur, menunjukkan sebuah foto seorang gadis berambut cokelat tua.

"Namanya (Name) Astrone. Anak ke-2 dari tiga bersaudara. Menikahlah dengannya dan gali informasi sebanyak-banyaknya."

"Bukankah dia terlihat muda?"

"Benar. Usianya dua tahun di bawahmu."

Rayne terdiam sejenak.
Pria itu mengetahui dengan betul bahwa marga Astrone terkenal atas pengendalian dunia bawah. Namun misi ini terlalu beresiko karena pemimpin dunia bawah adalah ayah dari gadis yang akan dinikahinya.

Sorot mata kuning muda itu melirik ke arah Orter, ia sedang menelisik lebih jauh tujuan dari bajingan di depannya.

"Apa yang harus kulakukan?" Tanya Rayne to the point.

"Itu mudah," Orter menaikkan kacamatanya. "Bunuh anak terakhir Astrone. Dia adalah biang keladi dari pembuatan narkoba."

–꒰ 🐰 ꒱ ᐧ༚‌ᐧ

Begitulah yang terjadi.

Langkah Rayne terhentak penuh amarah, melewati lorong panjang di biro sihir. Misi tugas yang diberikan Orter sangat tak masuk akal. Meskipun begitu, Rayne tak bisa membiarkan orang-orang mati begitu saja.

Salah satu alis Rayne terangkat, poster tentang kekacauan bawah tanah sudah tersebar di seluruh penjuru negara ini.

Mereka tidak sama dengan Innocent zero. Organisasi gelap tersebut berfokus pada penyebaran narkoba yang memiliki efek kecanduan, mual serta pusing, tidak sadarkan diri, dan jika telah kecanduan akut orang yang mengkonsumsi akan meledak.

"Tch, merepotkan,"

Kaki jenjang Rayne kembali berjalan.

"Menikah? Konyol sekali. Aku takkan menyerahkan hidupku pada sembarangan wanita." Lanjut Rayne bergumam pelan.

Namun Rayne langsung teringat ucapan yang dikatakan Orter sebelumnya.

"Setelah misi selesai kau bisa menceraikannya."

Helaan napas Rayne semakin memberat. Justru itulah yang membuat Rayne berat pada misinya. Bukankah itu sama saja seperti sampah? Kau bisa memakai isinya dan buanglah jika tak bisa digunakan.

Rayne tidak ingin berperilaku seperti sampah.

Kedua alis Rayne mengerut sempurna. Kepalanya terangkat, menatap birunya langit di siang hari.

"Jadi, bagaimana aku harus melamarnya?"

 𐐪 ⇄ ˖

To be continued

eleven : rayne amesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang