9 ; 15

984 135 21
                                    

ᐢ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᐢ..ᐢ

Keadaan rumah begitu hening.

Seminggu telah berlalu setelah adanya tragedi di hutan terlarang.

Begitu (Name) menunjukkan sihir kemampuan penyembuhannya yang hebat, para penyihir kelas atas langsung berbondong-bondong menghampirinya dan menawarkan pekerjaan untuk bergabung dengan mereka.

(Name) Tidak langsung menyetujui, ia meminta izin terlebih dahulu pada Rayne selaku walinya saat ini.

"Aku tidak peduli."

Rayne mengingat jelas bagaimana ucapan kasar bernada sinis itu keluar dari bibir tipisnya. Ucapan yang kini sedikit ia sesalkan.

"Bukan berarti aku merindukannya." Rayne menepis pikirannya sendiri.

Walau begitu, sedikit banyak Rayne mendapat keuntungan. Rumahnya kini dalam keadaan tenang dan damai.

Jadwal Rayne hari ini tidak terlalu sibuk.

Dia hanya perlu memberi makan kelinci, membersihkan ladang belakang, memasak makan malam, lalu—

Tok tok

Kening Rayne menyerngit.

Cklek

"Dia sudah datang." Gumam Rayne pelan.

Mengetahui akan hal itu, Rayne langsung menengok baju yang dia pakai, lalu mengibaskan debu tak kasat mata dan memperbaiki penampilannya.

Sedetik kemudian dia baru sadar.
Kedua alisnya menyatu tanda tidak setuju.
"Mengapa aku melakukan ini?"

"SELAMAT SORE RAYNE, APA KAU MERINDUKANKUUU? AH, KAU INGIN KUBERI KETCUPAN MANJ—MMNHHGGRROOKKK!"

Bukan main. Baru saja datang, biang keladi yang menyebabkan hidup Rayne tidak tenang sudah melancarkan aksinya.

Karena itu, Rayne mencengkram erat leher jenjang (Name).

"Bbiarrkhan akhu—"

"Diam. Jangan membuat keributan." Ancam Rayne mendatarkan raut wajah.

(Name) Mengangguk polos.

Sampai akhirnya Rayne luluh melihat wajah menggemaskan (Name) yang memohon seperti anak anjing kurang belaian.

Rayne menghela napas kasar, lalu memundurkan langkah. Menjauhkan diri dari (Name) yang terbatuk-batuk akibat cengkraman tangan.

"Uhuk... Ghuk... Grokgrok,"

"Menjijikkan."

(Name) Menatap tajam Rayne. Namun, tidak butuh waktu sedetik pandangannya langsung berubah menjadi cinta. Gadis itu luluh, melihat wajah tampan Rayne semakin membuatnya jatuh cinta.

eleven : rayne amesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang