Hai semua, maaf banget aku baru sempat update, kemaren 2 hari aku sakit, lemes gitu badan nya jadi gaada waktu ngetik, tappi alhamdulillah sekarang sudah mendingan, dan kabar baiknya aku akan update tiap hari, soalnya aku sudaaa libur kerjaaa~~~~
Okeee enjoy reading yaaa, sebenarnya aku aga suntuk, bingung sama lanjutan nya, tapi ikutin naluri di akal saja yakan.
Pagi pagi sekali cathrine, dabith dan Ian sudah berangkat menuju busan, mereka sengaja berangkat agak pagi agar bisa pulang pada sore hari.
Sejujurnya malam ini ada pesta kecil kecilan di rumah ian, nami pun baru dapat kabar dari maid di rumah ini, ketika melihat beberapa maid sibuk membereskan taman samping dengan beberapa peralatan dinner.
Awalnya sempat bingung, namun seorang maid mengatakan kalau ini sudah jadi rutinitas ian kepada staf kantor dan juga karyawan industri jika ian melampaui target terbarunya.
Lewat lagu do or die ian mendapatkan 3,6jt penonton di youtube hanya dengan kurun waktu 1 bulan kurang, wow tentu sebuah hal bagus bukan?
Sejak 10 menit yang lalu, nami berada di kawasan dapur, dia berpikir hari ini berencana membuat cookies kesukaan nya sewaktu di Indonesia dulu, biasanya dia akan membeli di toko kue langganan nya, namun sekarang dia akan mencoba membuatnya sendiri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Gambaran diatas, referensi outfit yang dipakai nami sekarang)
Saat tengah sibuk berkutat dengan adonan, nami mendengar suara bel dari luar, nami mendongak ketika tidak ada seorang pun yang membuka kan pintu karna sedang sibuk di taman.
Nami menghela nafas pelan sambil beranjak mencuci tangan nya , lalu berjalan menuju pintu.
Saat membuka pintu, nami sedikit tertegun melihat siapa yang berdiri di ambang pintu.
Nami baru mengingat bahwa yang berdiri di hadapan nya ini adalah ibunya ian. Nami langsung membungkuk 90 derajat lalu mempersilahkan ibu ian masuk.
( aku bakal rubah nama mama ian disini jadi mira, tante mira)
"Eh nyonya besar, maaf, silahkan masuk" nami tersenyum kikuk lalu memberi jalan agar ibu ian bisa lewat.
Ibu ian menatap nami lalu tersenyum manis sambil berjalan memasuki rumah anak nya itu, nami berjalan mengekori ibu nya ian lalu teringat jika dia sedang memanggang cookis di dalam open, nami langsung berlari dengan cepat menuju dapur.
Ibu ian memperhatikan nami lalu berjalan menyusul ke arah dapur.
"Astaga untung engga gosong" gerutu nami sambil mengeluarkan cookies dari dalam open.
"Kamu sedang bikin apa?" Nami menoleh ke arah ibunya ian sambil tersenyum kikuk.
"Nyonya, saya lagi bikin cookies, tiba2 pengen makan cookies"