1-Truth and Falsity

42 8 0
                                    


••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di malam yang sunyi diikuti hujan lebat dan petir yang bergemuruh. Seorang adik kakak yang baru saja pulang dari cafe setelah bekerja, kehujanan saat mereka menuju ke rumah akhirnya dengan terpaksa kedua kakak adik itu lebih memilih untuk mencari tempat berteduh, karena hujan dimalam ini begitu lebat.

Kedua kakak adik itu melihat halte yang ada dipinggir jalan saat sedang mencari tempat meneduh, dan akhirnya keduanya memilih untuk ke halte itu lalu menunggu sampai hujan reda, mereka mulai duduk dan terdiam satu sama lain suasana hening itu tak ada yang ingin membuka suara sama sekali hanya untuk sekedar memulai percakapan, keduanya hanya terlarut dalam keheningan yang menurut mereka nyaman juga menatap langit malam sedang gelap gulita yang dipenuhi rintik air hujan.

"kenapa harus hujan segala sih?" celetuk salah satu dari remaja itu, Lorenzo Kaisar Arava Rhys. cowok itu terlihat kesal karena hujan yang tiba-tiba saja turun, padahal niatnya sehabis pulang dari bekerja ingin tiduran diranjang yang nyaman.

"Bawel mulu lo kaya cewek." balas remaja satunya Ryan Zachary Rhys.

Kaisar menatap sinis ke arah abangnya, Ryan menyadari itu menghela nafas pasrah.

"Iya iya gue yang salah, sensitif bener." Kaisar yang mendengar itu malah semakin menatap sinis sang abang yang makin membuat dirinya kesal.

Disaat Kaisar ingin berucap, terhenti karena mendengar suara tangisan seorang anak kecil..tapi jika lebih didengarkan seperti suara seorang gadis? Apa anak ini tersesat sampai menangis disaat hujan? bahkan hari pun sudah mulai gelap, pikir keduanya.

Ryan dan Kaisar terdiam mereka bertatap satu sama lain entah kenapa suasana kali ini agak sedikit membuat bulu kuduk keduanya berdiri karena merinding dan penasaran secara bersamaan saat mendengar suara tangisan seorang anak kecil itu.

"Lo pasti juga dengar kan kai?" tanya Ryan dengan perasaan campur aduk sungguh ia paling benci jika harus berurusan dengan mahluk yang tak kasat mata atau hal hal yang berbau mistis.

Kaisar mengangguk menelan ludahnya sendiri ,meskipun dia tidak takut dengan hantu dan hal-hal yang berbau mistis seperti ini tapi jika dipertemukan langsung...mungkin dia lebih memilih kabur daripada berurusan dengan mereka yang jelas-jelas sudah tidak ada wujud entitasnya.

"Kayaknya suaranya dari sana bang." ucap kaisar menunjuk bangunan gudang yang terlihat tak bisa dipakai dan sudah terlihat beberapa ada yang roboh.

"Lo mau ngecek?"

"Kalo iya kenapa? Siapa tau bukan hantu atau hal semacamnya." Ryan yang mendengar itu langsung menghela nafas, cowok itu paling benci dengan hantu sekali lagi kita tekankan bahwa Ryan sangat membenci hantu.

"Ikut kagak bang?" imbuh kaisar kepada Ryan yang terlihat mematung, sebenarnya dia tau bahwa sang abang sangat takut dengan hantu jadi..Kaisar hanya iseng mengajaknya untuk mengecek ke gudang itu..sekalian untuk membalas dendam kepada Abangnya yang sudah membuat dirinya kesal tadi.

A Secret [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang