10 - Who?

15 3 0
                                        

☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Jadi apa rencanamu?” tanya seseorang dibalik telepon itu.

“Mudah, buat geng Zarvior dan Vanostra saling berseteru” jawab wanita itu dengan senyuman licik.

Pria itu tertawa

“Kau iblis, apa kau sama sekali tak memiliki rasa bersalah?” tanyanya.

“Di dunia ini ada banyak manusia yang seperti iblis.” balasnya, pria itu tertawa kembali ia seakan-akan menemukan sebuah lelucon.

“Yah apa yang kau katakan memang benar”

“Untuk rencana ini, aku meminta suruh geng anakmu untuk ikut campur dalam hal ini apa kau bisa?” ucap wanita itu.

“Wow, sepertinya kau ingin membuat kekacauan lagi dan tentu saja aku bisa”

“Kau tinggal menyiapkan rencana itu, sisanya aku sudah mengurusnya”

“Baiklah-baiklah..my Queen.” ujarnya dengan tersenyum.

Wanita itu mematikan sambungan telepon itu, tatapan matanya tersirat penuh kebencian.

• • •

Back To Story

Pukul 07.20

Halaman sekolah dipenuhi oleh para siswa yang berseragam, berdiri dengan penuh perhatian dalam barisan dan menghadap ke arah tiang bendera yang terletak di tengah-tengah sekolah.

Tiang bendera dihiasi dengan bendera nasional negara, berkibar lembut tertiup angin pagi yang lembut. Matahari bersinar cerah, memancarkan cahaya pagi yang lembut pada segala sesuatu. Suara bendera yang berkibar tertiup angin dan obrolan para murid terdengar.

Akhirnya upacara di mulai, upacara pagi ini berjalan cukup lancar dan berjam-jam kemudian upacara pun selesai para murid berbondong-bondong mulai menuju ke kelas mereka masing-masing, adapun sebagian dari para siswa yang menuju ke kantin.

“Woi ngantin yuk” ajak Deandra.

“Gas lah, perut gue udah keroncongan banget nih” jawab Cakra

“Mana pidato lama banget tadi” sambung Galaxy.

“Wah ga biasanya nih lo ngeluh hal begituan” jelas Sagara.

“Gua juga manusia kali”

“Udah-udah..ayo ke kantin, eh tapi lo berdua ikut?” tanya Deandra pada Zevan dan Kaisar.

“G-”

“Ikut.” Zevan menatap ke arah sang adik dengan tatapan tajam tapi setelah itu menghela nafas.

A Secret [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang