6 - Cafe 2

22 6 2
                                    


••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jam 06.20

Matahari sudah menjulang tinggi ke langit dengan cerah setelah malam tadi hujan badai yang begitu deras, suara-suara burung berkicau begitu riuh tapi juga merdu berbeda dengan apa yang terjadi disini..

"OI BANGUN GA LO PADA!!" pekik Galaxy sembari memukul panci guna membangunkan manusia-manusia yang masih tertidur dengan lelap itu, begitu berisik dan tidak ada merdunya sama sekali.

"Apaansih! orang masih pagi juga" decak Deandra kembali melanjutkan tidurnya, mata Galaxy berkedut kesal melihat itu.

"Mereka belum bangun juga?" lontar Zevan yang baru saja masuk ke kamar itu setelah baru saja turun ke bawah untuk menyiapkan segala sesuatunya.

"Emang kebo mereka ini" dengus Galaxy kesal, bagaimana tidak sedari tadi galaxy hanya membangunkan 2 orang manusia, ya 2 orang! tapi susahnya minta ampun.

"Kenapa ga disiram pakek air? dikamar mandi ada ember" usul Kaisar menatap sekilas ke arah kedua makhluk yang masih tertidur itu, siapa lagi kalau bukan Cakra dan Deandra?

"Bagus juga ide lo" Galaxy tersenyum lembut tapi terlihat begitu menyeramkan, cowok itu segera berjalan ke kamar mandi untuk mengambil air, setelahnya Galaxy mulai mengguyur air diember itu ke arah Cakra juga Deandra tanpa belas kasihan, mampu membuat kedua korban itu bangun dengan terkejut dan juga panik.

"HAH,ADA BANJIR KAH?!!" pekik Cakra dengan memasang posisi siaga begitu juga Deandra, yang lain hanya menatap itu dengan datar lalu kembali ke kegiatan masing-masing.

"Dah cepet mandi sono" perintah Galaxy, segera dipatuhi oleh Cakra juga Deandra yang nyawanya masih belum terkumpul.

Jam sudah menunjukkan pukul 07:49 semuanya masih sibuk untuk menyiapkan makanan dan lain lain.

"Nah sip udah selesai semua, meskipun masih sedikit sih" kata Sagara.

"Ternyata ini cukup melelahkan juga" ungkap Arion sembari menghidupkan ac disitu.

"Bener, gue kira gampang ternyata susah juga" imbuh Sagara.

"Kita istirahat dulu" sahut Zevan dan diangguki yang lain.

• • •

"Baiklah udah waktunya dibuka dan ketua yang harus mewakilinya" ujar Sagara, Zevan mulai membuka pintu dan diluar sudah ada beberapa orang yang menunggu meskipun itu tak banyak tapi setidaknya sudah ada peminat untuk cafe ini, orang orang itu pun mulai masuk ke dalam cafe dan dengan ramah yang lain mulai menyambut.

"Ganteng banget woilah, ga nyesel gue dateng ke sini pada cakep cakep semua" gumam seorang gadis, hidungnya bahkan mulai mimisan tapi gadis itu segera menutupinya dengan tisu lalu berjalan ke arah Zevan.

A Secret [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang