Dua seorang kaka adik layaknya candramawa hitam bercampur putih sulit untuk disatukan menjadi satu warna karena sebuah perbedaan... mencari Rahasia untuk menemukan kebenaran, mereka berharap menjadi Sembagi arutala yang berarti cita cita dan rembula...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
☆
Kring..
Kring...
Suara alarm berbunyi dengan sedikit nyaring di dalam kamar itu membuat kedua kakak adik mulai bangun untuk menjalani kehidupan baru.
"Hoamm..cepet banget sih paginya..." gumam Kaisar dengan masih menguap, lihat saja dirinya mata saja masih tetap tertutup mana lagi posisi tidurnya sambil duduk. dasar pemalas.
Zevan menggeleng melihat kelakuan Kaisar, dirinya lebih memilih untuk beranjak dari ranjang dan menuju ke kamar mandi, karena hari ini adalah hari dimana mereka akan sekolah dan mungkin akan bertemu dengan para tokoh dicerita ini, sementara Kaisar cowok itu malah kembalibahkan merebahkan tubuhnya dan melanjutkan tidurnya.
Beberapa menit kemudian, Zevan sudah keluar dari kamar mandi lalu ia berjalan menuju ke walk in closet untuk mengganti ke seragam sekolah, setelah selesai bersiap-siap Zevan menatap datar ke arah seorang pemuda yang masih tertidur sangat nyenyak padahal tadi Zevan kira dia sudah bangun tapi kenapa ini malah tidur lagi? Mata Zevan berkedut kesal dengan paksaan Zevan segera mengangkat tubuh Kaisar, sampai sang empu terkejut karena tiba-tiba saja tubuhnya terangkat.
"Bang lo apa-apaan sih?!" seru Kaisar kesal.
"Lo yang apaan udah jam segini kagak bangun malah lanjut molor dasar kebo" Zevan menjewer telinga Kaisar sampai memerah.
“Aduh aduh lepasin sakit bangsat!” Kaisar mengadu kesakitan, ia pun berhenti untuk mendengarkan telinga Kaisar.
"Bagus tidur aja terus, gausah sekolah sekalian lo" sindir Zevan dengan senyuman mematikan, Kaisar yang melihat itu jelas saja merinding dan segera berlari ke kamar mandi daripada terkena amukan sang abang, Zevan terkekeh.
Skip beberapa menit kemudian Kaisar sudah selesai bersiap-siap, kini kedua kaka adik itu segera turun untuk sarapan sebelum berangkat ke sekolah
"Zevan, Kaisar selamat pagi sayang" Yara menyapa kedua anaknya dengan lembut, keduanya mengangguk lalu mulai bergabung untuk sarapan pagi itu.
"Kalian berdua kan satu sekolah sama sikembar, mending berangkatnya bareng aja" kata Yara, yang jelas saja sikembar menggeleng bersamaan.
"Ngapain harus kita bun? Kan mereka juga punya motor" sahut Keandra diangguki oleh Kavian.
"Bunda tau tapi apa salahnya kan berangkat sama-sama, kalian juga jarang banget lho akur bunda cuma mau kalian akur aja" jelas Yara.
"Mana mau gue akur sama pembunuh" hina Kaivan, Kaisar mendengar itu sebenarnya terbawa emosi tapi Zevan mencoba menenangkannya.
"Apa kamu mau marah hah?" Kavian malah semakin memperkeruh suasana ini yang membuat mood Kaisar benar-benar tidak baik.
"Berisik gembel" kata Kaisar datar, Kavian yang mendengarnya pun terbawa emosi bahkan urat-uratnya sedikit terlihat karena mulai kesal juga emosi, cowok itu bangkit dari kursi dan berjalan ke arah Kaisar dengan kasar Kavian menarik kerah seragam Kaisar.