saya itu Serena!
-....-Serena duduk tenang di bus tanpa berbicara apapun membuat ratara semakin curiga.. "Ser?" pangim Ratara dan Serena menoleh perlahan. "apa?" suara Serena terdengar lembut dan sangat sangat sopan masuk ke telinga ga kaya serena yang biasanya.
Ratara menggeleng kecil, "ga jadi"
"dih ga jelas lo" ucap Serena kembali ke posisi awalnya, duduk tenang. anak lain juga tidak banyak bergaduh karna sudah malam dan mereka lelah bermain.
Serena berjalan duluan memasuki kamar, jalannya benar benar anggun membuat Monica menatap heran. "Serena!" Monica memegang tangan Serena.. dingin.
tangan itu dingin, Serena menoleh perlahan.. "kenapa Mon?" tanya Serena denga nada suaranya tapi suara itu benar benar lembut dan lirih.
'ko aga lain anak ni' ucap Monica di dalam hati. "lo sakit Ser? tangan lo dingin banget" ucap Monica tapi Serena mengabaikannya dan langsung tidur di kasurnya.
"kayaknya beneran sakit deh" gumam Monica melihat serenya dengan sedikit khawatir. "Ser gw ke kamar sebelah dulu ya" ucap Monica memakai sendalnya dan keluar dari kamar. Monica ke kamar siapa? yaps kamar Cantika.
"aduchh apa sich udach malem masic aja bertamu" ucap Cantika. "Can itu si serena kayaknya sakit deh. dia badannya dingin banget" ucap Monica dengan raut wajah khawatir.
"aduuuch cwoba ke anack PMR dech" ucap Cantika. "lah lo kan anak PMR" ucap Monica menarik narik kecil tangan cantika. "Oh iya yach" Cantika akhirnya mau dan mengambil kotak obat.
saat memasuki kamarnya Cantika tercekat, aura di sini benar benar menyekiknya.
"R-rata.. p-panggilh.. R-rata..ra" ucap Cantika memegangi lehernya yang terasa di cekik kuat sebelum akhirnya pingsan. Monica bergerak gelisah, dia benar benar bingung.
"ratara.. ratara!" Monica mulai sadar akan pesan Cantika sebelum pingsan tadi, Monica berjalan cepat menuju kamar Ratara.. "TARA! RATARAA! BUKA!" teriakan panik Monica membuat Ratara membuka pintunya, bukan hanya Ratara tapi semua pintu kamar terbuka..
"apa?" Ratara mengucek matanya. Monica segera menarik Ratara menuju depan kamar yang Serena dan Monica tempati.. "Cantika pingsan di dalem. gw gatau kenapa tapi cantika bilang gw harus panggil lo!" ucap Monica dengan tangan bergetar mencoba membuka pintunya, tapi sial sekali.. pintu itu seperti macet.
"hiks gabisa! kok gabisa di buka!" Monica mulai ketakutan dan menangis, raki yang melihatnya pun khawatir.
ekhem raki (^ 〰 ^)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dasi Abu (Serena × Ratara)
Teen FictionWARNING!! •BERBAHASA NON BAKU •16+ •CERITA MINIM AKHLAK •WAJIB VOTE & KOMEN •TERINSPIRASI DARI 'dasi gantung' tiktok! "Lepasin gw!" "kalo aku gamau gimana?" ••• "jangan ikutin gw terus bisa kan!" "gabisa" ••• "tapi jin sama setan cocok loh, sama sam...