Happy reading!
.
.
.
Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto.
Pairing : SasuFemNaru
Rated : T
Genre : Drama, romance
Warning : Gender switch, OOC, OC, typo (s)
Note : Dilarang copy paste sebagian ataupun keseluruhan isi fic ini maupun fic milik saya lainnya!
Selamat membaca!
Mr. Arrogant
By : Fuyutsuki Hikari
.
.
.
Tawa renyah menyambut indra pendengaran Sasuke saat pria itu membuka pintu kamar inap yang ditempati oleh Naruto. Di dalam ruangan, ia melihat tiga orang wanita berbeda usia duduk, bercengkrama dan tertawa oleh cerita konyol yang diceritakan oleh Koyuki.
"Kau ada di sini?" Pertanyaan itu ditujukan kepada Koyuki sang artis papan atas yang dengan segera menuju rumah sakit setelah menyelesaikan semua pekerjaannya hari ini.
Koyuki mengangguk, tersenyum lebar saat pandangannya bertemu dengan Sasuke. Ia sedikit terkejut tidak mengira Sasuke tanpa merasa canggung mengecup satu pipi sang ibu di hadapannya dan Naruto.
"Kurama memberitahuku jika adik kesayangannya masuk rumah sakit. Dia terus mengeluh karena tidak bisa pulang cepat ke Tokyo karena itu Kurama menitipkan Naruto kepadaku dan memintaku menjenguknya jika ada waktu luang."
Sasuke mengangguk. Dia juga mendapat telpon pagi ini dari Kurama. Perlu usaha keras hingga Sasuke akhirnya bisa meyakinkan Kurama untuk tidak memaksakan diri pulang ke Tokyo. Sasuke bahkan meminta bantuan ibunya untuk bicara dengan Kurama untuk menenangkan putra sulung keluarga Namikaze itu.
"Koyuki, apa kau lapar?" Mikoto mencolek pelan paha yang ditanya sembari memberi bahasa isyarat untuk keduanya meninggalkan ruangan.
Koyuki yang cepat tanggap langsung memasang ekspresi memelas sembari mengusap perutnya yang sama sekali tidak lapar. "Saya lapar sekali. Bagaimana jika kita mencari makanan enak? Saya tahu restoran enak di dekat sini," ujarnya.
"Apa kau perlu alat penyamaran?" Mikoto bicara, menyambar mantel serta tas tangannya dari atas kursi.
Koyuki mengeluarkan topi rajut serta kacamata hitam dari dalam tas. "Apa Anda keberatan jika saya memakai kacamata hitam di malam hari? Jika Anda merasa malu, saya tidak akan mengenakannya."
Mikoto terkekeh. "Tidak masalah," jawabnya. "Naruto, apa kau keberatan ibu tinggal untuk makan?"
Naruto tersenyum, menggelengkan kepala, pelan. "Tidak apa-apa," jawabnya masih terdengar lemah. Ia menutup kedua mata saat Mikoto mendaratkan satu kecupan di keningnya, sementara Koyuki melambaikan tangan sembari mengedipkan mata penuh arti sebelum menutup pintu kamar, pelan.
"Bagaimana kabarmu?" Sasuke menarik kursi yang tadi diduduki oleh ibunya mendekat ke arah ranjang. Tangan pria itu menggenggam lembut tangan Naruto yang terasa sedikit hangat.
Naruto tidak langsung menjawab. Wanita itu menarik napas panjang, mengamati jemari tangannya yang saling bertaut dengan Sasuke. "Akan lebih baik jika aku mendapat satu kecupan darimu."
Senyum Naruto terukir, rasa cemas yang menguasainya kemarin perlahan menguap bersama udara saat merasak kecupan lembut didaratkan Sasuke di keningnya, lama. "Maaf membuatmu khawatir!" ucap Naruto saat kekasihnya kembali terduduk.

KAMU SEDANG MEMBACA
TAMAT - Mr. Arrogant
Fiksi PenggemarSASUFEM!NARU FANFICTION Naruto tidak mengerti kenapa para senior wanita di hotel tempatnya bekerja tidak meyukainya? Dia juga tidak mengerti kenapa General Manager hotel ini senang sekali memberikan setumpuk pekerjaan kepadanya? Oh, ayolah, Naruto...