20. Karaoke

6 2 0
                                    

Pulang dari ngampus, geng nya Salsa yaitu Dhea, Najwa, dan Floren mengajak gue buat ikut ke Margo city Depok, Nabilla juga ikut. Rencananya pada mau karaoke di sana.

Kami berenam dari gedung G berangkat naik motor, sampai di parkiran pada langsung masuk.

N

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

N

ajwa bayar setelah booking tempat karaoke selama 2 jam lamanya, usai kami berenam patungan.

Di tempat karaokean, yang nyanyi duluan Dhea sama Floren, karena mic cuma 2. Sementara Najwa nge-live instagram, gue nontonin aja di pinggir sama Salsa. Nabilla juga ikut nontonin.

"Cip, Jen, nih lo berdua nyanyi. Gantian sama kita," ucap Floren.

"Cipa duluan aja Flo sama si Billa," jawab Salsa.

Gue nengok ke Salsa. "Lah, kenapa lo enggak?"

"Ntaran aja, lagi asik chat ini." jawab Salsa.

Gue mendelik, bisa-bisanya malah chattingan. Kalau gue sih sayang uang udah bayar buat karaokean.

"Ya udah ini Cip pegang mic nya." Floren menjulurkan mic ke arah gue. Dengan senang hati gue menerima nya. Lagu yang diputar Floren nggak gue hafal tapi gue tau karena pernah mendengarkan lagunya.

"Wahahaha Cip lo nggak hafal liriknya ye," ledek Salsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wahahaha Cip lo nggak hafal liriknya ye," ledek Salsa.

"Kampret lo Su," balas gue.

Gue pun terus nyanyi sama Nabilla, sampai satu lagu selesai, setelah itu berganti pada Salsa dan Najwa. Mereka berdua menyanyikan lagu karya Tulus yang berjudul Manusia Kuat.

"Eh ini jam berapa, ya?" tanya gue pada mereka. Soalnya gue enggak megang HP.

"Jam 10, Cip." jawab Najwa.

"Jam 12 gue mau ke Bandung soalnya," ucap gue.

"Loh, mendadak amat?" tanya Salsa.

"Kemarin udah di bilang sama orang tua gue, Su."

"Hayolo kita selesai masih lama, ntar lo ditinggal." Salsa bikin gue panik.

Gue yang gampang kepikiran pun otomatis ambil HP, menelfon ibu gue.

"Ibu, ke Bandung nya kapan? Berangkat nya." tanya gue.

"Nanti abis zuhur," jawab ibu gue.

"Jam?"

"Jam 1."

Gue bernapas lega. Kirain jam 12, kan gue masih di Margo City.

"Oke deh Bu, makasih mwah." gue langsung menutup telfon.

"Jam 1 lo berangkat?" tanya Salsa.

"Iye, bikin gue panik mulu elo mah." sungut gue.

"Namanya juga Jenny, Sip. Suka bikin orang panik. Bahagia banget keliatannya kalau ngelihat orang panik." jawab Dhea.

Salsa menjulurkan lidah pada Dhea yang dibalas juga sama Dhea. Kami berempat pun lanjut bernyanyi lagi sampai dua jam lamanya setelah Dhea dan Salsa terlihat saling meledek satu sama lain.

Akuntansi 1EB08Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang