05: Galau...

9 4 2
                                    

Beberapa hari telah berlalu, di hari Jum'at yang berkah ini dan semua orang telah menjalani hari-harinya dengan ikhlas. Dari semua penghuni itu, ada satu orang yang sedang duduk di sofa, wajahnya sangat kusut seperti baju yang tidak pernah disetrika dan selalu memandangi ponselnya.

"Woi, Lan! Diem bae! ML-an yuk lah!" Kelvin menepuk pundak sang sohib yang sedang kusut itu.

Tidak ada jawaban...

"Lu kenapa dah? Liat hape mulu!" Kelvin pun mencoba mengintip sedikit apa yang dilihat Erlan dari ponsel itu.

"Lu kenapa dah? Liat hape mulu!" Kelvin pun mencoba mengintip sedikit apa yang dilihat Erlan dari ponsel itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ealah, bro, bro... Apes banget hidup lu keknya." Kelvin hanya menggelengkan kepalanya dan menghela nafas.

Erlan yang sedari tadi sudah seperti pakaian kusut semakin cemberut dan tiba-tiba dia berteriak, "AAAHHHH! BASE SIALANNN!"

"Udah semakin gila nih anak..."

"Kenapa sih kayak adek dibenci sama semua orang?! Dia udah dibully, dibuat trauma, dicaci-maki, sekarang malah terjerat rumor! Kok kayak hidupnya adek gak pernah damai?! Kenapa? KENAPA?!" Erlan semakin tantrum dan mengacak-acak rambutnya sendiri.

"Cogil-nya Arabella gini banget dah..." Kelvin hanya bisa speechles.

Erlan murung kembali, "Kenapa gue suka sama seseorang?"

"Udahlah, bang. Pagi-pagi galau. Sudahi galau mu dan marilah bermaksiat denganku!" Kelvin ini sangat tidak berfaedah untuk dijadikan teman... Dijual kayaknya lebih berfaedah ini anak.

Erlan menatapnya tajam, "Lu gila ya...?"

"Lu yang lebih gila, goblok!"

"Masa?"

"Gue tambah jadi ODGJ deket-deket sama lu, sumpah!" Kelvin menyerah dan duduk di karpet, menjauhi Erlan.

Kemana sih sebenarnya dua orang ini bolos?? Kok pake ada sofa dan lain-lain?? Mereka ada di gedung olahraga, ges. Pas banget disana ada ruangan kosong yang gak kepake, dan ya udah akhirnya dialihfungsikan menjadi seperti basecamp mereka. Cuma Erlan dan Kelvin yang tahu tempat ini.

"Dih... Pagi-pagi udah kek cewek pms..." Celetuk Erlan dengan tetap menatap ke arah ponsel.

Kelvin hanya diam, malas untuk menjawab. Erlan itu semakin di maki malah dia balik caci maki kita dengan lebih parah.

Kelvin yang sedang membaca AU favoritnya, tiba-tiba dia bersuara.

"Lan... Lu tau gak sih?—"

"Jangan kek cewek deh. Langsung to the point. Ada apa emang?"

"Dih. Gue pas liat base sekolah kita, kok tweet tentang lu kok gak ada ya? Apa udah dihapus sama adminnya?" Kelvin pun men-scroll akun base sekolahnya lagi.

"Lah? Beneran? Gak ada klarifikasi atau apa gitu?"

"Gak." Kelvin melihat ke arah Erlan yang sepertinya sudah siap meledak-ledak lagi.

PELINDUNGKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang