Chapter 11🔞

2.7K 87 1
                                    

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠📖

-

-

Kini keduanya sudah naked, pond menyuruh phuwin untuk mengulum miliknya, posisi nya phuwin duduk di pinggiran ranjang dan pond yang berdiri tepat di depan phuwin

"Kok makin besar pond, gabakal muat" ucap phuwin ragu

Karena pond sudah tak tahan ia memilih menutup hidung phuwin agar tidak bisa bernafas dan membuka mulut nya, saat mulut phuwin terbuka pond segera memasukkan milik nya ke mulut phuwin

"Jangan kena gigi sayanghh" -pond

"EUMM UGHH" phuwin menepuk-nepuk paha pond untuk sedikit mundur

"Ahhh emmhh" pond tidak peduli dan terus memaju mundurkan kepala phuwin dengan cepat

Eghh gorkk grokk

Milik pond masuk sangat dalam di mulut phuwin, membuat phuwin kewalahan dan kehabisan nafas, phuwin pun menggigit milik pond

"Argghhh, kenapa di gigit hm!?" ucap pond kesal

"Pond aku kehabisan nafas" ucap phuwin sambil menunduk ketakutan

Pond mengangkat dagu phuwin dengan kasar dan memaksa milik nya untuk masuk kembali ke mulut phuwin

"Ahhh emmhh shh ahh" karena terlalu nikmat pond menjulingkan matanya dan mendongak ke atas, tak lama pond mengeluarkan cairan precum nya di mulut phuwin

Pond yang melihat phuwin belepotan dengan cairan nya sambil terengah-engah pun menjadi semakin tidak sabar mendengar desahan phuwin

Pond mendorong phuwin untuk berbaring dan mengangkat kaki phuwin, pond menggesekkan miliknya pada hole phuwin

"Ahh eunghhh"

Pond memasukkan milik nya perlahan, tapi karena pond melihat ekspresi phuwin pun tak tahan akhirnya ia memasukkan miliknya dengan sekali hentakan

"AHHH POND SAKITT, KELUARIN" phuwin menjerit karena merasa pantat nya seperti terbelah menjadi dua

"Stttt, jangan teriak sayang" -pond

"Sakithh pondhh, u-udahh keluarin hiks" tangis phuwin pecah

"Aku belum mulai loh" -pond

Phuwin hanya terdiam menahan rasa sakit nya dan menangis, pond melumat bibir phuwin lembut agar phuwin melupakan rasa sakit nya, setelah dirasa phuwin cukup tenang pond menggerakkan maju mundur dengan pelan

"Akhh pondhh sakithh hiks" phuwin mencakar punggung pond untuk menyalurkan rasa sakit nya

"Ahhh kamuhh sempit bangethh phu"

Pond menambah kecepatan nya hingga tubuh phuwin tersentak, dan menciptakan suara

Plok
Plok
Plok

"Ahh pondhh enghh lebihh da eunghh lamhhh"

Pond yang mendengar desahan phuwin yang mulai menikmati pun tersenyum miring dan semakin mempercepat gerakan nya

𝙅𝙤𝙤𝙣𝙜𝙙𝙪𝙣𝙠 𝙥𝙤𝙫:

"Sialan kamar sebelah berisik banget anjir" ucap joong mengacak-acak rambut nya frustasi, karena sekarang sudah jam 23.15 tapi tidak bisa tidur karena suara di kamar sebelah sangat terdengar jelas

"Iya, mana phuwin teriak kenceng banget lagi" jawab dunk dengan mata yang sedikit tertutup karena mengantuk

"Pond main nya gacor banget kaya nya, jadi pengen" ucap joong yang langsung dipukul dengan bantal oleh dunk

-

-

"Pondhh u-udahh phuwin capekhh"

Namun, Pond seolah tuli ia terus menggempur hole phuwin dengan kasar

"3 ronde lagi babyhh shhh engh"

"Pondhh terlalu dalemhh hikss"

Mereka mencoba berbagai posisi dan melakukan nya hingga pagi sekitar pukul 04.37 itu pun karena phuwin sudah pingsan kalau tidak pond bisa saja menggempur phuwin lebih lama

Pond akhirnya ikut berbaring di samping phuwin, dan memeluk phuwin erat lalu mencium kening phuwin kemudian ikut terlelap

-

-

Saat ini pukul 9 pagi, pond terbangun dan melihat phuwin yang masih tertidur pulas ia memutuskan mandi karena badan nya sangat lengket

Setelah selesai pond memilih untuk pergi ke kamar joong dunk dan membiarkan phuwin beristirahat

"Woy bangun, dah siang anjayy" -pond

Pond sudah membangunkan keduanya namun hasilnya nihil, pond tak putus asa ia terus mengguncang tubuh joong dan dunk agar terbangun

"Apasih anjing, gue baru tidur satt" joong sangat kesal pada pond

"Kenapa baru tidur?" tanya pond

"Lo sama phuwin ngedesah kenceng banget gak sadar? Gue sama dunk gabisa tidur tau gak!?" -joong

"O-oh yaudah lanjut tidur aja deh hehe" ucap pond sambil tersenyum kikuk lalu kembali ke kamar

Phuwin terbangun dan menangis sesegukan karena merasa bahwa sepertinya hole nya sobek, pond yang melihat itu pun memeluk phuwin untuk menenangkan nya

"Hikss pond jahatt, bumbum phuwin sakitt hiks"

"Maafin pond ya, pond benar-benar diluar kendali semalem"

Phuwin tak menjawab ia terus menangis di dalam dekapan pond, setelah beberapa menit phuwin mulai berhenti menangis

"Pond beliin obat nih buat bumbum kamu" Pond membelinya sebelum kembali ke kamar "sini Pond obatin" lanjutnya

"GAMAU NANTI DITUSUK LAGI" -phuwin

"Terus kamu mau pulang gimana?" -Pond

Jawaban itu membuat phuwin mau tak mau mengizinkan Pond untuk mengobati hole nya

-

-

Sekarang bergantian Pond yang menyetir karena joong masih mengantuk

Dunk tak sengaja menyenderkan kepala nya di bahu joong, dan joong menyenderkan kepala nya di kepala dunk, sama hal nya dengan phuwin ia juga tertidur.

Saat sampai Pond menurun kan phuwin di rumah nya, sebelum turun Pond mencium kening phuwin dan mengelus rambut nya, setelah itu phuwin pun turun dan melambaikan tangan nya

"Phuwinnn, akhirnya kamu balik mama kangen banget sama kamu" -mama phuwin

"Astagaa mama kaya udah ditinggal berapa tahun aja" jawab phuwin "udah ya phuwin mau istirahat dulu" lanjutnya

"Semoga aja mereka gak nyadar sama cara jalan ku" ucap phuwin dalam hati, meski phuwin sudah bisa berjalan tapi ia masih berjalan dengan sangat lambat karena masih sakit

"Phuwin? Jalan kamu kenapa gitu?" tanya papa phuwin

"Ah iya, a-anu phuwin habis j-jatuh pa" bohong phuwin

Orang tua phuwin memilih tak memperdulikan hal itu

𝙋𝙤𝙣𝙙 𝙥𝙤𝙫:

"Mi, pi Pond pulang" -Pond

"Eh Pond, mana phuwin?" -mami Pond

"Astaga anak mami tuh aku atau phuwin sih mi?" tanya Pond yang iri karena sepertinya mami nya lebih menyayangi pacarnya itu

"Yaa kamu sih, kan mami cuma nanya" -mami Pond

"Udah ah Pond mau istirahat, BYE" -Pond

𝙏𝙤 𝙗𝙚 𝙘𝙤𝙣𝙩𝙞𝙣𝙪𝙚𝙙

benci jadi cinta [PONDPHUWIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang