Chapter 5

2.3K 130 0
                                    

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠📖

-

-

Saat sampai dirumah phuwin pond mengetuk pintu nya namun phuwin berkata

"Masuk aja, orang tua gue keluar kota" ucap phuwin lemas dengan nara yang menggendong phuwin ala koala

"Mana kunci nya?" tanya nara dan phuwin memberi kunci nya

Pond membaringkan tubuh phuwin dengan sangat lembut dan hati hati lalu ia hendak pergi, namun phuwin menahan tangan nya

"Disini aja" ucap phuwin manja

"Iya, ini mau beliin lo bubur dulu sama obat" -pond

"Gamau, mau ikuttt" -phuwin

Karena phuwin tidak bisa ditinggal akhirnya pond memutuskan untuk membeli bubur serta obat nya secara online

"Gue ke depan nungguin bubur sama obat nya, takut gak denger" ucap pond sambil mengelus tangan phuwin

"Hnghhh ikut ponddd" ucap phuwin yang merentangkan tangan nya minta di gendong

Pond hanya menggelengkan kepala nya lalu menggendong phuwin ala bridal style menuju ruang tamu

Pond mendudukkan phuwin lalu ia juga duduk di samping phuwin

"Lo kenapa tiba tiba galak terus berubah jadi kek bayi gini sih?" -pond

"Gatau, mood gue suka gak nentu" ucap phuwin yang kini sedang memeluk pria dengan tubuh jauh lebih besar dari nya

"Kaya gini katanya benci? Benci apa cinta?" ucap pond menggoda phuwin

"Bodoamat pokoknya gue benci sama lo! " -phuwin

"Yaudah sana jauh jauh, gue mau pulang" kata pond sambil mendorong phuwin yang memeluknya

Phuwin yang diperlakukan seperti itu pun menangis, membuat pond panik

"Eh bercanda doang phu" ucap pond yang memeluk phuwin sambil menahan tawa nya

"Hiks Pond jahat hiks" -phuwin

"Cup cup maaf yaa" -pond

Tak lama kemudian seseorang mengetuk pintu rumah phuwin yang diduga adalah pengantar bubur dan obat phuwin, pond segera mengambil dan membayarnya

"Nih makan dulu" ucap pond sambil menyodorkan bubur nya ke phuwin

Phuwin menolak dan minta di suapin, akhirnya pond mengambil mangkuk, sendok, dan segelas air di dapur lalu menyuapi phuwin

"Gaenak, phuwin gasukakk" -phuwin

"Yaudah nih satu suap lagi" pond terus berucap seperti itu sampai buburnya habis tak tersisa

"Anak pinter, nah sekarang minum obat ya" -pond

"Gamau, gaenak" ucap phuwin yang menyilangkan tangan nya

"Yaudah ke dokter aja yuk, biar di suntik sama jarum yang besarrrrr banget" pond menakut nakuti phuwin agar mau minum obat

Phuwin yang mendengar itu pun langsung menangis kencang karena ia sangat takut dengan jarum suntik

"GAMAU HIKSS" -phuwin

"mangkanya pilih minum obat atau di suntik?" -pond

"M-minum obat aja" -phuwin

Setelah itu pond menidurkan phuwin dan ia pulang mengambil baju dan meminta izin orang tua nya untuk menginap di rumah phuwin

-

-

"Pond kamu kemana aja pulang nya kok lama banget, biasanya gak jam segini" tanya mami Pond khawatir

"Eee mi p-pond mau nginep dirumah joong soalnya ada tugas kelompok banyak banget jadi mungkin sampe malem, emang mami tega nyuruh Pond pulang malem? Nanti kalo ada ap-" jelas Pond panjang lebar

"Iya nak iyaaa, mami izinin kok" -mami pond

Pond yang mendapat persetujuan pun tersenyum senang lalu berlari kekamar nya mengambil pakaian dan seragam, agar ia bisa berangkat dari rumah phuwin

-

-

Phuwin terbangun dan merasakan bahwa kepala nya pusing, lalu ia mencari cari keberadaan Pond namun tak kunjung ia temukan

"Dasar, pulang gaada pamit gak sopan banget" -phuwin

Tak lama pintu rumah nya diketuk oleh seseorang lalu ia bergegas membuka nya

"Ngapain lo bawa tas segede gaban kek gitu?" tanya phuwin

"Ya mau nginep di rumah lo" -Pond

"Lah emang gue ngizinin? Lagian gue udah sembuh kok" -phuwin

"Oh, tega lo ya... Tau gitu ngapain gue repot repot ngurus lo tadi" ucap Pond dengan muka datar nya

"I-iya deh, masuk lo" phuwin merasa tak enak pada Pond

Langit pun sudah gelap menandakan bahwa saat ini malam telah tiba, di balkon rumah phuwin udara sejuk serta angin yang sedikit kencang membuat rambut phuwin berantakan

Tiba tiba ia merasa ada sepasang tangan yang melingkar di pinggang nya

"Ga dingin?" ucap Pond membisikkan dan menghembuskan nafas nya di telinga phuwin

"Eumhhh" desah phuwin, karena belakang telinga phuwin merupakan area sensitif nya

Pond terkejut mendapati respon phuwin seperti itu, dan membuat adik kecil nya terbangun

Tanpa basa basi Pond membalikkan tubuh phuwin menghadap ke arah nya dan mencium bibir phuwin

Phuwin yang terkejut pun membelalakan mata nya lalu mendorong Pond untuk menjauh, namun bukannya menjauh Pond justru menekan tengkuk phuwin untuk memperdalam ciuman nya dan melumat pelan bibir phuwin

Semakin lama phuwin mulai menikmati ciuman itu, namun Pond lama lama menjadi ganas membuat phuwin tak bisa mengimbangi pond, lalu phuwin memukul mukul dada bidang pond mengisyaratkan bahwa dia kehabisan nafas

Ciuman itu pun lepas dan Pond mengusap bibir phuwin yang basah karena ulah nya

"Pond lu ngapain sih anjing" -phuwin

"Gausah munafik, lo juga suka kan?" -Pond

Phuwin terdiam karena entah kenapa ia menyukai itu dan membuatnya candu akan bibir Pond

Lalu phuwin tanpa rasa malu pun melumat kembali bibir pond, dengan senang hati Pond membalas ciuman itu dan menggigit bibir phuwin agar terbuka dan ia memperdalam ciuman itu.



𝙏𝙤 𝙗𝙚 𝙘𝙤𝙣𝙩𝙞𝙣𝙪𝙚𝙙

benci jadi cinta [PONDPHUWIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang