Di kamar tidur ukuran 5 x 4 meter bernuansa hitam putih ada cowok kaos item yang lagi rebahan di atas kasur sambil mandangin foto 5 bestie ukuran 50 x 60 cm di dinding kamar yang hadapnya pas banget ke arah kasur. Foto itu dicetak 2 bulan yang lalu oleh oknum bernama Jingoo ini. Bukan tanpa alasan Jingoo nyetak foto dia berlima bareng Minjae, Jihoon, Yeeun dan Sohyun, kalau kata Jingoo sih biar tiap hari dia bisa mandangin senyum Sohyun. Padahal bisa aja kan yang dicetak foto Sohyun sendiri, tapi katanya juga biar ga keliatan banget jadi yang dicetak foto berlima. Ada aja emang tingkahnya cowok satu ini.
Pas lagi mau-mau merem, ada bunyi notif dan Jingoo ngeraih hp nya yang tadi di sebelah kepalanya. Langsung hilang rasa ngantuknya dan posisinya langsung berubah dari rebahan ke duduk saat ngeliat chat dari seseorang.
"Demi apa, dah, ini cewek?" Bertanya tanya dong dia. Gimana nggak, for the forst time Jingoo diajak keluar sama Sohyun. Langsung dibalasnya dengan raut wajah kesenangan.Jingoo ngambil baju kaos warna putih dari dalam lemari juga jaket warna denim dan celana hitam buat diganti sama pakaian yang lagi dia pake sekarang. Ga lupa ngerapiin rambutnya, sedikit pake krim wajah, lotion dan juga parfum. Setelahnya ngambil sepatu dari rak sepatu di kamarnya sekalian bawa hp, dompet dan juga kunci motornya.
"Dek, mau ke mana?" Tanya mamanya pas papasan sama Jingoo yang baru keluar dari kamarnya.
"Keluar sama temen, mama mau ke mana?"
"Mau balikin laptop abang kamu, tadi mama pinjem. Ya udah hati-hati di jalan jangan ngebut-ngebut. Mama ga suka."
"Siap, Ma."
Setelah pamitan sama mamanya Jingoo langsung bergegas ke rumah kos Sohyun. Sampe di sana diliatnya cewek itu duduk merenung di gazebo depan kos sambil ngayun-ngayun kedua kakinya sebelum akhirnya sadar kalau cowok yang dia tunggu udah duduk di atas motor dengan senyumnya yang ga begitu keliatan karena ketutup helm nya.
"Tuan putri mau ke mana?" Jingoo nanya setelah yakin Sohyun udah naik ke atas motor.
"Ke mana aja yang penting bukan cafe atau resto."
"Taman kota yang deket jembatan tol mau?"
"Boleh."
Jingoo perlahan melajukan motornya dan benerapa meter perjalanan dia reflek kaget sedikit karena Sohyun tiba-tiba meluk dan nyenderin pipinya ke punggung Jingoo.
"Gue peluk gapapa kan, ya?" Kata Sohyun sambil nyari posisi yang nyaman buat kepalanya nyender di punggung cowok di depannya ini.
"Gapapa, nyantai aja ini gue bawa motornya kan?"
"Iya, ga usah ngebut. Dingin." Bales Sohyun lagi.
Seketika Jingoo sadar kalau Sohyun ga ada bawa ataupun pake jaket, di pinggir jalan dia berhenti dan ngelepas jaket yang dia pake dan dipakein ke Sohyun.
"Gue ga sedingin itu juga, Jin." Kata Sohyun sambil natap cowok di depannya yang posisinya sekarang menghadap ke dia buat makein jaket.
"Ga usah ngeyel, ntar lo masuk angin gue juga yang repot malem-malem begini." Kata Jingoo sebelum akhirnya mereka melanjutkan perjalanan. Sohyun cuma senyum-senyum sambil benerin jaket yang diapake supaya lebih nyaman.
Sampe di tempat tujuan, Sohyun jalan ke arah kursi panjang yang pemandangan di depannya mengarah ke kolam ikan. Ga rame orang di sini, cuma ada beberapa orang dan banyak kursi yang kosong.
Jingoo datang sambil bawa dua cup coffee latte untuk dia sama Sohyun. Setelahnya mereka cuma duduk berdua tanpa ada percakapan apapun selama beberapa menit.
Terlintas di kepala Jingoo kalau dia perlu ngungkapin perasaannya ke Sohyun. Tapi apa sekarang waktunya tepat?
"Jin."
"Iya?"
"Lo tau kalau Yeeun fall in love with Jihoon?"
"Tau, bahkan ada feedback dari Jihoon." Jawab Jingoo santai.
"Hah? Serius?" Sohyun mastiin karena yang dia tau cuma Yeeun yang ada rasa suka sama Jihoon.
Jingoo ngangguk-ngangguk dan natap Sohyun. "Kenapa nanya?"
"Kenapa mereka ga jadian aja ya?"
"Karena beda Agama."
"Hah? Jadi itu alasannya?" Sohyun.
"Lo ga tau emang?" Jingoo nanya dan Sohyun geleng-geleng.
Langsung aja Sohyun inget kalau Yeeun ga sanggup ngungkapin alasan dia ga bisa bersama Jihoon, ternyata karena beda Keyakinan. Memang sakit, Sohyun sendiri ga bisa bayangin gimana rasanya kisah cinta yang terhalang tembok sebesar itu.
"Lo kenapa nanyain mereka?" Jingoo yang masih penasaran nyoba sedikit ngilangin rasa penasarannya.
"Gue ada perasaan ke Jihoon."
Deg.
Seketika Jingoo ngerasa lemes dan cup coffee latte yang tadinya mau dia minum ga jadi.
"Jadi selama ini lo naksir sama Jihoon?" Reflek Jingoo nanya.
Sohyun cuma ngangguk dan natap Jingoo. "Menurut lo gue jahat ga karena gue suka sama cowok yang disukai sahabat gue sendiri?"
Jingoo cuma natap Sohyun dan ga jawab apapun dari mulutnya. Dalam hatinya berkata
Hyun, menurut lo gue jahat ga sama diri gue sendiri karena jatuh cinta sama lo yang ga ada perasaan apapun ke gue?
.
.
.
03 04 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Math Love
FanfictionTau ga apa yang lebih rumit dari matematika? . . . Cinta kita_