Hari yang berjalan seperti biasanya, banyak kendaraan umum ataupun pribadi yang mengantarkan penumpangnya menuju aktivitas masing-masing tak terkecuali kelima anak SMA ini. Senin yang biasanya dimulai dengan upacara pun berlangsung tertib sampai akhir.
Di barisan paling belakang Sohyun ngelamun dengan tatapan kosong membuat satu orang di sebelahnya_Yeeun nyenggol lengannya.
"Jalan, heh! Udah bubar."
Sohyun ga jawab apa-apa cuma natap Yeeun dengan muka datar sebelum akhirnya jalan ke kelas ninggalin Yeeun yang bertanya-tanya.
"Ngapa, dah, itu anak?!"
Yeeun geleng-geleng kepala dan melangkahkan kaki masuk ke dalam kelas.
Sohyun yang udah sampai ke kelas ga sengaja papasan sama Jihoon yang mau keluar dari kelas.
"Muka lo asem banget, ga mandi ya?" Goda Jihoon.
"Minggir atau gue tabok?"
Sohyun melangkah ke kiri dan jalan ngelewatin Jihoon yang sama bingungnya kayak Yeeun sebelumnya. Jihoon lanjut jalan keluar kelas dan papasan sama Yeeun yang baru sampe di depan kelas.
"Bestie lo kenapa, dah?" Jihoon nanya dan Yeeun gendikin bahu. "PMS kali. Mau ke mana lo?"
"Ngambil absen kelas di kantor."
"Ikut."
Yeeun mutar balik badan dan jalan di sebelah Jihoon. Sohyun yang ngeliat mereka jalan berdua dari dalam kelas hampir jatuhin air matanya.
"Gue harus apa ya Tuhan, gue bahkan ga bisa jujur ke mereka soal perasaan gue ke Jihoon." Gumama Sohyun dan nutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
Seorang cowok yang berdiri sandaran tembok daritadi merhatiin Sohyun tanpa cewek itu sadar. Minjae diam-diam merhatiin Sohyun yang ngeliatin Jihoon sama Yeeun.
Sakit ya, Hyun? Sama, gue juga sakit. Kita berlima jatuh cinta di situ-situ aja. Bahkan ga ada satupun dari kita yang berhasil. _Minjae
.
.
.Di jam istirahat Jingoo keluar dari dalam kelas seorang diri, dengan kedua telapak tangan yang dimasukin ke kantung celananya dia jalan santai ke arah kantin. Ada beberapa temennya yang ngajak ke kantin bareng tapi doi nolak dengan alasan lagi pengen makan sendiri.
Di kantin matanya melirik ke segala arah nyari meja kosong yang cocok untuk dia, tapi matanya malah ngeliat sosok cewek yang duduk sendiri sambil mainin sedotan minuman di depannya dan pandangannya kosong. Jingoo melangkahkan kaki berniat nyamperin Sohyun tapi langkahnya tertahan karena seseorang narik lengannya.
"Kenapa, dah?" Jingoo nanya saat mendapati abangnya berdiri di sampingnya.
Minjae ga jawab apa-apa dan jalan ke arah taman. Jingoo tanpa apa-apa langsung ngikutin langkah abangnya itu.
"Lo mau ngomong sama gue?" Jingoo buka percakapan saat mereka udah di bawah pohon besar yang ada di seputar taman sekolah.
Minjae cuma mainin daun kering yang tergeletak di tanah pakai ujung sepatunya dengan kedua tangannya bersilang dada.
"Selesaiin." Minjae.
"Hah?"
"Selesaiin perasaan lo untuk Sohyun."
Jingoo senyum miring seolah ngeledek abangnya. "Biar lo yang bisa deketin Sohyun?"
Minjae sontak kaget. "Maksud?"
"Ga perlu lo tutupi, bang. Gue tau lo suka sama Sohyun, gue tau kalau saingan gue abang gue sendiri. Lo nyimpen semuanya dari gue, tapi gue dapet semuanya dari cara yang lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Math Love
FanfictionTau ga apa yang lebih rumit dari matematika? . . . Cinta kita_