Two Girls Three Boys
Yeeun added SohyunJihoon: welcome back hyun
Minjae: kaga ngambek lagi lo? Wkwk
Sohyun: diem gak!
Jingoo: wkwk
Jingoo: mantai kuy gabut gueYeeun: kemana jin?
Jingoo: ya di pantai lah eun yakali di sungai
Yeeun: ya maksudnya pantai mana astaga nyari ribut lo😑
Sohyun: di kota gue mau ga? Tapi perjalanannya 1 jam an
Jingoo: gue sih gas
Minjae: sok lah sekalian main ke rumah lo boleh kali ya
Sohyun: passs boleh banget dong
Jihoon: ayo aja gue
Yeeun: yaudah gue siapan dulu
Jingoo: gue sama bang minjae jemput kalian jam 11 siang ya jangan lupa pada makan dulu
Jihoon: sip aman
.
.
.Sesuai rencana, lima sekawan itu berangkat jam 11.30, ya biasalah ngaret. Seperti biasa kursi kemudi mobil selalu dipegang Jingoo sedangkan di sebelahnya ada Minjae. Sohyun sama Yeeun di kabin tengah dan Jihoon sendirian di kabin belakang. Sambil menikmati view selama perjalanan mereka juga menikmati musik pop band yang diputar kecil di dalam mobil papanya abang beradik itu.
"Pantainya lewat lagi sama rumah lo, Hyun?" Jingoo nanya.
"10 menitan deh kayaknya sebelum rumah gue."
"Mantai dulu aja berarti?" Jihoon.
"Iya, deh. Biar ga bolak balik, lagian udah pada makan siang kan?" Sambung Yeeun lagi.
"Itu ada minimarket di depan, kita beli cemilan dulu kali ya." Sohyun.
"Lo ga ngabarin nyokap kalau mau balik?" Kali ini Minjae nanya dan membalikkan badannya ke belakang biar bisa natap Sohyun.
"Belum, ntar lagi deh soalnya masih mau mantai dulu kita kan ya." Balas Sohyun.
Setelah Jingoo memarkirkan mobil di area depan minimarket Sohyun bersiap untuk turun buat beli cemilan.
"Nih, duit gue aja." Kata Jihoon.
"Gue tambahin, nih." Tambah Jingoo lagi.
Sohyun cuma senyum-senyum ga jelas. "Lo ga mau nambahin?" Tanyanya ke Minjae?
"Ntar gue tambahin, ayo gue temenin belanjanya."
Minjae sama Sohyun langsung turun sedangkan Jihoon yang tadinya duduk di belakang pindah ke kabin tengah dan duduk di sebelah Yeeun yang udah tidur sandaran kaca pintu mobil. Jihoon lalu perlahan merentangkan sebelah tangannya di belakang kepala Yeeun. Jingoo yang ngeliat perlakuan Jihoon dari depan cuma senyum.
"Sweet amat mas bro." Kata Jingoo.
"Kasian ntar pas jalan takutnya kepalanya kebentur kaca."
"Jadi gimana?"
"Apanya?" Tanya Jihoon dengan naikin sebelah alisnya dan ngeliat Jingoo.
"Ya, kalian."
Jihoon cuma senyum kecut dan geleng-geleng kepala. "Ga tau, gue. Jalani aja kali ya."
Jingoo juga cuma ngangguk denger jawaban dari Jihoon.
"Kita berlima ngerasain sakit, Ji. Gini banget ya pertemanan kita." Kata Jingoo miris, Jihoon juga ngerasain hal yang sama.
Sementara di dalam minimarket Minjae sama Sohyun masih menyusuri rak-rak dengan Minjae yang dorong troli dan Sohyun yang masukin barang dari rak ke troli. Vibes nya udah kayak pasutri lagi belanja mingguan.
Sampe di rak paling ujung, Sohyun jinjit-jinjit kesusahan ngambil salah satu snack yang dia pengen. Minjae yang ngeliat temennya itu kesusahan langsung berdiri di sebelahnya dan ngambil cemilan itu.
"Kalau ga nyampe tuh, bilang. Bukan diem doang, udah tau pendek." Kata Minjae ke Sohyun sambil nyubit pelan hidungnya. Sohyun yang merasa diejek langsung mukul punggung Minjae dan yang dipukul cuma ketawa sambil lari menghindar.
"Adek, tolong jangan ribut ya. Pelanggan lain bisa keganggu." Tegur salah satu karyawan minimarket yang membuat kedua anak SMA itu cekikikan.
"Gue pilih minum bentar." Minjae jalan ke arah lemari pendingin dan Sohyun merhatiin punggung cowok itu dari jarak 2 meter sambil senyum. Minjae sejenak balik badan ngeliat ke arah Sohyun nunjukin senyumnya yang manis diiringi dengan lesung di pipinya.
Making ke sini gue liat Minjae senyum doang kok makin merasa kalau Minjae beneran tulus sama gue ya? Apa gue mulai ada feedback buat Minjae? Tapi gue masih sesekali keinget Jihoon.
"Hyun, kok bengong?"
"Ng..ga, udah minumnya?"
"Nih." Kata Minjae sambil nunjukin botol minumam yang dia pegang. Mereka pun lalu berjalan ke kasir untuk bayar dan setelahnya langsung keluar dari minimarket.
"Jae, bantuin gue untuk lupa sama Jihoon ya." Kata Sohyun tiba-tiba.
Minjae yang udah jalan di depan Sohyun untuk menuju ke mobil menghentikan langkahnya dan natap Sohyun heran.
"Jae, bantu gue ngeyakinin diri untuk bisa ngasih feedback ke lo."
Entah apa alasannya, hati dan otak Sohyun seolah ngasih isyarat untuk ngomongin hal itu ke Minjae. Tanpa angin, hujan, badai dan yang lainnya Sohyun juga ga pengen narik kalimatnya barusan karena menurutnya juga orang lain harus tau kalau dia berusaha untuk lupa soal perasaannya ke Jihoon.
14 September 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Math Love
FanfictionTau ga apa yang lebih rumit dari matematika? . . . Cinta kita_