sepesial idulfitri ☪️

18 1 0
                                    


Jangan lupa di vote semua 😄😆

Pada akhirnya mereka semua sampai rumah berpapasan dengan Azan magrib.

" Anak anak bunda ayuk masuk, jangan di depan ayuk masuk " Ucap bunda yang menunggu di luar.

" Eehh, ini siapa pasti teman nya kakak, anak bunda bertambah, siap nama kamu cantik " Bunda sangat senang anak nya bertambah, sedangkan reaksi uwa biasa saja bunda tetap akan sayang pada anak kandung nya, itu yang selalu terbenam dalam hati uwa. Dia tak lagi iri saat bunda memperhatikan teman-temannya di banding dirinya.

" Sayaa luz adik kembar kak bagas " Bunda menunjukkan raut wajah kaget.

" Panggil saya bunda saja, mereka semua  juga menangis bunda "

Joa maju dengan menenteng kantong plastik.

" Bundaaaa ini dari Anneth untuk bunda " Joa menyerahkan kantong plastik yang berisi es buah dan gorengan.

" Report report kalian bunda bisa bikinin buat kalian "

" Terima aja bunda Anneth iklas, untuk buka puasa "

" Ya udah cepat ayok masuk bunda masak banyak "

" Asik masakan bunda " Ucap ucha joa bersemangat karna setiap masakan bunda tak pernah gak enak.

" Ayo luz masuk, masakan bunda paling enak ayo nanti kamu kehabisan " Anneth menggandeng luz untuk masuk.

" Abah " Teriak heboh uwa ya karna dia dapat melihat abah nya yang kembali sehat.

" Weh anak abah, alhamdulillah perjalanan kamu lancar " Ucap abah megelus krudung anak nya.

" Alhamdulillah juga abah udah sehat, nashwa senang lihat nya " Abah menghapus air mata uwa yang perlinang deras.

" Kenapa abah gak jadi ke turki, nashwa nungguin abah terus, berharap abah cepet ke turki "

" Abah gak ke turki, bunda memutuskan buat abah di rawat di Singapura saja dan ya lihat abah udah sembuh " Uwa tersenyum bahagia dengan mata yang berlinang air mata.

" Udah jangan nangis jelek kalau
di lihat " Nashwa memukul paha abah nya, enK enak nya anak sendiri di bilang jelek.

" Abah " Ujar uwa kesal.

" Abah kita enggak cantik, jadi abah gitu sekarang " Ujar ucha cemburu pada uwa, karna hanya uwa yang di puji.

" Iya ucha, Anneth, joa, jessica, dan eeemmm kalian bawa anaak baru abah" Ucap abah senag, memang cita cita orang tua uwa ini pingin punya banyak anak tapi gak bisa karna sebuah masalah.

" Asalamualaikum saya luz om "

"Waalaikumsalam Jangan panggil om, pangil abah saja "
Luz menagguk dia baru menemukan keluarga yang se tenang tentram.

" Ya sudah kalian duduk nashwa ambil satu kursi lagi untuk duduk luz " Luz menatap tak enak saat abah menyuruh uwa untuk mengambil kursi.

" Untung ya bun kita beli meja panjang panjang ada berkahnya " Bunda mengaguk iya.

" Abah pimpin doa ya, berdoa menurut agama dan kepercayaan Masing-masing di mulai " Mereka membentuk sebuah perbedaan tangan yang mengadah dan tangan yang di gengam.

" Berdoa selesai, ya allah kami bersyukur di berikan hidup di berikan kesehatan dan di berikan makanan "

Mereka memulai makan bersama ucha dia menahan diri untuk makan darbar di bantu oleh joa.

" Tuhan terimakasih untuk makanan nya kami bersyukur dapat makan makanan yang enak, bunda makanan nya enak sekali terimakasih bunda dan abah" Ujar ucha kencang bunda dan abah tertawa riang.

Kebahagiaan   ( Tahap Revisi ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang