Bab 4

4.9K 106 0
                                    


"SAH!"

Ucapan itu menggema di seluruh sudut ruangan, tanpa sadar air mata Raisha sudah mengalir membasahi pipi mulusnya. Ini tak pernah terpikir olehnya akan menikah di usia yang masih begitu muda, dan bukan Raisha saja. Rashya pun begitu, masa mudanya harus pupus karna satu kesalahan.

"Sekarang anak kita udah nikah, Pa," ucap mama Raisha yang bersama Saras Radenia. Dia begitu sedih melihat nasib anaknya yang malang, dan harus menanggung penderitaan di usia muda.

Sedangkan Daffa hanya diam, dan tak menjawab apa pun ucapan dari istrinya, ia hanya melihat ke arah putrinya yang sedang menahan tangis dan berusaha tersenyum.

'Kenapa ini terjadi sama kamu, Nak? Papa seakan gagal menjaga kamu untuk menjadi perempuan yang baik,' ucap Daffa dalam hati, dan berusaha menahan tangisnya.

Bukan Daffa dan Saras saja, Rehan dan Ratu juga berusaha menahan tangis dan kecewa terhadap anak mereka, yang sudah mereka manjakan sejak kecil.

"Lo puaskan, sama ini semua? Liat aja nanti! Gue pastiin setelah ini lo bakal menderita," bisik Rashya di telinga Raisha.

Raisha yang mendengar itu hanya diam dan tak menjawab apa pun.

Setelah semua tamu undangan pulang. Daffa, Saras, Rehan dan Ratu berjalan bersama-sama ke arah anak mereka.

"Mulai sekarang kalian akan tinggal berdua, soalnya papa sudah beli sebuah Apartemen untuk kalian," ujar Daffa dengan dingin.

"Iya, dan nanti Raisha juga bakal pindah sekolah, ke sekolahnya Rashya," celutuk Rehan dengan mutlak.

Mendengar ucapan papinya, Rashya protes dan tak terima kalau Raisha satu sekolah dengan dia.

"Gak bisa gitu dong, Pi, dia kan ada sekolah sendiri! Ngapain pindah-pindah?"

"Kamu gak lupa, 'kan? Kalau Raisha itu lagi hamil, dan kamu sebagai suami seharusnya menjaga istri kamu dong," ujar Saras ketus, kepada Rashya.

Rashya hanya bisa mendengus dan tak bicara apa pun lagi.

"Raisha, sekarang kamu sudah menikah dengan Rashya, dan kamu harus belajar menjadi seorang istri. Walaupun usia kamu masih muda," ucap Ratu lembut pada Raisha, Raisha hanya tersenyum dan tak menjawab apa pun.

Akhirnya mereka semua pun pulang ke rumah masing-masing, begitu pun dengan Rashya dan Raisha.

'Liat aja Raisha, penderitaan lo bakal dimulai dari sekarang!' ujar Rashya dalam hati, sambil tersenyum sinis.

"Ya Allah, hamba cuma bisa pasrah dengan semua ini, semoga hamba bisa menghadapinya dengan lapang dada."

                                  Tbc

Terpaksa Menikahi Badboy (END) REVISI! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang