Bab 54

1.3K 34 3
                                    


"Raisha!" Rashya datang dengan buru-buru, dan saat ingin masuk ke ruangan Raisha dia ditahan oleh Rehan dan Daffa.

"Lepas! Rashya mau liat, Raisha!" teriak Rashya dengan emosi sambil memberontak saat ditahan Daffa dan Rehan.

"Sabar, Nak! Sabar!" Rehan mencoba menenangkan anaknya yang sedang emosi.

"Pa! Raisha." Hati Rashya sangat sakit saat mendengar hal yang terjadi pada Raisha dan bayinya.

"Ikhlas, Nak, kamu harus ikhlas!" Rashya terduduk di lantai rumah sakit dengan hati yang hancur dan keadaan yang jauh dari kata baik, Zayyan yang melihat keadaan sahabatnya itu menjadi iba dan tak tega apalagi saat melihat Rashya yang hancur mendengar keadaan Raisha.

'Gue gagal jadi suami! Dan gue juga gagal jadi ayah!'

Tiba-tiba pintu ruangan Raisha terbuka, dan dokter keluar dari sana dengan senyuman yang sulit diartikan.

"Pasien sudah sadar! Silahkan masuk ke dalam, tapi jangan sampai membuat pasien stres, karna dia baru sadar!" Mendengar itu Rasha langsung masuk ke dalam ruangan Raisha, dan saat melihat di atas ranjang pasien, Raisha sedang duduk dengan tatapan yang kosong. Hati Rashya, rasanya sakit saat melihat keadaan Raisha, bahkan seperti ada yang menimpuk hatinya dengan batu besar.

"Rai!" Raisha mengalihkan pandangannya ke Rashya lalu tersenyum gentir ke arah Rashya.

"Dia pergi Syah! Dia gak mau sama kita, dia gak mau Syah!" tangis Raisha langsung pecah saat mengatakan kalimat yang menyakitkan itu pada Rashya. Rashya langsung berlari ke arah Raisha dan mendekap Raisha dengan kuat sedangkan Raisha sudah menangis dengan begitu terisak saat Rasanya memeluk nya.

"Dia pergi," Rashya tak sanggup menahan sakit di hatinya lagi saat mendengar Raisha mengatakan itu.

"Sabar Rai!" hanya itu kalimat yang sanggup keluar dari mulut Rashya.

"Sakit Syah! Gue kehilangan Baby!" teriak Raisha dengan isak tangis yang begitu menyayat hati Rashya saat mendengarnya.

'Gue juga Rai! Gue udah kehilangan anak gue!'

Raisha kehilangan Bayi nya saat dia pingsan karna pendarahan yang begitu banyak hingga Dokter tak bisa menyelamatkan Bayinya, sedangkan Haura sudah di kubur kan di TPU terdekat nyawa tak bisa diselamatkan karna peluru yang bersarang dikepala nya.

"Gue kehilangan Baby Syah! Dia ninggalin Mommy nya! Dia ninggalin gue!" Rashya hanya bisa memeluk Raisha dengan erat walaupun hatinya saat ini sedang hancur juga.

***

Di lain tempat Leo dan yang lainnya baru saja pulang dari pemakaman setelah mengurus pemakanan Haura, yang seharusnya dipenjara akibat terjerat kasus penculikan dan pelecehan yang terjadi pada Adik Alvaro dua tahun silam.

"Gimana keadaan Raisha sekarang yah? Apa dia baik-baik aja? Gue pengen banget pergi jumpah Raisha tapi sekarang keadaan nya sedang terpuruk!" ucap Windi dengan sedih sedangkan yang lain hanya mendengar terlebih lagi Leo yang tak bersuara sedikit pun sejak tadi.

"Yaudah kita pulang yuk! Udah mau sore nanti aja kita jumpah Raisha! Sekarang keadaan Raisha lagu terpuruk lebih baik kita biarin dia nenangin diri dulu!" mendengar ucap Etha mereka hanya diam dan menganggukkan kepala, dan mengiyakan ucapan Etha mengenai Raisha.

"Kalian pulang aja duluan!" Mereka menatap ke arah Leo dengan tatapan yang sulit diartikan sebenarnya mereka tau Leo hancur mendengar status Raisha tapi Leo juga yang menyelamatkan Raisha.

"Tapi Leo lo ka--"

"Pulang! Gak usah peduliin gue!" mereka hanya bungkam mendengar ucapan Leo dan mulai pergi meninggalkan Leo sendirian. Tapi Langit berhenti dihadapan Leo dengan tatapan yang miris.

"Gue sahabat lo! Gak masalah kalau lo mau lampiasin semuanya sama gue! Gue selalu ada dan jangan terlalu larut dalam kesedihan." ucap Langit yang langsung meninggalkan Leo sendirian dengan tatapan yang sendu.

'Gue mencoba ikhlas! Tapi Raisha tetap perempuan nomor satu dihati gue!'

Leo mengendari motor nya secara unggal-unggalan karna sedari tadi hujan sudah turun dan membasahi jalanan bahkan hujan itu sangat lebat seperti menggambarkan perasaan Leo saat ini.

Karna tak sadar bahwa ada mobil dari arah berlawan Leo membelokkan stang motor nya ke arah pohon dan terbanting sangat jauh bahkan darah begitu banyak mengalir di aspal.

'Selamat tinggal Raisha Radenia Sadewi!'

~Mencintaimu adalah tugas ku tapi melihat kamu dengan pilihan mu adalah hal yang begitu menyakiti ku tapi aku sadar aku bukan lah siapa-siapa mu, selamat tinggal Raisha Radenia Sadewi namamu terukir indah di hatiku~ Leo Anderson

Tbc

Terpaksa Menikahi Badboy (END) REVISI! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang