My Home

644 70 3
                                    

*
*
*

Dalam mobil Yuta sekarang tercipta keheningan, dua anak yang baru saja selesai makan itu tertidur menyisakan dirinya, yang sibuk  menyetir.

Sesekali melirik kebelakang, tersenyum tipis melihat anak anak tidur begitu menggemaskan dimatanya.

"Dia tidur, gimana bisa aku menanyakan tempat tinggalnya kalo seperti itu," pikir Yuta menatap Renjun sebentar, kembali menatap depan.

Sebelum memutuskan pulang kerumahnya Yuta sebenarnya sekarang tengah menuju rumah Kakaknya Jhony untuk mengantarkan keponakannya.

Mobil memasuki perumahan elit, tak butuh lama mobilnya ia parkirkan tepat depan rumah Kakaknya.

Yuta turun dari Mobil beralih membuka pintu belakang menggendong keponakannya, ia akan meninggalkan Renjun sendiri hanya sebentar.

"Paman Udah Sampe? ,"  Haechan meleguh setengah sadar,mengeratkan tangannya dileher Yuta kembali terlelap.

"Emm Udah," Dia menepuk punggung Haechan pelan.

"Kak?" Yuta berseru begitu Jhony menghampiri Mereka beseta istrinya, Chitta.

"Udah pulang kalian..eohh anak gue" Jhony berseru mengambil alih Haechan yang tidur.

"Terima kasih Ta sudah menjaganya," tulus Chitta, wanita sebahu itu berucap seraya menepuk pelan punggung anaknya.

"not problem Kak, lagian aku juga kebetulan sedang lenggang,"

"Kalo begitu Gue pulang sekarang aja, udah malam juga," pamit Yuta, baru mengingat ada anak dimobil.

"Gak mampir dulu.. Ngopi dulu kita" ajak Jhony, diangguki istrinya.

"Emm Gak usah, kalo gitu pulang sekarang, See you"

"Hemm.."

Jhony dan Chitta saling melempar pandangan, selanjutnya saling mengangkat bahu mereka seolah saling bertanya. Pria itu pergi dengan tergesa gesa.

Yuta kembali masuk mobil, menghela nafas lega begitu sudah duduk dikemudi,yang dikhawatirkan Renjun tiba tiba terbangun dan kebingungan karena tidak seorangpun.

Untuk sekarang ini Yuta berniat akan membawa Renjun kerumahnya, menunggu besok tiba baru akan ia antarkan.

"Kau mengingatkan ku dengan dia," Yuta menatap dalam Renjun yang mana pikiran langsung tertuju pada seseorang dimasalalu nya.

______
______

"Tuan sudah pulang. mau disiapkan makan sekarang? , dan air hangat untuk mandi? " tanya Bibi pembantu, begitu melihat majikannya pulang segera memberi tawaran.

"Boleh siapkan air hangat saja.Saya sudah makan diluar, Terima kasih Bi," ucap Yuta tulus, melanjutkan langkahnya. Menuju kamar.

Bibi tadi yang menanyai sedikit bertanya tanya menatap punggung Yuta yang perlahan hilang dari pandangan, Siapa gerangan anak yang berada digendongan Tuannya itu.

Yuta membawa Renjun kekamar lainnya, yang tepat disebelahnya.

"Kau sangat polos saat tidur, " Yuta menyibak sedikit rambut Renjun setelah merebahkannya dikasur. Yuta duduk dipinggiran kasur.

"Permisi Tuan, Sudah Saya siapkan Air hangatnya," Bibi berucap setelah sebelumnya mengetuk yang terbuka lebar.

Yuta menoleh sebentar, lalu beranjak "kalo gitu Saya mandi dulu.. Oh iya bi Minta tolong bibi menunggunya sebentar disini,takut tiba tiba kebangun dan kebingungan," ucap Yuta memberi titah. Bibi mengangguk patuh.

"Baik tuan"

Meninggalkan mereka berdua, tersisa Bibi yang perlahan mendekat mengamati yang terlelap itu. Tanpa sadar tangannya terulur mengusap lembut pipi anak itu.

"Lucunya.." Seru Bibi kegemesan sendiri.

Dirumah lainnya tepat dirumah Winwin, semuanya tampak terlelap nyaman ditempat posisi awal tadi.

"Dinginnya.." Wanita dewasa satu satunya disana menggeliat mengeratkan selimut dipelukannya.

"Ehh..," Dahinya berkerut dengan mata masih memejam, menyadari seingatnya dia tidak memakai selimut tapi__

Meski berat matanya ia paksakan terbuka, dan bangun dari acara berbaringnya.

" Anakku..,Sayang " Winwin tersenyum haru mendapati dua buah hatinya, rela tidur dibawah menemaninya.

Perlahan Winwin mendekat, ikut membaringkan tubuhnya disamping anak pertamanya,memeluk kedua anaknya.sesekali menciumi keduanya.

"Terimakasih" Bisiknya. Memejamkan mata melanjutkan tidurnya sambil tersenyum tipis.

*****

Keesokan paginya, Renjun masih terlelap dikasurnya dengan nyaman.

"Eughh Nenek.. Peluk" Igaunya, merubah posisi terlentang jadi miring. Tangannya sudah menggapai meraih tapi yang dirasa kosong.

"Ini dimana?" Renjun menatap sekeliling tempat asing. Matanya sudah berkaca sesegera mungkin turun berjalan cepat kearah pintu. Berjalan keluar.

Tak menyadari ada orang lain selain dirinya  yang tengah tidur disofa, karena terlalu takut dan yang dipikirkannya Neneknya sendiri dirumah.

"Ehh Nona.. Sudah bangun" Bibi menghampiri cepat Renjun yang seperti akan menangis.

"Ini dimana? Injun mau pulang Nenek sendirian," tanya Renjun dengan Isakan.

Bibi tersenyum hangat, "Tunggu sebentar disini Ya,?" Pasti Tuannya  Masih tertidur dan tak menyadari anak ini pergi dari kamar.

"Emm" Renjun mengangguk dambil menyeka air matanya dengang punggung tangan.

Renjun menunggu gelisah, memainkan dua tangannya menanti kehadiran Bibi tadi.

"Kau sudah bangun?" Renjun mendongak begitu mendengar suara orang dikenalnya. Yuta tengah menuruni tangga dengan tenang.

"Paman baik," Cicitnya.

"Paman Aku Mau pulang, Nenek sendirian" ucap Renjun cepat begitu Yuta dihadapannya.

"baiklah Ayo paman antar," meski dalam hati Yuta menginginkan anak itu lebih lama lagi tinggal dirumahnya.

"ayo paman" Renjun menarik tangan Yuta tak sabaran. Yuta hanya bisa pasrah mengikuti lagi pula tak tega juga menegurnya anak itu bersemangat sekali ingin pulang.

"Mereka terlihat seperti Ayah dan Anak, dan bukan orang asing" lirih Bibi yang mengamati dari kejauhan.


Tbc

HOME   [RENJUN GENDERSWITCH ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang