My Home

481 74 5
                                    

*
*
*

"Nak, Renjun tidak sendiri sekarang. Kamu bisa anggep Tante seperti Mama kamu juga" Winwin berbisik sambil memeluk Renjun dari belakang.

"Tidak.." Renjun menggeleng lemah.

"Kenapa..?" tanya Winwin sedih. Renjun melepas pelukan tangan Winwin pada badannya. Renjun menghadap Winwin dengan wajah kuyu.

"Jaemin akan semakin marah, dan injun tidak mau. Injun ingin pergi aja," jawab Renjun. Renjun bangun cepat berdiri bersiap lari.

Tapi gerakannya kalah cepat juga, karena Winwin mencekal tangannya menghalanginya pergi.

"Lepas.. Tante, injun pengen pulang aja kerumah Nenek.. " Rengek Renjun siap menumpahkan air mata lagi. Mencoba melepaskan cekalan Winwin.

"Sayang, dengerin Tante . Kita bersipa habis itu Tante anterin Ya tapi Injun juga harua tenang dulu.. Emm " bujuk Winwin. Renjun kembali menggeleng.

Menangis keras, memberontak minta dilepaskan "Gak mau.., Mau pulang aja," sentak Renjun marah.

Winwin mengendurkan pegangan tangannya pada Renjun, tanpa melepas sepenuhnya  "Iya sekarang kita akan pergi  ya, Tante anterin tapi injun harus tenangin diri dulu...okeyy" akhirnya Winwin mengalah, jika tidak seperti itu Renjun akan semakin  nekat, bahkan kabur nantinya.

Renjun tersedu sedu, menatap Winwin mencari kebohongan dalam matanya, tapi Winwin seperti meyakinkannya dan menatapnya penuh kelembutan, meyakinkan.

" Heungg Iya.. " Jawab Renjun tersendet, bibirnya bergetar.

Winwin berjongkok menyamakan tinggi Renjun, menangkup wajah anak itu guna menghapus air matanya. Perlahan merapatkan tubuhnya dengan Renjun.

Renjun diam tak membalas, atau menolak. Merebahkan sebentar kepalanya pada bahu Winwin yang sangat nyaman,menurutnya.

"Biar tante gendong injun, pasti Injun capek.. Hemm" Winwin perlahan mengarahkan tangan Renjun pada lehernya, lalu mengangkatnya.

Menengok sebentar kebelakang, dimana Ruangan sang anak berada "Nana Mama pergi sebentar Ya,"...

"Aku akan memberi pesan Mas Yuta, setelah dimobil.."

Renjun sendiri masih diam digendongan Winwin, sesekali anak itu memejamkan matanya menikmati sentuhan Lembut, tangan yang setia mengusap punggungnya.

Sesampainya dimobil, Winwin menurunkan Renjun dikursi penumpang, menutup pintu dan berjalan kearah kemudi.

"Mas.. Renjun aman bersamaku,Aku akan mengantarkannya Kerumah Neneknya. Renjun meminta kesana," itulah pesan yang Winwin kirimkan pada Yuta.

"Jika Jaemin mencariku, tolong bilang saja aku pulang sebentar membawa baju ganti,"

Winwin menengok sebentar kebelakang, dimana sekarang Renjun tengah menyandarkan kepalanya pada kaca mobil, dan membuat coretan random dikaca.

" Renjun, Sayang nanti tunjukan alamatnya. Pada Bibi ya Rumah nenek," pinta Winwin memasang sealbet.

"Henng," Jawab Renjun sambil mengangguk. Winwin menjadi gemas dibuatnya, sepertinya sikap Renjun perlahan kembali seperti biasanya.

"jalannya di. Xxxxxx"

"Okey.. Siap meluncur," Seru Winwin, mencoba mencairkan suasana. Supaya Renjun merasa terhibur.

Renjun sendiri sangat bersemangat, senang sekarang walapun saat sampai dirumah nanti Neneknya sudah pasti tidak ada tapi seenggaknya tempat itu bisa mengobati rasa rindunya.

HOME   [RENJUN GENDERSWITCH ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang