My Home

462 64 0
                                    

*
*
*

"Hai.. Haechan, selamat pagi. " sapa Nana canggung pada Haechan yang baru saja memasuki kelas. Haechan mengabaikan sapaan Jaemin, dan duduk tenang dibangkunya.

Senyum Jaemin yang tadi tercipta luntur, mengepalkan dua tangannya. Ia berusaha keras untuk mencoba menerima sebuah pertemanan yang haechan ulurkan tapi ini kenyataan yang diterimanya.

"tidak papa aku bisa sendiri. tanpa teman, selama ini juga begitu, " Jaemin mengeluarkan bukunya, mulai belajar menunggu bel masuk.

"Jaemin...aku mau ngomong sama kamu," Haechan menghampiri mejanya.

"Apa?" Jawab Jaemin datar menatap sekilas Haechan lalu kembali pada Bukunya.

"Kamu bohong tentang Renjun Kemaren," Ucap Haechan kesal.

Jaemin menatap tajam pada Haechan "Terus kenapa..?" Jawab Jaemin menantang.

"Kamu gak boleh kaya gitu, Renjun jadi sakit tau" Jaemin tersenyum tipis mendengarnya.

"Kamu juga kenapa percaya aja sama aku.."

"Iihhhhh ngeselin deh.. " Harchan mengerang greget tangannya menahan diudara  ingin sekali menarik rambut kuncir milik Jaemin.

Bersamaan itu bel berbunyi, dengan terpaksa Haechan meninggalkan Jaemin sembari menghentak kaki kesal.

Setelah kembali duduk Haechan kembali menatap Jaemin, keduanya saling menatap sengit.

Renjun sudah bangun ,dikamarnya sekarang hanya sendirian berbaring menatap langit langit kamar. Bibi juga mungkin tidak tau karena  sibuk dengan tugas membereskan rumah.

jika sedang sendirian atau sakit Renjun jadi teringat pada neneknya, yang akan selalu menemani ,dan menjaganya.

"nenek apa kabar sekarang, nenek sehatkan ?" ucap Renjun sarat akan rindu.

"injun kangen banget sama nenek,"

"injun sekarang punya ayah,tapi nenek malah ga ada deket injun," Renjun bicara sendiri tak menyadari bibi sudah berdiri membawa nampan.

Bibi berjalan mendekati Renjun, dengan sendu mendaratkan tangannya dikepala Renjun, Renjun tersadar menggulirkan mata keatas.

" bibi ?" Renjun memberikan senyum terbaiknya.

"Sedang apa,?" tanya Bibi, Bibi sangat menyadari senyum yang Renjun tunjukkan punya arti yang berbeda.

"Tidak ada "jawab Renjun seadanya,masih dengan senyumnya. Sedetik kemudian Renjun bangun .

"Bibi,Ayah kemana ?" Tanya Renjun tidak melihat atensi Ayahnya .

Bibi tersenyum sambil meraih mangkuk makan "Tuang sedang keluar ,katanya ada urusan mendesak ." Renjun mengangguk paham .

"aaaa Nona harus makan ya ,setelah itu baru deh minum obat " Bibi menyodorkan sendok berniat menyuapi .

Renjun diam sebentar,mulutnya sebenarnya tak berselera untuk makan tapi. akhirnya menyuap buburnya sedikit demi sedikit .karena tak enak jika menolak .

Bibi pasti juga memasaknya sepenuh hati untuknya.belum lagi Bibi mengerjakan tugas  yang lain,disamping merawatnya .

"Terima kasih bi ," ucap Renjun tersenyum hangat.
sambil mengacungkan jempolya .

"Buburnya enak sekali " polos Renjun, bibi tertawa kecil. Melanjutkan menyuapi Renjun sampai habis .

"Bibi aku mau turun kebawah aku bosan , berbaring terus " Renjun mengutarakan keinginannya. setelah meminum obatnya Renjun disuruh istirahat lagi .

"Baiklah ,mari Gendong "Renjun menggeleng cepat.

"Renjun bisa berjalan sendiri,nanti bibi sakit pinggangnya," Bibi merasa tersentuh ,anak sekecil itu  bisa  begitu pengertian terhadap orang lain .

Bibi mengikuti Renjun dari belakang ,takut takut Renjun oleng blm kuat berjalan .

"Non ingin nonton tv?"Bibi menawari .begitu Renjun duduk sofa .

"Apa boleh BI ,"Renjun meragu.

"Tentu,biar bibi nyalakan dulu ,"

Tringg

Tringg

Renjun maupun Bibi mendongak keasal suara begitu mendengar dering telpon rumah . Bibi segera pergi untuk  mengangkat telpon .

Sedangkan fokus Renjun kembali pada acara kartun didepannya .suaranya Tv besar didepannya menggema diseluruh ruangan .

"maaf nona bibi kecilkan sedikit ya suaranya tv " Renjun mengiyakan sambil m ehh ngangguk tanpa mengalihkan pandangan .

Bibi kembali mengangkat telpon yang tadi biarkan sebentar .

"Maaf nyonya ,Tuan Yuta sedang dikantor "

"...."

"Itu emm ,Baiklah akan saya bereskan "

"Nyonya sebentar lagi akan sampai ?"

"...."

"Baik nyonya ,"

Setelah memutus telpon Bibi beralih mengambil hpnya, Untuk menghubungi Yuta. Menunggu telpon diangkat Bibi melihat kearah Renjun yang sedang tertawa asik.

Apa setelah ini tawa itu akan terus ada atau malah redup.tapi Bibi selalu berdoa semoga kebahagian menyertai gadis itu.

"Bahagia selalu nak ,gadis baik," lirih bibi .

______
______

Didalam kamarnya Winwin tengah bersandar pada kepala ranjang.memegangi foto bayi cantik. Mengelusnya sayang .

"Apa kabar cantiknya Mama ?"gumam Winwin.

Bayinya pasti sudah tumbuh dengan cantik,walau awalnya tak rela jika mereka ,harus berpisah.
Tapi kadan yang  memaksa semuanya.

"Karina ,Mama sangat merindukanmu .kau pasti tumbuh baik bersama Ayahmu,"

Winwin terisak menciumi foto bayinya ,yang bahkan tak pernah ia lihat secara langsung. Adik kembar Jaemin yang diambil mantan Mertuanya.

Winwin hanya diberi selembar foto oleh mertuanya. Dan Winwin yang tak pernah sekalipun melihat bayinya,hanya percaya.dan sampai sekarang meyakini foto itu memang benar benar bayinya .

"Hahhhh "Winwin menghela nafas,menghapus kasar air matanya .

"Aku tidak boleh terlihat sembab nanti waktu jemput anakku ,"

Winwin beranjak jika berdiam diri dalam rumah terus ,ia akan semakin sedih .jadi Winwin memutuskan untuk pergi keluar mencari udara segar .

Untuk hari ini Winwin tidak pergi kebtiknya karena merasa kurang enak badan,otaknya sepertinya butuh refreshing .

Membeli es krim ibu muda itu menikmatinya ,dengan pemandangan sungai Han yang terbentang luas.

Semilir angin mengayunkan helaian rambutnya ,menerpa wajahnya ,cantik ayu rupawan .

Menarik Bibirnya ketika melihat hewan lucu ,bayi anjing melintas didepannya berlari menghindari Tuannya.

"Lucunya ..aku jadi ingin seekor Anjing kecil "Winwin tertawa kecil diakhir .

"Wini ...."

Winwin mematung ,senyumnya sudah luntur begitu es krim yang dipegangnya jatuh ketanah. Winwin sangat mengenali suara itu.

Mengapalkan tangannya Winwin, memejamkan mata dengan berderai air mata. Bayangan yang orang yang membuat merasakan sakit hati.



Tbc

HOME   [RENJUN GENDERSWITCH ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang