2 : menjadi ibu tiri yang ganas dari 5 bayi lucu

781-790

Bab 781: Marah

Penerjemah: Editor Terjemahan Perahu Naga: Terjemahan Perahu Naga

Ming Sihan memandang MO Ruyue. Dia sepertinya memahami hati wanita ini.

Adalah suatu kebohongan untuk memikul beban yang berat. Dia hanya menginginkan posisi Raja Iblis.

Dia mengira itu adalah sesuatu yang lain, tetapi ternyata dia hanya menginginkan posisi Yang Mulia Iblis.

Dia tidak bisa menahan tawa dalam hati.

“Kenapa kamu tidak mengatakannya terus terang saja? Jangan khawatir, selama kamu dengan patuh tetap berada di sisiku, posisi Yang Mulia Iblis akan menjadi milikmu cepat atau lambat.” Ming Sihan berjanji pada MO Ruyue.

B0x𝔫𝙤ѵ𝑒𝙡.com

Mata merah gelapnya seperti permata, bersinar terang. Senyumannya bagaikan cahaya bulan Maret, menghangatkan hati.

MO Ruyue terpesona oleh senyuman pria itu.

Rubah betina yang luar biasa!

“Tuan, apakah kamu tidak marah?”

Mo Ruyue bertanya dengan lembut. Lagipula, ada seseorang yang selalu memikirkan posisinya. Dia akan merasa sedikit jijik, bukan?

Oleh karena itu, dia tidak berani mengatakannya dengan serius setiap saat. Dia hanya akan mengetuk ke samping atau mengatakannya dengan bercanda.

Ming Sihan mengulurkan tangan dan dengan lembut membelai kepala MO Ruyue. “”Apa yang membuatmu marah?”

“Jika itu aku, aku akan marah.”

MO Ruyue berkata tanpa ragu-ragu.

“Tidak ada yang perlu dimarahi. Semua orang ingin naik ke puncak. Ini adalah sifat manusia. Jika Anda tidak ingin naik ke puncak, itu palsu.”

Ming Sihan tidak pernah peduli apakah orang-orang di sekitarnya ambisius atau tidak.

Memiliki ambisi adalah hal yang wajar. Poin utamanya adalah kekuatan kapal sesuai dengan ambisinya.

Ambisi saja tidak cukup.

“Jadi Guru juga setuju bahwa prajurit yang tidak ingin menjadi jenderal bukanlah prajurit yang baik, bukan?”

“Prajurit yang tidak ingin menjadi jenderal bukanlah prajurit yang baik?”

Ming Sihan meneriakkan, dan memang itulah masalahnya.

Dia mengangguk setuju.” Ya, saya setuju.”' “Tuan, Anda benar-benar terlalu licik.”

MO Ruyue mengacungkan jempol pada Ming Sihan.

Mengapa dia merasa bahwa tuannya semakin cocok dengannya?

Entah itu pemikiran atau pemikiran, mereka semua adalah lawan yang spesial.

“Diri yang terhormat ini selalu memiliki gambaran besar dan jauh lebih kuat daripada sebagian orang.”

Ming Sihan mengacu pada Ling Shoumo.

Ling Shoumo memandang Ming Sihan. Meskipun dia tidak tahu apa yang dibicarakan Ming Sihan, dia tahu bahwa dia pasti disebutkan.

Pria itu sedang berbicara dengan MO Ruyue lagi.

MO Ruyue seharusnya menjadi muridnya!

Namun, dia tetap berada di Alam Iblis dan menolak untuk kembali.

Sebelumnya, dia tidak yakin dengan identitas MO Ruyue. Namun, dia yakin setelah memasuki mimpi MO Ruyue.

“Kamu harus bersaing dengan baik dan memberi pelajaran kepada para murid sekte abadi itu.'