12.

737 67 12
                                    

Menghidupkan leptop jari-jarinya dengan cepat menari diatas keybord. Layar terus berkedip dengan satu-satunya suara mengetik diruangan itu

Mata gelap itu sekilas memancarkan kilatan tajam yang dingin

"Tertangkap" seringai iblis tercipta

_____________• ● ~~

Sebulan kemudian

Waktu berjalan sangat cepat dan satu bulan berlalu begitu saja

Rakay yang masih tinggal diapartemen nya menjalani hari-hari yang cukup damai, kecuali disekolah dimana dia harus menghadapi beberapa bocah berisik dan...

"Sialan lo apain cia lagi ha?"
Bentakan dengan amarah itu menggema di kantin yang ramai

Seperti biasa para penghuni kantin mengalihkan pandangan kearah keributan yang sudah sering terjadi

"Heh ikan asean lo ga capek apa cari masalah mulu tiap hari"

"Yoi tiap hari kerjaan fitnah orang. Inget bro fitnah lebih kejam dari pembunuhan"

"Heh para babu babi kejepit kita ga sekurang kerjaan itu deket deket ama ni nenek lampir"

"Mulut lo ga punya sopan santun ya brangsek

Bla bla bla

Dan masih banyak jenis kalimat ajaib lain nya yang bisa membuat orang masuk neraka lebih cepat.

Tapi sepertinya hari ini kehidupan damainya akan berakhir

"Sepertinya kehidupanmu sangat menyenangkan diluar sana anak sialan" Felix beucap tajam

Saat ini rakay tengah berdiri diruang tamu dihadapan semua keluarga 'rakay'

Bagaimana bisa Rakay ada dimansion adelard? Jawabanya, tak lama setelah keluar dari gerbang sekolah sebuah mobil menghentikannya dan keluar para bodyguard berjas hitam

Awalnya para bodyguard itu memintanya mengikuti mereka atas perintah sang tuan adelard, Felix tapi saat rakay berkata akan datang dengan sendirinya para bodyguard itu mulai bermain kasar.

Mereka akhirnya ingin membawa nya secara paksa tapi siapa dia, orang yang bisa mematahkan leher lawan dengan satu tangan melawan tanpa banyak usaha.

Kelima bodyguard itu tumbang tak lama setelah pertarungan dimulai, jadi sekali lagi mengatakan dia akan kembali sendiri

Bodyguard yang bukan lawannya itu tak punya pilihan lain selain kembali dan melapor pada sang tuan yang terbakar amarah.

Dan setelah langit berganti malam baru lah rakay benar-benar pergi kemansion adelard

Back to topik

Jadi kini Rakay yang telah samapi berdiri diruang tamu dihadapan Felix yang duduk di sofa single dengan anggota keluarga nya di sofa lain

"Sepertinya kau sudah merasa hebat" ucap Felix dengan nada merendahkan menatap anak keduanya itu tajam

Rakay memandang malas tanpa minat pada hinaan yang Felix lontarkan. Tanpa perlu izin Rakay berjalan dan duduk di sofa single bersebrangan dengan Felix yang dibatasi meja

Dengan arogan menyilangkan kakinya dengan tangan bertumpu didepan dada

"Oh? Anda benar sekali, tuan felix. Saya sangat bersenang-senang dan anda telah merusak kesanangan saya. Bagaimana anda mengantinya?"

Rakay membalas perkataan felix tanpa takut, terdengar santai tapi mata nya memandang kedepan dengan dingin dan asing

"Kamu..."

Raymond Or RakayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang