Kris yang pertama sadar segera mengajukan pertanyaan "jadi artinya lo ga ada niat dorong cia? Apa lo cuma kepleset dan ada alicia babi disana? Atau lo mau dorong tapi malah lo yg jatuh sendiri? Jadi mana yang bener?" Tanya kris beruntun tidak menyia-nyiakan saat balok es seratus lapis buka suara
"Hm, mn jadi gimana kejadian sebenarnya?" liam tak kalah penasaran
Rakay membuaka sidikit mulutnya, liam dan kris yang melihat itu segera merapatkan tubuh pada rakay ingin mendengar lebih jelas
'Cepetan..'
'Cepat Ngomong? Apa?'
'Berita hot pasti ini mah'
"Buruan ngomong kenapa capek gue nungguin lo ngebisu"
Mata dingin rakay terasa lebih dingin dengan cepat
Kris yang merasakan penurunan suhu segera menjaga jarak dari sepasang kulkas seratus pintu di sebelah nya mengumpati liam babi yang menjadi tersangka
Liam yang juga merasakan hawa tak enak itu menutup mulutnya dengan tangan 'mulut o2n' batin nya memaki mulut ceplas ceplos nya
Semenit yang tersasa seperti setahun itu berjalan dengan lambat masih dengan suasana suram apalagi mata gelap dan dingin itu masih menatap liam dalam diam.
Sampai rakay memutus kontak mata dan berdiri dari duduknya
Berjalan menuju pintu keluar roof topGerakan membuka pintu itu terhenti tanpa menoleh kebelakang mengatakan sesuatu
"___
*~°¤°~*
Rakay membelah jalan dengan lihai mengunakan motor sport hitam seperti citah di kawanan rusa, sangat lincah
Dari mana rakay mendapatkan motor itu?
Tentu dia membelinya dengan uang 'kompensasi' dari sang ayah
Sebelumnya jam sekolah yang belumlah habis membuat rakay memilih keluar melewati tembok belakang gedung ips yang tinggi tapi bukan masalah untuknya sebagai raymond yang pernah melewati segala hal berbau bahaya dan maut
Rakay juga tak perlu kawatir ketahuan atau yang lain karena baginya keamanan sekolah ini tak sebanding dengan sekolah yang dirinya dulu masuki sebagai sekolah elit dari yang terelit karena dibangun khusus bagi keturunan orang penting dan berkuasa. Ditambah sistem sekolah yang sangat keras membuat persaingan dan tingkat merusak sangat tinggi sehingga keamanan yang dibuat pun sangatlah ketat
Setelah rakay keluar dari kawasan shs dia langsung pergi membeli kendaraan pribadi dipusat kota
Dan begitulah rakay yang saat ini membelah jalanan yang lumayan lenggang karna jam kerja yang belum selesai.
Matanya mengawasi jalanan dan sekitarnya seperti sebuah scan yang memindai sekitarnya Hingga mata gelap itu menangkap sesuatu diujung matanya
menghentikan laju motornya karena lampu merah tepat didepan mata. taman kota yang sedang ramai dengan pengunjung terutama pekerja kantor dan pasangan yang tengah menghabiskan waktu makan siang tepat disamping jalan.
Tinn
Mendengar suara klakson dari pengendara dibelakangnya rakay mengalihkan pandangan dari taman dan kembali melajukan motor sport nya
*
*
*
"Huh...huh...akhirnya lepas juga dari kejaran tuh orang-orang" ucap seorang pria dengan napas tersengkal
"Masih licin seperti biasa juga, za" seorang pria lain menyahuti dari arah belakang
"Heh iyalah bang kalau ga gitu kita mau makan apa coba kan, lagian yang buat rencana tiap kita beraksi kan lo" ucapnya tersenyum mengejek
Pria tampan berpenampilan kalem yang dipanggil abang itu mendengus kesal tapi tak ayal ikut tersenyum pada perkataan sang adik
"Wih bang dapat jekpot banyak nih kita hari ini" seru sang adik kala melihat hasil rampasan yang diperoleh
Benar, mereka berdua adalah sepasang copet kelas kakap merah (emang ikan) yang baru saja menjalankan aksinya
"Haha..makan besar kita hari ini, kan bang Rain"
"Ba..hstt"
Sang abang menghentikan ucapannya dan mengkode sang adik agar diam. Pria yang dipanggil za itu segera diam dan memasang sikap waspada pada sekitar
Tap
Tap
Tap
"Siapa!!!?"
Sang abang, Rain bertanya ketika seorang pemuda dengan hoodie dan topi hitam menutupi wajah hanya menyisakan bagian mulut dan dagu putih yang terlihat.
cahaya remang-remang di gang kecil dan sempit menambah kesan dingin dan menyendiri ribuan mil jauhnya pada orang didepan mereka.
"Rain Sega dan Zain Febiano, 25 dan 24 tahun dua pecopet, satu sebagai otak dengan satu lainnya sebagai pelaksana. Kerja sama yang sempurna bukan begitu"
Tepat dua meter jarak diantara mereka, pria misterius itu bicara
Rain dan zain yang mendengar perkataan itu tersentak kaget tapi sedetik kemuadian mereka memasang sikap waspada pada pria aneh didepan mereka.
"Siapa anda? Kami tidak ada hubungan atau masalah dengan mu"
Dengan sikap waspada rain mengamati pemuda didepanya.
"..."
"Alah bang habisin aja nanti juga tutup mulut"
"Tung..."
Tak sempat menghentikan adik nya, zain lebih dulu melangkah maju menyerang pemuda misterius itu
Buk
Aghh
Dalam satu gerakan yang singkat itu terdengar erangan kesakitan, bukan dari pemuda ber hoodie tapi dari zain yang tinjunya ditangkap dengan mudah lalu dikunci kebelakang.
"Ugh..sialan! Lepas"
Rain tertegun melihat zain yang mahir bertarung dengan mudah dikalahkan
Insting nya memperingati bahwa orang didepannya berbahaya jadi sepertinya mereka hanya bisa menyerah
"Lepaskan, apa yang kamu inginkan dari kami" rain mencoba berkompromi
"BANG"
Rain memberi kode dengan mata nya agar dia yang menyelesaikan masalah.
Zain menggertakan gigi
"Pekerjaan" singkat, padat dan jelas
"..."
*
*
*
o0o17.20
Hah~
Rakay tiba di apartemen nya saat matahari sudah tenggelam.
Saat ini dia baru saja selesai mandi terlihat dari handuk kecil yang masih menggantung dikepala dengan rambut basah.Melangkah menuju meja belajar dengan laptop usang yang tertutup
Menghidupkan leptop jari-jarinya dengan cepat menari diatas keybord. Layar terus berkedip dengan satu-satunya suara mengetik diruangan itu
Mata gelap itu sekilas memancarkan kilatan tajam yang dingin
"Tertangkap" seringai iblis tercipta
###
TBC
Hei guys maaf udh lama ga up pendek lagi
Huhuhu bingung mau buat alur nya + ga mood ngetik😭😭😭
Makasih yg udh ga ninggalin lapak mumu 😘😘💕💕💞
Sampai jumpa di chp selanjutnya
Next.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Raymond Or Rakay
RandomDeskripsi : Raymond Elard Agatama adalah anak pertama dari pasangan Agatama keluarga terkaya dan berpengaruh diseluruh asia. Raymond selalu dituntut untuk menjadi sempurna tanpa kekurangan ataupun celah. hingga akhirnya ia menyerah tepat dihari usia...