Happy Reading 🍀
"Hahahaha gue kaya! Gue kaya!"
Pekikan bahagia itu terdengar begitu nyaring di sebuah ruangan. Terlihat seorang gadis dengan pakaian formal nya sedang tertawa di atas meja kerjanya tanpa memikirkan orang lain yang saat ini sedang menatapnya melongo.
"Gue kaya!! Akhirnya kehidupan miskin ini musnah! Whahahaha"
Ruby. Seorang penulis terkenal karena satu karya nya yang mampu mencapai target pembaca terbanyak serta novel yang paling di gemari.
Penulis gadungan yang awalnya hanya bermain main saja tiba tiba membawa sebuah keberuntungan dalam hidupnya.
Novelnya terjual laku sehingga banyak uang yang Ruby dapat membuat nya senang bukan kepalang.
"Gue kaya Cha!! Gue kaya!" Pekik nya girang.
Ruby melompat lompat di atas meja kerjanya tanpa takut jatuh sekalipun, sedangkan seseorang yang sedari tadi menatap Ruby hanya bisa terdiam.
Gadis itu melompat turun lalu melangkah kearah temannya dengan perasaan senang yang meletup letup.
"Karena hari ini gue lagi bahagia... Gue traktir lo makan sepuasnya!"
Ruby menarik tangan Acha, dan membawa menuju sebuah restoran ternama yang berada di kota nya tempat ia tinggal.
"Pesen apapun yang lo mau nanti gue bayar" Ucap Ruby sembari menyodorkan sebuah buku menu kepada temannya.
Acha memutar bola matanya malas.
"Baru dapet duit segitu udah belagu lo! Gimana dapet lebih coba" cibir nya heran.Ruby tertawa kembali. "Ya kali gue dapet duit sedih mana ada kayak gitu"
"Ada buktinya gue" sahut Acha dengan cepat.
Ruby tergelak mendengar nya, sudah ia pastikan jika ucapannya yang tadi hampir menyinggung temannya itu.
"Sorry"
Acha mengangguk singkat. Toh lagi pula itu sudah masa lalu buat apa harus di ungkit kembali, yang berlalu biarlah berlalu.
"Sans elah kayak sama siapa aja lo"
"Abis gue ga enak sama lo takut nya omongan gue ngebikin lo inget sama kejadian itu_" Ruby menatap temannya yang hanya diam.
Ia tahu, sangat sangat tahu. Pasti temannya itu saat ini sedang kembali mengingat hal itu, masa masa kelam yang terjadi di kehidupan nya.
"Lo?.."
Acha tersenyum lebar.
"Gue lagi kepikiran suami gue yang ada di korea, gimana ya keadaannya sekarang"
"Yeuhh!!"
Ruby mendorong kening gadis itu dengan sedikit kuat.
"Gue udah khawatir takut lo kenapa napa eh elo nya malah ngehalu! Jabingan!" Kesal Ruby lantaran di saat dirinya sudah serius dalam situasi menegangkan ini ternyata temannya sedang memikirkan hal lain.
Menyebalkan!
"Asalkan lo tau ya, terkadang kita itu butuh yang namanya ngehalu untuk menghibur diri tanpa memikirkan masalah yang ada" Ucap Acha dengan bijak.
Ruby hanya mengangguk saja tanpa menghiraukan ucapan temannya yang gila halu itu.
Jika di lanjutkan pun tak akan ada habis nya yang ada ia sendiri yang lelah karena kebanyakan berbicara hal hal yang tak penting.
******
Bulan bersinar dengan terang. Cahaya nya menyoroti sebuah kamar yang saat ini dalam keadaan yang gelap bagaikan kejam nya dunia.
Ruby, saat ini sedang berdiri di balkon kamarnya menatap ramai nya jalan yang penuh dengan kendaraan yang berlalu.
Jika dilihat dengan jelas wajah nya seperti sedang sibuk dengan hal lain. Banyak pikiran yang sedang Ruby hadapi saat itu.
Salah satunya adalah komentar sang pengemar nya. Satu kalimat namun mampu membuat Ruby terdiam seribu bahasa.
Yang biasanya ceria dengan banyak gaya kini hanya bisa terdiam bak patung yang bernyawa.
"Semoga kau bahagia di sana"
Satu komentar yang mampu membuat pikirannya berantakan sejak tadi.
Ruby hanya bisa berdecak kesal saat otak mungilnya tak bisa mencerna dengan baik apa makna kalimat itu dan apa tujuan orang itu mengatakan nya.
Jika kalian pikir kenapa tidak tanya saja pada orang nya jawabannya adalah sudah. Ruby sudah menanyakan apa arti dari kata itu.
Namun aneh nya akun orang itu tidak terdeteksi sama sekali. Aneh, ini benar benar aneh.
Srek.
Bug.
Darah mengalir hingga tetesan demi tetesan membasahi lantai.
Ruby memegangi leher nya mendadak mati rasa karena goresan dalam. Tubuhnya sudah jatuh ke lantai, ia menyenderkan tubuhnya pada pembatas balkon kamarnya.
Manik nya membulat saat melihat seseorang dengan berjubah hitam berdiri tepat di hadapannya.
Bola matanya bergetar saat orang itu melangkah menghampiri nya.
"Welcome... Queen"
Srek.
Kegelapan menghampiri nya tepat saat orang itu menggores leher nya kembali dengan kasar.
Jabingan lo!
******
Kegaduhan terjadi pada suatu tempat saat mengetahui sang putri jatuh tak sadarkan diri di ruang pelatihan. Membuat beberapa pelayan heboh karena nya.
Sedangkan yang menjadi objek dari kegaduhan itu perlahan sadar dari pingsan setelah beberapa jam.
"A-air"
Seketika suara gaduhan menghilang, sehingga hanya suara sang putri yang terdengar di ruangan itu.
Apa apaan ini??!!
******
Bersambung...
Up sesuai mood.
Awal/prolog.
Vote, komen, follow jangan lupa💜
Dilarang plagiat!
Kalau ga suka sama cerita nya silahkan pergi dari lapak ini!Terimakasih bagi yang sudah membaca!! Luvvv
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonists in Novels
Teen FictionSUDAH TIDAK DI LANJUTKAN! Tak pernah terbayangkan dalam benak Ruby hal fantasi ini ada di dunia nyata, bahkan hal tersebut benar benar terjadi padanya. Memasuki sebuah novel fantasi yang saat ini sedang di minati banyak orang, entah itu dari kalanga...