Part 17

263 11 0
                                    

Author's POV

Rasanya Khalda sudah tidak tahan untuk lanjut mendengarkan penjelasan Alan. Ia susah payah berusaha menahan isakannya agar tidak terdengar Alan. Ia tidak mau terlihat lemah.

"Makasih atas infonya lan" dengan cepat Khalda langsung berdiri keluar dari cafe meninggalkan Alan sendiri. Entalah. Dia tidak perduli dengan apa yang ada dipikiran Alan. Yang dia butuhkan hanya kasurnya.

Setelah sampai dikamar ia langsung merebahkan diri di kasur dan menangis sekencang-kencangnya. Panggilan mamanya dia hiraukan begitu saja. Biarlah nanti dia akan menjelaskan semuanya.

"Sial!" Umpat khalda melempar bantalnya

"Semua lelaki sama saja!Key lo jahay banget!gue benci lo!" Rutuk Khalda dengan nada senggugukan.

Kringg...kringg

Ia langsung merogoh HP yg ada disebelahnya. Astaga Key nelpon. Dengan cepat Khalda langsung menolak panggilan tersebut. Tidak lama terdengar lagi bunyi HP dan ia yakin itu sudah pasti Key. Selanjutnya ia tidak tahu lagi apa yang terjadi karena ia sudah terlelap.

········

Keesokan harinya Khalda datang kesekolah dengan mata yang bengkak. Bagaimana tidak setelah mendengar cerita dari Alan ia menangis heboh di kamarnya sampai ia terlelap.

"Khal lo kenapa?" Tanya nami yang baru masuk kelas melihat keadan khalda

"I'm fine nam,sungguh" bagaimana dia baik-baik saja kalau dia menjawab dengan nada sedih

"Gue udah lama tau lo jadi jangan bohong"kata nami dengan yakin

"Oke gue cerita tapi gak sekarang"jawab khalda pasrah.

"Siapapun yang buat lo kayak gini gue bakal jadikan dia rempeyek"kata nami menggumpalkan tanggannya dan memukul pelan ke meja

"Gak jadi rempeyek juga alay lo"
"Ih gue belain juga ini"kata nami sebal

"Iyadeh makasih nami-ku sayang lo bener temen gue"kata khalda memeluk nami. Tak lama wali kelas pun datang bersama seorang lelaki yang daritadi hanya menunduk. Sepertinya anak baru. Khalda dan Nami masih asik dengan kegiatan mereka masing-masing dan tidak memperdulikan siapa anak baru itu.

"Perkenalkan diri kamu"perintah wali kelas ke anak lelaki itu

"Perkenalkan Nama gue Alan Putranto panggil aja Alan gue pindahan dari Aussie. Salam kenal semua"

Setelah Alan memperkenalkan diri wali kelas mempersilahkan Alan untuk duduk di kursi yang kosong. Hanya ada satu tersisa kursi kosong yang berada di belakang Khalda. Sial.kenapa harus duduk dibelakang gue.batin Khalda.

"Hai khal kita ketemu lagi" Alan melewati Khalda dan tersenyum. Khalda hanya membalas dengan gumaman dan tersenyum kecut.

Setelah itu kelas kembali normal dan memulai kembali pelajaran. Saat waktu istirahat siswi-siswi kelas mulai berbondong mendatangi meja Alan. Wajar saja jika dinilai secara fisik Alan mendapatkan nilai 90.

"Hai Alan kekantin yuk"

"Alan pin bb kamu berapa?"

"Ih Alan kok bening banget!"

"Alan jadi pacar gue yok!"

Kata-kata itulah yang terdengar di kelas. Bahkan bukan hanya dikelas tapi sampai keluar kelas pun terdengar teriakan cempreng seperti dipasar malam. Tidak sedikit siswi dari kelas lain datang ke kelas khalda. Tentu saja Khalda geram dengan keributan yang terjadi. Dia mengajak Nami untuk keluar dari pasar dadakan itu.

"Pusing gue Nam kelas udah kayak pasar" gerutu Khalda

"Wajarlah lo liat anak barunya sekelas siapa"Jawab Nami

"Apaan coba yang diliat ga bagus-bagus amat"

"Heloo!lo dulu tergila-gila sama dia bu"kata nami mengejek

"Ya bagus lah dikit. Eh tapi gue gak tergila-gila sama dia"sanggah khalda membenarkan.

Mereka berdua menuju ke kantin dan Khalda menangkap sosok yang sangat ia hindari sekarang. Keanu.

Deg

Khalda langsung membuang mukanya saat Key membalas tatapannya dan dengan cepat Khalda langsung menarik nami ke sisi lain di kantin.

"Khal kamu kenapa?Kenapa telpon aku ga diangkat?kamu juga cuekin aku seharian ini?" Tanya key langsung duduk dihadapan Khalda dan Nami.

"Gapapa kok" jawab Khalda dengan tersenyum. Nami yang tidak tahu apa-apa hanya diam dan menatap Khalda seolah berkata lo-harus-jelasin-ke-gue-nanti. Kemudian Khalda membalas tatapan Nami bantu-gue-pergi-dari-sini.

Dan sepertinya Nami tahu kode apa yang diberikan Khalda.

"Kita duluan yah kekelas ada tugas" kata Nami pamit dan menarik Khalda menjauh dari Key yang masih bingung.

"Makasih ya Nam"

"Anytime tapi setelah ini lo harus cerita sama gue" kata nami dengan tegas

"Sure"

·········
Sorry typo(s) bertebaran.
Thankyou for reading




ADORE YOU - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang