"Terkadang semesta terlalu apik menyusun rencana, sehingga terkadang pula lewat sebuah pertemuan tak disengaja bisa menjadi gerbang dari ketidaksengajaan lainnya."
-You Are My Happy Ending
....
Suasana SMA GALAKSI sangat ramai saat ini. Semua peserta MPLS atau peserta didik baru tengah berkumpul dilapangan. Ada yang sedang bercengkrama ada pula yang tengah sibuk mencari teman.
Semua itu menunjukkan ada benarnya sebuah kalimat bahwa hidup terus berjalan. Jika dikira, sepertinya semua peserta yang ada di tempat itu tidak menyangka bahwa cepat sekali mereka menginjakkan kaki di bangku kelas 10 SMA. Namun, begitulah waktu, terus berjalan hanya meninggalkan kenangan yang kalau dilupakan rasanya sangat sayang sekali.
Mata dengan warna hazel dengan sepasang alis tebal yang membingkai indah mata seorang gadis dengan ciri khas pita berwarna pink tengah menatap rombongan murid yang berada di tengah lapangan.
Dia menghela nafas panjang. Rasanya enak sekali tidur pagi pagi begini, apalagi rebahan sambil melihat film, tapi kenapa dia harus terjebak diantara lautan manusia yang dia tidak tahu siapa mereka. Menyebalkan.
Akhirnya dengan langkah gontai, dia mulai berjalan sangat pelan kearah lapangan. Bodoamat, yang penting dia hanya ingin ini cepat selesai sehingga ia bisa pulang kerumah dan bersantai lagi.
Namun, sebuah interupsi mendadak dari guru lewat pengeras suara membuatnya seketika melotot dengar terkejut.
"Hitungan ke 3 semua siswa sudah harus berada di lapangan. Jika ada siswa yang masih belum kelapangan sampai tiga hitungan selesai, silakan buat barisan baru didepan."
Sialan, jarak dia dengan lapangan bisa terbilang cukup jauh jika ditempuh dengan hanya berjalan saja sangat mustahil untuk sampai hanya dengan hitungan 3.
Sontak saja kakinya dia pacu untuk berlari dengan cepat, meskipun dia sangat malas untuk berlari. Tapi, dia hilang kan semua rasa mager nya, yang penting dia tidak malu.
"ANJIRLAH, APES APES!" Sheara Salsania. Gadis itu memegangi dahinya yang terbentur ketika ia tidak sengaja menabrak seseorang dengan sangat keras.
"LO ITU PUNYA MATA GAK SIH?!"
Shea menatap tajam lelaki didepannya yang malah memarahi dia, padahal lelaki itu yang muncul tiba-tiba. Tidak, bukan waktunya untuk memikirkan perkataan lelaki itu. Shea mengalihkan tatapannya kearah lapangan dan sialnya, semua siswa sudah berkumpul, tinggal dirinya dan..... lelaki di hadapannya.
"KAN! GARA-GARA LO GUE TELAT KE LAPANGAN!" maki Shea. Jakarta sudah panas, tapi cowok di depannya itu malah menambah suasana panas dengan memancing emosinya.
"Bentar, kok lo yang nyalahin gue? lo yang nabrak gue anjir" ucap lelaki itu dengan menoyor kepala Shea.
Bukannya meminta maaf, Shea malah makin marah kepada lelaki dihadapannya. Baiklah, ini memang salah Shea. Tapi, tidak sepenuhnya salah Shea juga. Lelaki ini yang muncul tiba-tiba.
"ADUH DEPRESOT GUE LAMA-LAMA! Apes banget! Baru masuk juga. Oke, gue cantik, gue sabar," ucap Shea yang berhasil membuat lelaki dihadapannya kini melongo.
Menyebalkan. Satu kata yang tergambar di kepala lelaki itu untuk Shea. Muhammad Alan Saputra, dengan notabene yang sama seperti Shea yaitu siswa baru juga.
Niat hati ingin mengejar waktu karena Alan tahu bahwa dirinya sudal telat, malah apes tertimpa musibah dengan cewek ini.
Sumpah demi apapun, Shea adalah perempuan paling menyebalkan yang pernah ia temui. Keras kepala, tidak mau mengalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Happy Ending
Teen Fiction"Lo bercita-cita menjadi apa kelak, Alan?," tanya gadis dengan pita berwarna pink di rambutnya. Dia menoleh ke arah lelaki di sampingnya. Jari telunjuk laki-laki itu mengetuk-ngetuk lantai tempat mereka duduk, sedang berfikir. Lalu, sedetik kemudia...