0.4 |KEMBALI BERTEMU?

34 6 0
                                    

HAI .....

Sebelum membaca wajib vote and komen apa pun itu oke, jangan jadi siders..

⚠️JANGAN HANYA BISA MENIKMATI CERITANYA, DENGAN VOTE DAN KOMEN MU ITU SEBAGAI BENTUK APRESIASI KALIAN UNTUK KAMI.

HEPPY READING...

0.4 KEMBALI BERTEMU?

🚀🚀🚀

seorang cowok kini tengah berada dibalkon kamarnya, dengan sebatang rokok dimulutnya, kini tempat itu dipenuhi asap rokok yang menyeruak udara, cuaca pun kini hujan bahkan bulan pun enggan menunjukan cahayanya.

Alden mengusap kasar wajahnya, jam sudah menunjukan bahwa malam telah larut namun Alden tetap pada pikiranya yang bercabang, pikiranya jatuh pada kertas yang ia temui diatas nakas rumah sakit.

"Gua tau ayah gue gak selemah itu." Alden membuang sembarangan kertas itu. lalu menginjaknya dengan geram.

Alden ini seseorang yang kuat, masalahnya sendiri bahkan dia anggap remeh, tapi jika sudah menyangkut Ayahnya Alden lemah, dia akan terlihat seperti daging tanpa tulang, Rapuh.

"Ck!" Alden berdecak, ia merasa bahwa alur hidupnya semakin rumit, entah lah satu kejadian apa sehingga dapat merubah segalanya.

Alden berdiri mendekati pembatas balkon, ia mendongak kebawah saat mendengar suara motor yang bising, namun beberapa menit ia sadar siapa seseorang itu.

Alden berjalan pelan dengan tangan yang dimasukan kedalam saku celananya, melangkahkan kakinya untuk turun kebawah untuk menemui Aluna, ya ternyata seorang itu adalah Aluna.

Alden bisa mengetahuinya dengan mendengar suara motor milik gadis itu.

"Ngapain malam-malam kesini, bahaya masih kekeliaran." Alden membuka suara dengan wajah tanpa ekspresi ketika gadis itu membuka helm full facenya.

"Temenin gue ketempat sesuatu kek, bosen Gue dirumah."

Alden menatap Aluna dengan pandangan tidak terbaca, Alden baru sadar bahwa gadis yang sering bersamanya memang sering kesepian, mencari perhatian pun dengan siapa? abangnya tidak memiliki waktu yang banyak untuk menemani gadis ini kecuali dirinya.

"Tunggu gue ambil motor dulu." namun langkah Alden tertahan saat lengannya ditahan, Alden menaikan satu alisnya tanda bertanya.

"Pakai motor gue aja, kita boncengan biar romantis."

lalu sedetik setelahnya gadis itu bernyanyi, "kita bikin romantis, bikin paling romantis."

Alden tertawa renyah ada saja tingkahnya ditengah malam seperti ini, kemudian mengacak pelan rambut Aluna adek dari temannya itu.

Alden lebih dulu naik diatas motor milik Aluna, "Ayok naik." tanpa lama-lama Aluna pun langsung naik sesuai perintahnya membuat motor itu hampir sedikit oleng dibuatnya karena sangat semangat sekali.

"Udah?" Aluna mengangguk menjawab ucapan Alden, Alden tersenyum melihat Aluna seperti anak kecil dari kaca spion.

kemudian motor itu membelah jalan besar yang terbilang jalan yang tidak pernah Sepi. kemudian Aluna menghidupkan Lagu Akhir tak bahagia dari Misellila ikwan.

INVOLVED IN REVANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang