0.5 |RUMAH YANG TIDAK SEMPURNA.

26 7 0
                                    

⚠️Jangan lupa vote dan komen disetiap bab.

0.5 RUMAH YANG TIDAK SEMPURNA.

rumah bagi gue bukan tempat yang nyaman bukan juga pemberi tempat cinta dan kebahagiaan, melainkan rumah dimana tempat rasa benci dan dendam berasal.
_Darga Pati marga_

HEPPY READING...

Amora menganga tidak percaya saat gadis asing itu mampu menyalipnya kembali, kini Amora mengaku bahwa gadis ini memang jago dalam hal membalap.

Sedetik berikutnya Amora dapat mendahuli-i gadis itu namun hanya sebentar setelahnya gadis itu merebut tingkat pertama.

Tanpa ingin tertinggal jauh Amora mempercepat laju motornya, ia tidak ingin gadia itu lebih dulu sampai, Amora tersenyum penuh kemenangan saat dirinya mampu menyalip motor gadis itu.

tidak menunggu waktu yang lama Amora lebih dulu sampai pada persimpangan dengan dua jalur yang berbeda.

Amora turun dari motor dan membuka helmnya, dan gadis itu sama halnya seperti Amora, Amora bisa melihat gadis itu tersenyum dan berjalan mendekatinya.

"Wah lo jago juga ya." gadis itu berjalan gontai kearah Amora dengan helm yang dipegangnya.

Gadis itu mengulurkan tangannya. "Kenalin nama gue Aluna." Amora membalas uluran tangan Aluna. "Gue Amora." kemudian dua gadis itu tersenyum.

"Ternyata lo pinter juga, gue salut." Aluna bertepuk tangan memberi apresiasi pada gadis yang sama sperkuensi dengannya.

"Lo juga gak kalah hebat." ucap Amora dengan senyum yang menunjukan gigi putihnya.

"kayanya lo harus lawan temen abang gue sih, pasti dia kalah." ucap Aluna dengan senyum yang tidak pernah luntur. Amora hanya tersenyum menanggapi.

"Oh iya lo sekolah dimana?"

"Sma Wiramandala, dan lo." Amora kembali bertanya.

Aluna berdecak kagum, "Gue di Sma 1 Nusantara." Amora membentuk mulutnya seperti o sambil mengangguk kecil. "berarti lo satu sekolah dengan abang gue ya?" ucap mereka serempak.

kemudian dua gadis itu ikut terkejut saat mereka tidak sengaja berkata serempak. "Abang lo sekolah di Sma 1 Nusantara juga." Kata Aluna menunggu gadis didepannya menjawab.

"Ya."

"Abang gue sekolah ditempat yang sama dengan Lo."

Amora melotot kaget, dia bingung memberi ekspresi wajah seperti apa, rasanya sangat canggung. "Oh ya, sebuah kebetulan banget kalo gitu."

Aluna melirik pada motor tak kalah besarnya dengan miliknya, terlihat jelas kalau Aluna sangat memuja Amora, bisa ia lihat dari cara gadis itu menatap motornya.

"Ini motor keluaran baru yang ingin gue beli." Aluna berjalan mendekati motor milik Amora sesekali melihat-lihat.

"iya dong, selain skil gaya juga nomor satu." kata Amora mampu membuat Aluna tertawa lepas.

Setelah itu kedua gadis itu melanjutkan percakapan mereka, menanyai tentang satu sama lain, tidak menghiraukan awan yang sebentar lagi akan menunjukan malamnya.

INVOLVED IN REVANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang