0.8 |TUMBANG UNTUK MENGALAH.

23 6 0
                                    

Hai saya kembali lagi...

⚠️vote dan komen sebelum membaca karna itu gratis, jangan jadi SIDERS !

0.8 TUMBANG UNTUK MENGALAH

HAPPY READING 🥀💐......

Tidak adil rasanya jika aku tumbang tanpa tau dimana letak kesalahanku?

-MAHESA-

🎭🎭🎭

Malamnya, setelah dari kegiatan mengantar mamanya kebandara dan semua aktivitas yang ia lakukan hari ini, Amora asyik merendam kakinya pada bibir kolam bersama kucing kesayanganya yang sedang bermain denganya, cewek itu tersenyum lebar saat tadi siang mamanya berucap seperti ini.

"ma, mama gak bakal lamakan dijogja?"

"Iya, mama cuma sebentar soalnya ada urusan penting yang harus mama lakukan." Amora yang mendengar itu tentu merasa sangat senang karena biasanya mamanya selalu bilang. "kamu jaga diri baik baik ya, mama bakal lama dijogja." dan setelah itu siang tadi mamanya berkata berbanding terbalik dari sebelumnya.

waktu masih menunjukan pukul tujuh malam, seketika senyum Amora pudar saat suara lemparan vas bunga mengenai punggungnya. "Aww!!" Amora meringis saat rasa perih menjalar pada bagian punggungnya ia berbalik ternyata dugaanya benar siapa lagi pelakunya yaitu Ervan-Papa tirinya, Amora sejenak berfikir kesalahan apa yang ia perbuat sampai papanya semarah ini padanya.

Amora meringis saat papanya kembali menjambak kasar rambutnya seakan kulit kepalanya ingin lepas ketika Ervan menarik paksa dengan muka merah padam.

"L-lepas pah sakit." namun Ervan tetap teguh dalam pendirianya yaitu menyiksa.

"Anak sial, seharusnya kamu juga ikut mati, nyawa harus dibalas nyawa!" lagi-lagi Ervan menarik kaki Amora membawanya masuk secara paksa, Amora yang tidak tau apa-apa hanya bisa menangis dalam diam dan memohon ampunan, tetap saja Amora memanggil mamanya pun tidak akan bisa didengar.

"Pah ampun pah!" Amora melindungi kepalanya menggunakan tangan saat Ervan memukulnya dengan talenan kayu yang sangat tebal dan keras, tidak ada ampun dan belas kasihan untuk anak tirinya itu, saat rasa dendam terus mengerogoti hatinya.

merasa belum puas saat pelipis Amora mengeluarkan darah segar, Ervan kembali menyeret kepala Amora kasar membawanya ketoilet yang berada di dekat dapur.

dengan teganya laki-laki itu memasukan kepala Amora dengan kasar pada bathtub yang berisi air garam yang penuh jeruk nipis yang sudah ia siapkan tadi, Amora tidak dapat menyeimbangkan, tubuhnya bener-benar dibawah kendali Ervan ia hanya bisa memejamkan mata saat Ervan menenggelamkan paksa kepalanya yang penuh luka itu ke air garam dan jeruk nipis, memekik pun tidak membuat Ervan tersadar Amora hanya bisa memohon pada yang diatas karena rasa perih yang ada dikepalanya dan nafas yang sudah menghabis akibat Ervan yg tidak membiarkan kepala Amora keluar dari rendaman itu.

***

Pagi pagi sekali seorang laki-laki remaja dengan motor besarnya telah berkelana dijalan besar ini yang mana awan masih abu-abu belum menampakan mataharinya.

namun itulah niatnya sedari semalam untuk berangkat kesekolah lebih awal, bukan tanpa alasan ada seseorang yang harus ia jemput terlebih dahulu.

INVOLVED IN REVANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang