07

1.9K 95 1
                                    


Perdebatan

Setelah sampai di kediaman utama, Alex segera bergegas ke dalam.
Disana Gavin telah menjadi sasaran utama Daddy nya dan sudah tergeletak di lantai.

"Apa yang telah kau lakukan kepada anak buah ku" Ucap Alex dengan nada dingin

Alex segera membantu Gavin untuk berdiri kembali, terlihat bahwa Gavin sudah babak belur membuat Alex menjadi murka dan semakin muak kepada Kalangi.

"Pergilah Gavin dan obati lukamu" ucap Alex

"Kenapa datang ke kediamanku, kita tidak ada urusan apapun" ucap Alex dengan sorot mata yang tajam menatap Daddy nya seakan akan ada sorot mata kebencian dimata itu.

"Aku ingin mengatakan bahwa, ceraikan wanita yang kau pungut dan menikah dengan Carolina segera" jawab Kalangi dengan wajah yang tak kalah datar dengan putra nya.

Tangan Alex sudah mengepal dengan erat, ia ingin sekali meninju wajah ayahnya atau menembaknya dan langsung mati saja tapi sayang nya Kalangi adalah ayah nya.

"Dan sudah ku katakan berapa kali bahwa aku tidak ingin dijodohkan dan aku sudah menikah sekarang" ucap Alex dengan menekan kan setiap kata nya.

"Dia tidak berguna untuk mu dia hanya bisa menjadi beban untuk mu saja, lihat Carolina dia cantik, kaya dan pintar bela diri, bukan seperti yang sudah kamu nikahi hanya seorang bocah remaja yang baru lulus sekolah.

"Daddy jangan menguji kesabaran ku" ucap Alex menggeram marah.

Kalangi seperti sudah membakar amarah dalam diri Alex, dirinya tidak terima bahwa istrinya dihina.

"Walau dia cantik kaya atau apapun itu, dia tidak akan sama seperti Aisyah ku" lanjutnya lagi.

"Jika bersama Carolina dia bisa melindungimu, sedangkan dia apa" jelas Kalangi.

bahkan kalangi saja tidak sudi mau menyebut istrinya Alex.

"Aku tidak butuh dilindungi karena aku yang akan melindungi nya" balas Alex

"Aku hanya ingin mengatakan bahwa tanggal perjodohanmu dengan Carolina satu bulan lagi" jelas Kalangi.

"Jika kamu melanjutkan perjodohan itu, aku siap menjadi musuhmu"

Setelah mengatakan itu Alex langsung pergi meninggalkan Kalangi dengan keadaan emosi.

●●●

"Freya apa nyonya sudah bangun" tanya Alex kepada Freya yang telah sampai ke kediaman kedua nya ditempat Aisyah berada sekarang.

"Belum tuan" jawab Freya dengan hormat.

Ceklek

Alex masih melihat Aisyah yang masih tertidur pulas seketika amarah yang membuncah nya sirna.

Alex memeluk Aisyah yang kini membuat nya menjadi merasa nyaman.

"Aku tidak akan mengulangi hal yang sama" gumam Alex menatap wajah Aisyah yang terasa damai sekali.

"Aku benar-benar telah jatuh cinta kepadamu wahai Aisyah ku" ucap Alex lembut sembari mencium pucuk kepala Aisyah.

"Aku mencintaimu" ucap Alex langsung menyusul istrinya ke alam mimpi.

Jam sudah menunjukkan pukul lima sore, Aisyah terbangun dari tidurnya dan tersentak kaget melihat wajah Alex yang sangat dekat dengan wajah nya.

Aisyah menatap wajah Alex yang benar-benar sempurna, apalagi di saat tidur pria ini sangat tampan, perlahan jari Aisyah menyentuh hidung Alex yang sudah seperti perosotan sangking mancung nya membuat Aisyah menjadi gemas sendiri.

Aisyah segera tersadar ini sudah sore ia harus segera melaksanakan ibadah nya.

"Kenapa berhenti" tanya Alex dengan mata yang masih tertutup.

"Tuan sudah bangun" Aisyah jadi malu sendiri telah dipergoki oleh pemilik nya.

"Tuan saya mau sholat dulu" ujar Aisyah tapi Alex malah memeluk Aisyah dengan erat.

"Tuan lepas ih... Aisyah mau sholat dulu waktunya hampir habis..." rengek Aisyah.

"Hmm"

Alex langsung melepaskan pelukannya dan Aisyah segera berlari ke kamar mandi.

Alex memperhatikan bagaimana Aisyah sholat, hatinya tersentuh istrinya terlalu sempurna untuk nya dibanding dengan dirinya yang sudah seperti iblis, Alex merasa menjadi insecure kepada Aisyah.

Setelah selesai sholat Aisyah berjalan ke arah tempat tidur dimana suami nya memperhatikan nya sejak tadi dan duduk dipinggir ranjang.

"Tuan" ucap Aisyah dengan mengadahkan tangannya membuat Alex mengeryit tidak mengerti.

"Kamu butuh uang" tanya Alex

Aisyah lalu mengambil tangan Alex dan mencium nya dengan hikmat.

Cup

"Kata ayah dulu, kalau ibu selesai sholat maka ibu akan mencium tangan ayah" jelas Aisyah dengan lembut.

Seulas senyum timbul dibibir Alex, Aisyah menjelaskan nya seperti anak kecil.

Cup

Alex membalas mencium Aisyah tepat dikening nya, Alex merasa sangat senang hanya perlakuan kecil Aisyah membuat hatinya menjadi berbunga-bunga.

Dirinya tidak salah menikahi wanita seperti Aisyah, ia yakin pasti hari harinya akan lebih berwarna kedepan nya.

Jantung Aisyah berdetak lebih cepat dari biasanya, ia tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya.

"Tuan Aisyah boleh bicara"

"Tentu saja katakanlah"

"Tuan Aisyah mohon jangan tinggalkan Aisyah, Aisyah tidak punya siapa-siapa lagi selain tuan" ucap Aisyah dengan menundukkan kepalanya dan meremas jari-jari tangannya.

"Aisyah janji akan menjadi istri yang lebih baik" lirih Aisyah

Dirinya takut jika suatu saat Alex bosan kepadanya maka Alex akan meninggalkan nya.

Alex langsung memeluk Aisyah dengan erat dan mencium pucuk kepala Aisyah berkali-kali.

"Tidak akan, dan itu tidak akan pernah terjadi" jawab Alex dengan tegas membuat mata Aisyah berkaca-kaca.

"Terimakasih tuan, terimakasih" tangis Aisyah pecah mendengar jawaban dari Alex, ia berharap perkataan Alex benar-benar tidak akan meninggalkan nya.

"Jangan menangis" ujar Alex lalu menghapus air mata Aisyah yang sudah jatuh di pipi chubby nya.

Kulit Aisyah benar-benar lembut seperti bayi.

Aisyah segera menghapus air matanya dengan cepat dan menganggukkan kepalanya, hal itu membuat Alex terkekeh.


Tbc

Wanita Bercadar Milik Sang Mafia (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang