Sebelum baca follow dulu akun @kurcacicintaaa biar ga ketinggalan cerita
Dan jangan lupa Vote dan komennya
Gratis kok,ga bayar sama sekaliDi pagi hari seperti keluarga di luar sana, Keluarga Andra sedang sarapan dimeja makan yang sangat besar bersama keluarga nya yang hanya berisi 4 orang, yaitu Andra, Fara, Aca, dan Reza. Namun dimeja yang besar itu tidak ada sepatah kata pun yang keluar, sampai akhirnya percakapan dimulai oleh Aca
"Pa hari ini boleh ga, papa yang antar aca kesekolah, aca kangen diantar kesekolah dengan papa" ucap Aca
"KAMU BISA NYA NGEREPOTIN PAPA TERUS, PAPA SIBUK, PAPA BANYAK KERJAAN, HARUSNYA KAMU NGERTI CA" Bentak Andra kepada Aca
"Maafin aca pa, aca gak bermaksud buat papa marah" Ucap aca dengan mata yang berkaca-kaca
"Ca ini masih pagi loh, coba deh ga usah cari masalah, bikin ga nafsu makan aja" ucap fara dengan nada yang sedikit naik
"Mama sama papa kenapa marahin Kak aca, kan kak aca nanya nya baik baik" tanya reza
"Reza kamu diam ya, ga boleh ikut campur urusan orang dewasa" ucap fara kepada Reza
"AAAHHH SUDAHLAH PERCUMA JUGA NGELADENIN ANAK SEPERTI DIA, GA ADA GUNANYA" sambung Andra
"Maafin aca semuanya, aca ga bermaksud begitu, ya udah aca pamit berangkat sekolah dulu ya, Assalamu'alaikum"
Dengan air mata yang mengalir di pipi nya, Aca pergi meninggalkan meja makan dan berangkat ke sekolah. Gadis itu kini duduk di bangku SMA dan seperti biasa Aca berangkat ke sekolah berjalan kaki.
"Kenapa ya papa, mama benci banget dengan aca, emangnya aca ada salah apa dengan mereka??" Sambil menelusuri jalan, aca tak henti hentinya menangis dan baru akan berhenti ketika sampai disekolah
"Kalo emang bener kehadiran aca ga pernah dinanti, kenapa aca harus dilahirkan ke dunia ini, kenapa?" Aca terus menangis hingga sampai di depan sekolahnya
Tak hanya dirumah, disekolah pun aca tak disegani oleh teman² nya karna kepintaran yang dimiliki aca.
"Eh ada anak sok pintar tu, minggir² semua nya, anak pintar mau lewat" ucap salah satu teman sekelasnya
"Upss!! " Sambung teman lainnya
Aca hanya bisa tertunduk malu atas perlakuan itu. Seharusnya menjadi pintar adalah awal dari terciptanya banyak teman, tapi hal itu tidak berlaku kepada Aca.
Bel pun berbunyi untuk yang kesekian kali yang menandakan waktu pulang. Ketika diperjalanan aca melihat seseorang yang sedang berusaha melakukan percobaan bunuh diri dari sebuah jembatan, dan dia pun bergegas menyelamatkan orang tersebut.
"Kak turun kakkk, aca mohon turun" aca terus menarik orang tersebut agar tidak terjatuh
"Lepasin gw, gw mau mati aja"
"Nggak kak, aca nggak akan biarin kakak loncat ke bawah sana"
"Gw bilang lepasin!!!"
"Kak turun, ini semua bisa dibicarakan baik-baik, sekali lagi aca bilang turun"
"Lepasin gw, biarin aja gw mati"
"Ngga kak, aca ga akan lepasin kakak sampai kakak mau turun"
"Lepasin gw bilang, Lepasiinn"
"Ngga akan, ayo turunn kak ini bahaya"
Aca pun berhasil menggagalkan niat orang tersebut untuk bundir, dan dia perlahan menenangkan orang tersebut, hingga orang tersebut mau bercerita tentang semua masalah nya
"Nih, kakak minum dulu" Aca memberikan sebotol minuman dingin"
"kakak ga boleh ngelakuin itu, itu bahaya buat keselamatan kakak"
"Kenapa lo mau nolongin gw hah, harusnya lo biarin aja gw mati"
"Mati bukanlah suatu jalan yang baik untuk menyelesaikan suatu masalah, emangnya dengan kakak mati semua masalah bisa selesai? Ngga kak. Kalo kakak capek dengan keadaan kakak bisa cerita ke orang yang kakak percaya, dan kalo kakak gak punya temen untuk cerita kakak bisa kok cerita dengan Aca, Aca siap dengerin semua cerita kakak"
"Jujur,gw capek dengan semua ini, lo tau? Gw selalu disalahkan orang tua gw karna gw selalu gagal dalam hal apapun, terus, orang tua gw selalu bilang kalo gw itu cuma anak yang diambil dari panti asuhan. Siapa yang gak sakit hati setiap hari, setiap menit, bahkan setiap detik, yang dibahas orang tua gw itu cuma tentang gw anak buangan, Sakit hati gw" Cerita orang tersebut
"Sudah ceritanya, kalo belum lanjut aja, keluarkan semua masalah yang ada dipikiran kakak"
... // Terdiam
"Aca ngerti perasaan kakak gimana sekarang, aca tau kakak lelah dengan keadaan, tapi mau bagaimanapun masalahnya, bunuh diri bukan jalan yang terbaik untuk menyelesaikan masalah yang kakak alami. Coba deh sekarang kakak lihat aca, kakak tatap mata aca"
// Melihat mata aca
"Kakak,, kakak itu termasuk orang yang hebat, Mungkin kalo aca yang ada diposisi kakak, aca gak tau bisa kuat seperti kakak atau ngga. Kak, Allah ngasih semua masalah ini kepada kakak karna allah tau dan allah percaya bahwa yang sanggup menjalani semua masalah ini hanya kakak, cuma kakak"
"Lo kenapa baik banget dengan gw, sedangkan kita belum saling kenal"
"Iya emang bener kita belum saling mengenal, tapi siapa sih yang tega melihat orang lain mau bunuh diri di depan matanya, ga ada kak"
"Makasih ya lo sudah mau nolongin gw"
"Iya kak sama-sama, Aca pamit ya kak"
"Eh tunggu dulu, nama gw Askar dan gw mau berteman dengan lo"
"Boleh banget kak, Aca senang karna kakak mau berteman dengan aca"
"Ga tau kenapa walaupun baru kenal, rasanya nyaman banget ketika disamping dia" // dalam hati Askar
"Mulai sekarang kita berteman baik ya" Arga memberikan jari kelingking nya sebagai tanda perjanjian pertemanan
"Iya kak" Aca membalas perjanjian itu
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPOSSIBILITY LOVE
Teen FictionKarya ini MURNI pemikiran saya sendiri dan hasil dari kegabutan saya sebagai penyaluran Hobby. Maaf jika ada kesamaan dalam cerita baik alur, nama, dsb. Dilarang keras untuk COPAS/PLAGIATISME !!!❌❌❌ Dimohon untuk meninggalkan jejak VOTE dan KOMEN di...