sarung tangan ngilang🧤🫤

23 13 3
                                    

"Aku keruang OSIS dulu!"

"Aku keruang olahraga dulu!"

"Bye-bye!" Serempak Rhea dan Dayra.

2 cewek kembar beda rahim itu telah berpisah karena berbeda arah. Memang tujuan mereka berada dilantai 1 cuma berbeda arah saja.

Dayra sudah berada di depan pintu ruangan. Tak lupa ia mengetuk pintu tersebut dan mengucapkan permisi.

Pintu terbuka menampakkan guru olahraga, siapa lagi kalau bukan pak Rizwan dan anggota tim voli putri.

"Kenapa nih, pada ngumpul?"

"Desy lost one of her gloves, has anyone seen it last time?". Tanya pak Rizwan.

"Hilangnya kapan pak?"

"This morning,"

"Terus Desy nya sekarang dimana?"

"Di uks, dia pingsan kelelahan mencari sarung tangan, kata anak PMR."

"Could you guys help her out? Poor thing, she’s sick too. I’ve got to go to the teachers’ lounge, there’s something I need to finish."

"Silahkan, pak!"
Mereka melihat tubuh tegap pak Rizwan yang kian menjauh jauh dari pandangan mereka.

"Alay banget nyari sarung tangan doang. Pake acara pingsan!"

"Mau jadi Cinderella kali tuh anak,  pake sarung tangan disekolah!"

"Mana hilangnya pagi tadi, mana kita tau. Dikira kita Intel dia apa?!"

"Gue kira tadi ada info penting atau apa, ternyata disuruh nyariin sarung tangan sebelah doang!"

"Mana makan siang gue belum abis lagi gara-gara dipanggil kesini!"

Seperti itulah kira-kira ocehan dari anak-anak tim voli putri. Mereka kesal karena hal sepele, jadi mengganggu aktivitas mereka.

"Guys, gue ada ide gimana kalo kita balik ke kelas masing-masing atau mau kemana aja, terserah. Tapi kita samperin dia bilang kalo sarung tangannya udah ngilang." Caca memberi ide

"Tumben otak Lo cemerlang, Ca?"

"Habis minum detergen baju Lo?"

"Sembarangan, kalo gue minum detergen bisa-bisa gue masuk kerumah sakit gara-gara keracunan detergen!" Desis Caca galak.

"Bener juga, kata Caca. Dari pada kita repot-repot nyariin,"

"Lagian kita juga gak dapet benefit, buat apa penuh effort!"

"Setuju, gue sama kalian!" Ucap Dayra. Semuanya saling bersorak ria, akhirnya kapten mereka ini mau mengikuti ucapan mereka, biasanya ia membela Desy tapi sekarang, tidak.

"Kita samperin Desy yok, bilangin kalo bendanya udah ngilang."

Sekarang mereka telah sampai di depan ruangan UKS, di sana Desy terlihat sehat dan tidak seperti orang sakit. Malahan dia sedang bermesraan dengan kekasihnya.

"Sumpah demi apa mata gue ternodai!!"

"Mual perut gue, ngeliat mereka!" Ucap Nela ingin muntah.

"Nel-nel jangan muntah disini, Cok!"

"Nel, tahan. Jangan keluarin disini, malu-maluin Lu!"

"Yang gak tahan gak usah masuk daripada jadi apa-apa!"
Mereka semua masuk terkecuali nela dan Johanna.

Melihat Dayra dan anak-anak voli putri datang, Desy dan sang pacar pun seketika menghentikan ke-bucinnan-nya sementara.

"Des, kita udah nyariin sarung tangan Lo dan kita gak nemu!"

Dear best friend {REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang