balapan?

30 14 6
                                    

⚠️⚠️⚠️ada 2380+ kata disini⚠️⚠️⚠️

Awas bosan🔥🔥🔥

Cowok itu tersenyum pada Rhea dibalik helmnya. Sontak Rhea berdiri dari kursi tunggu halte menghampirinya
"Kata Abang tadi ada rapat OSIS!"

"Udah selesai rapatnya, yuk Pulang bareng Abang!"

Anggasta Dezo alvendra. Salah satu saudara kandung dari Rhea. Anak kedua dari pasangan Lia dan satria.

Jika Dezo/Angga adalah saudara kandung Rhea, kenapa dia tidak tinggal bersama bapak, ibu dan saudara nya yang lain, termasuk Rhea?

Waktu Dezo berumur 2 bulan Ibu dan bapak memberikan Dezo sama bunda Fitria dan ayah Dafi karena mereka tidak mempunyai keturunan.

Bisa dikatakan Dezo adalah keponakan sekaligus anak angkat dari ayah Dafi dan bunda Fitria. Tetapi kedua pasangan itu menganggap Dezo adalah anak kandung mereka.

Ketika Dezo berumur 2 tahun, Saat itu ibu Lia baru saja melahirkan anak ketiga yang berjenis kelamin perempuan, Yap gadis berhijab yang kalian baca saat ini, Rhea. Bayi itu juga diserahkan kepada ayah Dafi  dan bunda Fitria untuk diasuh bersama Dezo.

Ayah Dafi adalah adik kandung dari bapak satria. Ayah Dafi dan Bunda Fitria tinggal satu rumah bersama mendiang eyang/nenek masih hidup juga bersama Dezo dan Rhea.

Setelah eyang meninggal. Rhea dibawa paksa oleh ibu Lia dan bapak satria, jadi mereka hanya meminjamkan Rhea sementara, pada saat itu umur Rhea 6 tahun dan umur Dezo 8 tahun. Sedangkan Dezo tetap tinggal bersama bunda Fitria dan ayah Dafi.

DiKarenakan Dezo mengidap suatu penyakit makanya bapak dan ibu membuangnya dengan cara memberikan kepada saudara mereka. Tetapi Dezo udah dinyatakan sembuh total saat berumur 12 tahun, namun bapak dan ibu tidak mengetahui hal tersebut. Lebih tepatnya tidak peduli,

Semenjak Rhea dibawa Dezo hanya  bisa mengetahui keadaan Rhea waktu disekolah. Karena rumah mereka berbeda komplek dan lumayan jauh juga. Ya, sekitar 800 meter dari rumah Rhea.

Selama disekolah mereka sering dikira pacaran karena terlalu dekat dan melakukan hal romantis seperti orang yang berpacaran.
Sebenarnya tidak hanya disekolah tetapi di luaran juga.

"Yuk, eh bang. Kita gak balapan lagi nih? Udah lumayan lama gak balapan?!"

"Malam ini balapan, ditempat biasa. Mau ikut gak?"

"Mau dong! Nanti izinin sama Bunda, ya?"

"Iya, jangan lupa pake niqab!"

Dezo pun turun dari Ducati miliknya dan melepas helmnya. "Mau latihan?"

"Boleh nih?"

"Boleh dong, kalo jatoh kan ada Abang!" Ucap Dezo memasangkan helm ke kepala Rhea.

"Nanti kalo jatuh Aku salahin Abang aja, ya?!?"

"Heh, mana bisa gitu!"

"Bang Dezo gak pake helm?"

"Ada satu lagi, Abang pasangin kamu dulu!"

Setelah selesai memasangkan helm pada Rhea, Dezo pun beralih memasang helm di kepalanya

Melihat Rhea yang sudah mulai seimbang dengan Ducati, ia pun juga ikut naik di bagian belakang. Awalnya Rhea mengendarai Ducati itu dengan tenang tapi lama kelamaan...

Kecepatan semakin ditambah oleh cewek itu. Ditengah jalan yang sepi akan pengendara lain ia meliuk-liukan kendaraan sang Abang dengan santai.

Sampai di pemberhentian lalulintas, Dezo dan Rhea turun untuk bergantian. "Masih hebat skill kamu, pertahankan ya!"
Rhea hanya tersenyum lebar menanggapi hal itu. "Jazzakumullah Khairan, Abang pujiannya!"

Dear best friend {REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang