Selamat membaca 🌷🌷🌷
⋆ ˚。⋆୨୧˚MYUZY 3˚୨୧⋆。˚ ⋆
Mereka yang ada di meja makan memandang jijik ke arah seorang gadis yang sudah duduk anteng di kursinya, kecuali satu orang
"Lo? Ngapain kesini? Udah gaada tempat buat anak burik kaya lo. Jerawat lo itu, bikin gue ga nafsu makan!" sentak Zevic membanting sendoknya
Gausa makan, gitu aja ribet
"M-maaf, aku cuma mau makan bareng kalian" lirihnya terbata-bata, membuat Reina menatap jengah
"Keluar lo dari sini, cuma orang asing gapantes makan bareng keluarga terpandang kaya kita" usir nya dengan nada sombong
"Mama, papa..biarin kak--" ucapan lembut Mycelle terpotong
"Gabisa sayang, kamu jangan terlalu baik sama dia, nanti dia manfaatin kamu. Udah kamu makan aja, biar papa usir hama jerawatan satu ini" Damar berdiri, menarik paksa tangan lemah Myuzy dan melemparnya di luar rumah
"Mulai hari ini dan seterusnya, gausa makan bareng kami lagi, jijik liat wajah lo, sampah!" Damar segera pergi setelah mengucapkan kalimat itu, meninggalkan Myuzy bersama ke terdiamannya
"Non, maaf bibi ga bisa bantu banyak. Bibi tau non belum sarapan, ini ada bekal buat non. Bibi harus buru-buru pergi, takut ketahuan" bi Tifa segera berlari setelah menyerahkan kotak bekal pada nona nya
"Makasih bi" tersenyum kecil, sebelum senyuman itu berubah menjadi tawa jenaka
Setelah memesan ojek, Myuzy segera berangkat ke sekolah sebelum terlambat. Saat sampai, seperti biasa ia langsung disuguhi tatapan jijik, namun ia tak peduli
Iwh si jerawat udah mulai masuk lagi tuh
Jauh jauh deh, takut ketularanNgapain masuk si? Gue jadi ga niat sekolah liat wajah buriknya
Jerawatnya makin makin ya
Pengen gue cakar tu wajah Penuh jerawat
Memilih abai, Myuzy berjalan cepat ke arah gedung kelasnya. Jika biasanya ia akan menunggu Mycelle, maka sekarang tidak lagi, biarkan dia yang mencarinya
Masuk, duduk, memakai earphone, menelusupkan wajahnya di antara lipatan tangan di atas meja. Waktunya terlalu berharga hanya untuk meladeni bacotan tak bermakna teman sekelasnya
"Zi, lo udah sembuh ya?" tanya seorang gadis berambut pendek dengan tampilan tomboy duduk di samping Myuzy
"Iya, kal" jawabnya singkat, dia Kalin, Satu-satunya di kelas ini yang mau mendekat ke arahnya
Kalin mengangguk, "Udah lo gausa nanggepi omongan mereka, ga guna" ujarnya langsung diangguki Myuzy
"Lo kenapa? Gue baru nyadar lo langsung ke kelas, ga kaya biasanya ikutin kembaran lo itu" ngeh Kalin menatap Myuzy heran
"Lagi males" jawabnya ikut males
"Gue perhatian lo juga berubah, ga biasanya jawab singkat gitu" celetuknya lagi, membuat Myuzy melirik malas
"Gue baru liat ada orang perhatiin manusia jerawatan kaya gue" Myuzy mengangkat dua bahunya acuh, Kalin terkekeh
"Lo sendiri sebut diri lo manusia? Masa gue gaboleh perlakuin lo layaknya manusia?"
Di parkiran, Mycelle diam-diam mengepalkan tangannya. Dimana kakak buruk rupanya itu? Jika tidak ada dia, Mycelle mana bisa caper
"Dek, mau langsung ke kelas?" tanya Zevic lembut, Mycelle menggeleng
KAMU SEDANG MEMBACA
Myuzy
Teen FictionMyuzy Reise Delgardio gadis bernasib buruk semenjak wajahnya rusak dipenuhi jerawat, tampilannya terkesan menjijikkan di mata orang memandang. Itulah sebabnya ia dikucilkan, dihina dicaci maki, bahkan mendapat kekerasan fisik dari orang-orang yang s...