Myuzy bersenandung ria sambil memakai serangkaian skincare pagi, seperti yang Alxios katakan semalam. Ia tidak akan sekolah, mungkin akan pergi ke klinik, meng konsultasi kan kulitnya ituPintu diketuk pelan, Myuzy segera memakai lagi piyama lawas nya, memasang wajah sakit. Ia membuka pintu dengan keadaan lemas
"Kak? M-masih sakit? Kakak ga sekolah?" tanya Mycelle yang berdiri di depan pintu kamar, dengan Reiga di belakangnya menatap Myuzy sinis
"Masih, ga sekolah dulu" jawab Myuzy seadanya, menganggap tatapan Reiga hanya angin lalu
"Cepet sembuh ya kak, aku udah lupain kok setan yang ada di kamar kamu. Emmm...ini aku udah bawain skincare lagi, di pakai ya, biar wajah kakak baikan" Mycelle memberi kantung kresek, diterima oleh Myuzy
"Makasih" ia tersenyum tipis, namun terlihat sinis sekilas
"Aku mau berangkat dulu sama kak Reiga, ya? Kakak ga marah kan?" tanya Mycelle terlihat takut-takut, namun kejelian Myuzy melihat senyum penuh kemenangan
"Engga kok, kakak tau kamu suka Reiga. Tapi yang aku ga nyangka, kamu tau kakak juga suka sama Reiga tapi kenapa kamu ambil dia dari kakak? Aku tau kamu lebih pantes,cuma aku pikir kamu adik yang baik seperti yang selama ini kamu tunjukkan ke semua orang. Tapi gapapa, kamu bisa ambil Reiga kok. Karena kakak butuh manusia baik, yang bisa hargai kakak" Myuzy menutup pintu, ia terkikik geli setelah melihat wajah pucat adiknya itu sesaat sebelum ia menutup pintu
Myuzy kemudian menatap kantong kresek itu, ia tersenyum sinis. Adiknya itu tak pernah berubah, selalu seperti rubah.
Reiga mengikuti langkah Mycelle dari belakang, mata itu menatap rumit kearah Mycelle, gadis pendek yang membuatnya tertarik beberapa hari kebelakang ini.
Dari segi tinggi badan, Mycelle memang kalah dari Myuzy. Kakaknya itu, tingginya sebatas telinga Reiga, sementara Mycelle hanya sebatas baju saja. Perlu diketahui bahwa Reiga menyukai cewek pendek, itu juga salah satu alasan mengapa dia sedikit tertarik pada Mycelle, selain sikapnya yang baik, dan wajahnya yang cantik
Namun, perkataan Myuzy tadi sedikit mengganjal di hatinya. Jika Mycelle benar-benar melakukan hal itu, pasti sangat menyakitkan bagi Myuzy, bukan? Dia berfikir, Mycelle adalah penghianat, penjahat yang berlindung di balik status saudara
"Kak!" panggil Mycelle memajukan bibirnya, ia beberapa kali memanggilnya Reiga, namun cowok itu tetap bengong, sambil jalan
"Ha? kenapa?" tanyanya sedikit menunduk, menatap gadis cantik itu
"Ayo berangkat sekarang aja, kak Zevic udah nunggu di depan tuh sama yang lain" ajak Mycelle langsung menarik tangan besar Reiga, membuat cowok itu tersenyum tipis tanpa sadar
Lembut
Rombongan itu melajukan motor menuju sekolah, Sementara Alxios masih stay di sana, menatap jendela kamar Myuzy setelah menyimpan ponselnya
"Ijinin dulu ya, makasih" Alxios mengangguk sambil tersenyum tipis, melihat Myuzy yang menyembulkan kepalanya di jendela, lucu tau
"Hati-hati bawa motornya" ujar Myuzy, diiringi senyum manisnya
Ow syitt
Sesampainya di sekolah, mereka langsung memasuki gedung. Menuju kelas masing-masing, Reiga dan yang lainnya sekelas, kecuali Mycelle
"Kak Reiga, anterin aku yuk?" ajaknya dengan wajah melas, Reiga mengangguk
"nah kan kan kan makin nempel tuh dua bocah" ngeh Ajizan memperhatikan punggung Reiga dan Mycelle yang semakin menjauh
KAMU SEDANG MEMBACA
Myuzy
Teen FictionMyuzy Reise Delgardio gadis bernasib buruk semenjak wajahnya rusak dipenuhi jerawat, tampilannya terkesan menjijikkan di mata orang memandang. Itulah sebabnya ia dikucilkan, dihina dicaci maki, bahkan mendapat kekerasan fisik dari orang-orang yang s...