MYUZY 5

247 29 1
                                    

Selamat membaca 🌷🌷

⋆ ˚。⋆୨୧˚MYUZY 5˚୨୧⋆。˚ ⋆

Keesokan paginya, Myuzy yang masih terbaring nyaman di atas tempat tidur kerasnya ditarik paksa oleh Reina. Wanita itu menyeret Myuzy ke dalam kamar mandi, mengguyurkan air dingin ke badannya

Paansi nih ibuk ibuk gajelass main siraam aja

Myuzy menutup matanya sejenak, memainkan perannya untuk duduk di atas dinginnya lantai kamar mandi. Ia memandang Reina bingung sekaligus takut

"Lo?! Udah buat anak gue nangis semalem, di kamar lo ini banyak setan, lo temenan sama mereka kan?! Setara kan sama-sama nyeremin" teriak Reina menjambak rambut Myuzy kencang

"A-aku gak tau apa-apa, ma" lirihnya menahan sakit

"HALAH TOLOL!!" Reina kembali menyeret tubuh basah Myuzy ke lantai dasar, disaksikan seluruh anggota keluarga Delgardio, termasuk Reiga yang sejak semalam tak pulang lantaran Mycelle yang merengek gak mau ditinggalkan

"Sekarang lo beresin seluruh rumah ini, dalam dan luar, ngerti?!" Reina menunjuk wajah Myuzy dengan mata melotot garang

"T-tapi, aku mau ganti baju dulu" lirihnya lagi

"GAK GAK GAK! gausah manja, ganti baju kalo semua udah beres. Dan ya, gausah sekolah. Sekolah mulu tetep goblok buat apa! Udah sana bersih-bersih, awas sampek ada yang bantuin!" Reina mendorong kasar tubuh Myuzy ke arah dapur hingga membuatnya terjatuh ke lantai

Reina pergi dari sana, ikut bergabung bersama yang lainnya yang sedang santai di ruang keluarga

"Nak Reiga, makasih ya udah mau nemenin anak saya Mycelle. Kelihatannya dia trauma berat, kasian anak saya" Reina mengelus rambut putrinya yang masih tak ingin pisah dari Reiga

"Iya, tante" jawab Reiga seadanya, entahlah ia mulai nyaman bersama Mycelle

"Nanti berangkat sekolah sekalian kamu bawa Mycelle ya nak, dia kayanya cuma mau sama kamu" titah Damar, diangguki oleh Reiga

Berbeda dengan Zevic yang sudah berwajah masam, Mycelle tersenyum senang, rencananya berjalan mulus. Ia memang benar-benar takut, namun sandiwaranya membawa dampak positif untuk dirinya sendiri

Myuzy duduk di atas meja taman belakang sambil menatap malas sapu lidi yang ada di genggamannya, fuck sopan santun. Dia benar-benar muak, kepalanya pusing, dia belum makan dari pagi hingga kini menjelang sore

"Gua aja bingung ini penjara apa rumah, abisnya bikin naik darah mulu dah heran. Mau kabur, tapi bingung caranya" Myuzy menghela nafas, bebarengan dengan tangannya yang mengusap peluh

"Tanya Alxi aja kali, ga deh gengsi gua" gerutu Myuzy lagi

"Terus kalo hidup gua bgini begini mulu ya remok atuh" akhirnya ia melempar sapu, bersedekap dada dengan wajahnya yang terlihat kesal

"Kalo mama kandung gua lihat ini, dia pasti marah. Berharap banget tu ibuk ibuk resek (Reina) di nganggu makhluk halus, biar sekalian trauma kaya anaknya tuh" cibirnya lagi

"Rasanya, mau pulang ke rumah kakek nenek ajja" Myuzy berkaca-kaca, ia merasa bersalah menolak penawaran dua orang yang menyayanginya itu untuk tinggal penuh kemewahan bersama mereka

Siang berlalu, sore pun datang. Myuzy pergi ke dapur setelah membersihkan diri, ia lapar dan ingin makan. Begitu sampai di dapur, ia mengambil piring dan nasi serta beberapa lauk kemudian duduk di bar mini sambil makan

Myuzy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang