Prolog

758 36 7
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Happy reading

“Saya terima nikah dan kawinnya Zerina Azzura Madeena binti Ahmad Pratama dengan mas kawin tersebut tunai”

“Bagaimana para saksi? sah?”

“Sah”

tak lama setelah mengatakan kata ‘Sah’ sang mempelai Pria terlihat sesak nafas, membuat orang-orang yang ada disana panik, tak terkecuali mempelai wanita yang masih di dalam sebuah ruangan yang terpisah dari sana.

tubuh mempelai pria ambruk jatuh ke bawah, para undangan berjalan menuju pria tersebut untuk menolong, tak terkecuali para orang tua kedua mempelai.

Ayah dari mempelai pria tersebut yang merupakan seorang dokter memeriksa denyut nadinya di lengan juga leher nya. tak lama kemudian menggelengkan kepalanya pelan dan meneteskan air mata.

“Innalillahi wainnailaihi Raji'un”

satu kalimat atau doa dari ayahnya membuat sang ibu dari mempelai pria meraung menangis keras sambil berjongkok, mengguncang tubuh sang anak.

Mempelai wanita keluar dari ruangan dibantu dengan teman serta sahabat wanita nya untuk mengangkat gaun pernikahan tersebut. Mereka berjalan menghampiri pria tersebut.

Zerina Azzura Madeena sang mempelai wanita meneteskan air matanya, melihat sang suami sudah tidak bernyawa lagi.

hari yang seharusnya menjadi hari bahagia berakhir menjadi hari yang menyedihkan.

*******

“Kalau saya berhasil memenangkan pertarungan untuk memperebutkan nama kamu di setiap sholat saya, percayalah cinta saya ke kamu jauh lebih besar daripada cinta pria yang juga menginginkan kamu” ucap Gus Athaar melirik sekilas pada wajah yang ditutupi cadar milik Zerina lalu menunduk.

“buktinya apa?” tanya Zerina.

“Kalau kamu mau bukti, maka kamu harus siap saya nikahi” Gus Athaar tersenyum salah tingkah.

Zerina terdiam dengan wajah yang memanas, untung saja cadar di wajahnya dapat menutupi.

“Itu adalah bukti nyata saya kepada kamu, orang tua mu, juga Allah”

*******

“Kalau saya berhasil memenangkan pertarungan untuk memperebutkan nama kamu di setiap sholat saya, percayalah cinta saya ke kamu jauh lebih besar daripada cinta pria yang juga menginginkan kamu”

    ~Athaar Al-Zayn~

“Takdir Allah itu baik, meski terkadang butuh air mata untuk menerima  nya. Tinggal kita saja menjalaninya dengan lapang dada dan juga ikhlas”

~Zerina Azzura Madeena~

*******

tes ombak dulu ada yang suka ceritanya ga? dari prolog nya dulu?

kita pemanasan dulu sebelum lanjut kek bab 1, insyaallah malam nanti lanjut bab 1

kalau banyak suka aku lanjutin dan kalau banyak yang ga suka aku bakal berhenti.

jangan lupa vote sama koment nya ya semuanya di setiap paragraf biar aku semangat buat lanjutin ceritanya makasii

target vote 30 dulu dan koment 50 bisa gak?

Zayn & ZerinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang