4

186 37 4
                                    

Gila.

Itu yang ada dipikiran Tzuyu kali ini. Bocah itu dengan gampangnya mendapat persetujuan untuk berkencan dengan Sana.

Semudah itukah?.

"Pesona Chaeyoung memang segila itu ya". Gumam Tzuyu setelah keluar dari perpus. "Gue ngejar Mina aja mati-matian". Lanjutnya setelah melihat Chaeyoung berlarian ke taman. Mungkin hati bocil itu lagi kesenengan.

"Jangan berhenti ditengah jalan.". Suara itu menghentikan lamunannya.

"Lewat samping bisa tuh".

"Selokan".

"Ya gapapa"

"Gapapa matamu. Minggir Tzu!"

"Kucium juga kamu San". Ujar Tzuyu memiringkan tubuhnya.

"Ck." Sana menyenggol tubuh kekar itu dengan keras. Ingatkan ia agar tak menjawab serupa dengan kata "Coba aja". Karna jujur pria itu pasti akan mencobanya.

"Bilang 'Coba aja' dong". Goda Tzuyu.

"Isss!". Sana makin mempercepat langkahnya.

"Kamu beneran kencan sama Chaeyoung minggu ini?".

"Iyalah,kau mau ikut?"

"Mau". Ingin sekali rasanya menampar Tzuyu. Tapi sadar jika pemilik pria ini bukan ancaman biasa.

"Ingat Mina Tzuyu. Pergilah".

"Dia ada urusan sama anak organisasi".

"Jadi maksudmu kau bisa menganggu dan mendekatiku seperti ini karna Mina lagi gak ngawasin kamu?".

"Lagi ngawasin juga,bukannya udah sering ?".

"Tzuyu"

"Apa Sana,kucium juga kamu"

"Cob-". Sana mengguyur rambutnya kebelakang. "Arghhh susah emang bicara sama Kadal!".

"Serius kau akan pergi dengan bocil itu?".

Langkah kaki itu masih berbarengan melewati taman serta ruang rapat tempat Mina berkumpul dengan temannya.

Sana mengangguk. Rasanya menjawab dengan kata akan memperpanjang pria ini berada didekatnya.

"Tzuyu". Suara dikenal itu menghentikan langkah sang pria. Namun tidak dengan wanita yang sudah tau suara itu. Langkahnya dipercepat berusaha hilang dari pandangan dua orang disana.

"Kenapa Mina?. Rapatnya sudah selesai?". Tzuyu tersenyum manis.

"Belum." Jawab Mina berusaha melirik kebelakang.

"Itu Sana. Gak sengaja ketemu di lorong itu". Tunjuk tzuyu dengan jarinya.

Mina masih terdiam. Tatapannya masih meminta penjelasan lebih pada kekasihnya itu.

"Udah sayang,kamu masuk lagi,nanti aku anter pulang". Ucap Tzuyu mengelus surai hitam khas itu.

"Jelasin ya?". Tanya Mina kembali masuk keruangannya.

Tzuyu menghela nafas panjang setelah kekasihnya itu pergi meninggalkannya. Mina dan Sana emang gak bisa disatuin.

Pria itu terlihat berpikir keras,mencari cara untuk melakukan sesuatu pada keduanya.

Tatapannya kembali pada Chaeyoung disebrang lapangan. Entah mengapa Tapi pria itu tak suka jika Sana dekat dengan pria lain selain dirinya.

~

"Jelasin sekarang.". Perintah. Membuat Tzuyu menganguk tak bisa menolak.

"Tadi bantuin chaeyoung comblangin dia sama Sana diperpus".

You Can If You Want - (Satzu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang