6

201 35 7
                                    

Tzuyu menghentikan langkahnya,
kemudian tertawa menatap Chaeyoung yang seakan marah atas pernyataannya barusan.

"Lo!".

"Oalahh gini kalau bayi ngamuk". Ejek Tzuyu.

"Lo bener-bener ya Tzu".

"Mau naik gak?. Gue becanda doang tadi". Chaeyoung dengan kesal menyusul Tzuyu.
Kenapa pula dia harus terpancing dengan omongan kadal itu. Tidak mungkin juga Tzuyu menduakan Mina. Apalagi pria itu terkenal anak baik-baik.

"Hampir aja gua gampar".

"Soal kencan lo nanti,batalin aja". Sahut Tzuyu tiba-tiba.

"Ke-"

"Kondisi Sana masih kurang fit. Dia aja ngirim surat absen ke kampus".

"Lo kayak halang-halangin gue tau".

"Kan bisa lain hari Chae. Gua gak ada hak buat tunda kebahagiaan lo. Belum tentu juga pas kencan Sana bisa nerima lo. Lo tau Jeongyeon kan. Dia aja ngejar Sana sampe dua tahun ditolak aja tuh".

Ungkapan Tzuyu seakan menyentil kepercayaan diri Chaeyoung. Memang benar. Ia juga tak buta dengan itu. Namun,apa salahnya mencoba dulu.

"Kalaupun ditolak yaa,gua santet aja"

"Daripada santet Sana,mending lakuin itu ke Mina deh". Kata Tzuyu.

"Ogah!"

Tawa keras itu mengisi mobil yang kian melaju menembus gelap malam kota yang indah.

~

Tok tok tok!!

Suara ketukan pintu menganggu aksi berberes beres seorang wanita dalam unit apartemennya. Dengan langkah lumayan pelan,ia mengintip dari celah lubang pintu. Kemudian menghela nafas sebelum membuka pintu mempersilahkannya masuk.

"Maaf berantakan". Ucapnya segera.

Sang pria yang ditanya pun sangat terkejut dengan itu. Kapal pecah,itu yang ada dipikiran Tzuyu saat ini.

"Kenapa bisa seberantakan ini?". Tanya Tzuyu pada Sana saat wanita itu kembali membereskan barang-barang.

Bahkan pecahan kaca vas bunga banyak sekali tercecer dilantai.

"Hati-hati". Kata Sana melihat lantainya.

"Apa yang terjadi San,jawab aku".

"Aku cuman stress dan gak sadar hancurin ini semua mungkin akibat suntuk dirumah aku kesal karna gak bisa ngelakuin apapun sekarang".

Meski begitu,Tzuyu hanya mengangguk. Tangannya pun dengan cepat membantu membereskan kekacauan ini.

"Jangan boong,aku bisa tau semuanya". Ucapnya melintas dibelakang wanita itu.

"Dia cuman hamburin ini,selebihnya gak ngapai-ngapain". Benar dugaan Tzuyu.

"Sama siapa?".

"Sama Momo". Lagi lagi Tzuyu menarik nafasnya panjang.

"Udahlah,lagian dia cuman ngancem yang itu-itu aja".

"Jangan berani putusin Mina ya Tzu. Aku takut". Wanita itu kembali terbayang dengan ancaman Mina pagi tadi.

Mendengar itu,Tzuyu jadi ingat ucapan Mina saat ia hendak memutuskan wanita itu. Ancamannya tak bisa dianggap gampanan. Mina memang seserius itu orangnya.

You Can If You Want - (Satzu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang