10

186 31 1
                                    

Sana dan Jihyo begitu senang hari ini. Wahh usahanya kemarin tidak sia-sia. Bekerja dari siang sampai larut malam membuahkan hasil yang begitu memuaskan.

Mendapat kabar dari Jeongyeon karna proposalnya diterima tanpa coretan dikertas membuat mereka kian gembira saja.

Tidak perlu repot-repot mengulang.

"Wahh apa boleh secepat ini?". Jihyo menyeruput jus yang dipesankan Tzuyu untuknya.

"Aku kira bakal butuh beberapa hari untuk dapat persetujuan. Gak nyangka bakal selesai dalam sehari". Sana menambahi. Ternyata pekerjaan ini tak terlalu merepotkan. Ia jadi senang juga karna dapat meluangkan waktunya jika punya jadwal kosong. Apalagi ia sudah mengenal Jihyo. Gadis itu sangat hiper aktif membuat Sana betah disampingnya.

"Rencana selanjutnya bakal kerunah kamu kan?. Atau gimana?".

"Hari ini bisa,kumpulin anak-anak aja". Tzuyu terlihat melirik saudaranya itu.

Mengerti tatapan adiknya. Jeongyeon berbisik pelan "Aku udah izin sama Mama dan Papa". Tzuyu mengangguk.

"Ada berapa orang?"

"Anggota ada 14 dan kita berempat,totalnya 18 orang". Sana melihat catatannya sebentar.

"Naya and the geng?"

"Masuk diaa. Arghhh aku gabisa disatuin sama Momo!" Jihyo berteriak frustasi.

"Ntar aku satuin"

"Ck. Mending urusin Mina gih".

"Hubungannya apaa Ji,lo kesini makin gajelas,makin goblok makin status kepintaran elo berkurang. Efek temenan sama Sana pasti".

"Enak aja yang ada elo yang makin bego Tzu". Sana menjawab.

"Bego-bego gini ya karna elo". Cicit Tzuyu memilih menjauh dari mereka bertiga.

"Beneran bego San. Udah buta cinta sampe serigala aja dipacarin,emang gada cewe lain apa gimana. Si Nayeon tuh lumayan. Lebih baik bunny daripada Wolf kan?". Sana tertawa. Pacarnya ini jago sekali mengungkap fakta.

"Lo aja pacarin singa bodoh".

"Singa-singa gitu ya gue cinta"

"Gua juga gitu pe'a".

Jihyo menutup telinganya,kemudian menatap satu-satu mereka "Daripada berdebat,mending lanjut rencana yuk?"

Sana masih memusatkan tatapan tajamnya pada Pria yang masih asik mengeluarkan asap dari mulutnya itu. Enak aja dirinya disamakan dengan Singa bodoh pula.

"Dasar penjahat kelamin!". Sentak Sana saat mereka lagi serius-seriusnya.

"San?"

"Enak aja bilangin gue singa,lihat wajahmu dulu,mirip monyet!"

"Tadi penjahat kelamin,sekarang monyet?". Jihyo binggung.

Sedangkan Tzuyu menghentikan aksi merokoknya. Rokok yang baru terjamah seisap ia buang ketempat sampah sampingnya.

Keningnya mengerut,seakan meminta penjelasan dengan apa yang Sana ucapkan.

"Apa?".

"Cih" Sana mengalihkan pandangannya. Ia bingung sekaligus kesal.

Sejak kapan pria itu mulai merokok?. Selama ini Tzuyu tidak pernah menyentuh nikoton itu.

"Yak Sana".

"Udahlah". Jeongyeon menengahi,menarik Sana agar lebih dekat dengannya.

"Penjahat kelamin apa hah?. Jawab". Tzuyu mulai berdiri. Kembali menempati posisi duduknya tadi saat berunding.

You Can If You Want - (Satzu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang