NAWAMARGA

3-Jonathan, Ling, dan Yudha

Ini semua berawal dari beberapa tahun lalu saat Jonathan kelas 6 SD. Jonathan yang dulu bukanlah Jonathan yanh sekarang. Dulu dia gempal banget, enggak kaya sekarang yang tinggi-kurus kaya slanderman. Di keluarganya hanya dirinya saja yang gemuk, mungkin dari kecil dia doyan banget ngemil nasi. Waktu itu sih Jonathan gak terlalu mikirin bentuk tubuhnya. Kata mama-papa juga Jonathan lebih gemes kalo gembul. Makanya Jonathan pede-pede aja.

Sampai akhirnya datanglah seorang murid pindahan dari Taiwan, siapa lagi kalo bukan Wu Wei-Ling? Seketika itulah Ling menjadi primadona siswa-siswa di sekolahnya, tak terkecuali Jonathan. Eh, ada sih yang enggak. Ada satu siswa ini yang biasa-biasa aja ke Ling. Siapakah itu? Yap, Yudha.

"Hinata lebih cantik," jawab Yudha pada saat itu kalo ditanyai Jonathan. Wajarlah ya, Yudha kecil 'kan wibu. Waifu-nya mbak Hinata.

Jonathan diam-diam memendam rasa pada Ling. Bisa dibilang Ling adalah cinta (monyet) pertamanya. Ia merasa sudah pernah bertemu dengannya padahal baru kenal. Ya gini deh bocil kalo lagi kasmaran, kadang suka berdelusi. Jonathan hanya terbuka kepada Yudha tentang perasaannya pada Ling. Mereka berdua memang sudah bersahabat dari kecil. Hanya Yudha yang bisa Jonathan percayai untuk menjaga rahasianya. Tapi ternyata ada salah satu siswa di kelasnya yang mendengarkan obrolan keduanya dan membeberkannya di depan kelas saat jamkos.

Apa kabar Jonathan? Dia malu banget. Pipinya merah.

Apa kabar Ling? Dia juga malu banget. Pipinya kelihatan lebih merah.

Banyak murid yang menyoraki keduanya. Ada juga yang menjelek-jelekkan Jonathan, bilang bahwa Jonathan tidak sebanding dengan Ling. Yudha yang tak terima sahabatnya dicemooh kemudian berteriak marah, menyuruh yang lain tutup mulut. Di saat Jonathan terdiam menunduk menahan malu dan segala perasaan yang berkecamuk dalam hatinya, tiba-tiba saja Ling berseru kepada semua orang di kelas bahwa ia tak mungkin menyukai lelaki gemuk macam Jonathan. Ogah banget, katanya. Lantas murid-murid yang lain pun menertawai Jonathan. Jonathan yang tidak tahan kemudian keluar dari kelas, disusul Yudha yang mengejarnya. Ling hanya diam, merutuki ucapannya barusan.

Sejak saat itulah Jonathan mengambil keputusan terberat dalam hidupnya yang baru berjalan sebelas tahun itu----ia harus kurus! Dari sini Jonathan jadi maniak olahraga, udah gak suka ngemil nasi lagi, bahkan sehari cuma makan sekali doang waktu siang. Jonathan sampai sakit maag karenanya.

"Kalo mau diet mah diet aja, tapi harus dijaga juga pola makannya. Banyak-banyak makan sayur dan buah, gak cuma ngurangin makan nasinya doang. Kalo begini bukannya kurus yang ada malah kurang gizi kamunya," omel mamanya saat ia jatuh sakit gara-gara cara dietnya yang gak sehat.

"Udahlah, gak usah dipikirin omongannya Ling. Mending jadi diri sendiri aja, gak ada yang ngelarang kamu jadi gemuk kok." Ucap Yudha menyemangati.

Jonathan sangat bersyukur memiliki seorang sahabat seperti Yudha. Tapi ucapan Ling benar-benar membekas di hatinya. Sebenarnya Jonathan sudah tidak ada perasaan lagi pada Ling, Jonathan juga tidak membencinya. Tapi keputusannya untuk menjadi kurus sudah bulat. Akhirnya saat kelas 2 SMP Jonathan sudah benar-benar berubah drastis. Ia menjadi kurus----ditambah dengan tinggi badannya yang gak Yudhawi banget----sampai mendapat julukan 'Slanderman' dari teman-temannya. Sayangnya Jonathan sudah tidak satu sekolah lagi dengan Ling.

Tapi yang namanya takdir gak ada yang tahu. Mereka dipertemukan kembali di SMA, satu kelas pula. Ling amat terkejut melihat penampilan Jonathan yang sekarang. Sedangkan Jonathan yang sudah lama melupakan Ling tak peduli. Ia memang tidak membenci Ling, tapi saat ia tahu bahwa Ling menyukainya, ia kesal. Tidak adakah orang yang bisa menyukai orang lain tanpa memandang fisik? Padahal Jonathan dulu menyukai Ling karena sifatnya yang periang----selain karena memang Ling cantik. Apakah sekarang Ling menyukainya karena ia sudah kurus? Apakah Ling akan tetap menyukainya jika ia kembali seperti dulu?