males sekolah

95 9 0
                                    

Pagi ini udah ada pemandangan Harun yang lagi lesehan di ruang tengah sambil main game tidak lupa cemilan yang ada disampingnya.

Javi, Julian dan Samuel yang melihat tingkah laku kakak kelasnya ini hanya bisa pasrah dengan keadaan.

"Bang, lo mentang mentang udah mau lulus ga sekolah lo hah?" protes Javi bercak pinggang ala-ala emak berdaster.

"Sekali-kali lah, capek sekolah gue" jawab Harun enteng sambil lanjut nyemil. "Si Juna mana?" lanjut Harun membuat ketiganya berpikir sejenak.

"Loh..." Samuel panik karena adiknya hilang. "coba liat dikamar!" mereka bertiga pun berlarian ke kemar Juna, Harun yang melihat itu hanya menatap mereka pasrah.

Pas ketiganya udah sampe dikamar Juna, taunya si Juna baru selesai mandi dan berpakaian sekolah.

"Kenapa?" tanya Juna bingung melihat ketiganya ngos-ngosan kayak lagi dikejer sapi pak RT.

"Gapapa, yuk bentar lagi telas kita" Juna mengangguk lalu mengambil tasnya mengekori ketiga kakaknya dari belakang.

"Pamit gue bang, kalo ada apa apa ga usah chat" ucap Javi menatap malas kearah Harun dan pergi begitu saja.

"Kurang ajar emang" sahut Harun ingin teriak tapi dirinya sudah malas untuk teriak jadinya tetep lesehan sambil main game.


Sesampainya di sekolah mereka berempat bertemu lagi dengan Niko dan Edwin yang lagi sruput es rasa jasjus mangga.

"Buset dah nik, lo pagi pagi udah minum es jasjus aje" ucap Javi sandaran dimobilnya. "Haus" jawab Niko lanjut sruput es cekeknya.

Akhirnya mereka berenam pun memutuskan untuk langsung kekelasl masing-masing soalnya bentar lagi mau masuk kelas.

Pas sampai dikelas Javi, Edwin, sama Samuel lagi bercerita dikelas karena ternyata guru mapel pertama ga bisa dateng.

Berbeda dengan Julian dan Niko yang lagi ada jam pelajaran biologi dan Juna yang lagi ada jam pelajaran sejarah.

"Bagi seluruh siswa-siswi sekolah untuk segera berkumpul di lapangan, sekali lagi bagi seluruh siswa-siswi sekolah untuk segera berkumpul di lapangan"

"Males banget anjir" ujar Javi berdiri dengan malas karena udah dengar teriakan ketua kelas.

Akhirnya dengan keterpaksaan semua siswa siswi pun berkumpul dilapangan, untungnya ga harus sesuai kelas bercampur dengan adik kelas.

Juna pun mencari keberadaan kakaknya di lapangan dan akhirnya menemukannya sedang bersama kakak kost yang lainnya.

"Kakak" juna berlari kearah Samuel dan yang lain. "Halo maniezzz" mulai deh kegelayan nya Niko menggoda Juna, karena emang Juna manis.

"Kalian dengar?" tanya Niko karena dari tadi ga denger yang di omongin guru ya yang lagi beri pengumuman.

"Kobok kobok kak suaranya" jawab Juna berusaha memahami omongan guru didepanny. "Tanyain ketua kelas aja nanti" saran Edwin dan diangguki semuanya.

Sampai akhirnya pengumuman pun selesai dan disuruh pulang ke rumah masing-masing:)

"COKKK KALO GINI KAGAK USAH DATANG SEKOLAHHH" teriak Niko histeris pas udah sampe di kelas dengan muka masamnya.

"Ke kost yu, kita main" ajak Julian diangguki yang lain, akhirnya anak kelas 2 pun membereskan bukunya dan menjemput Juna yang berada di kelas 1.

Teman-teman Juna yang melihat kedatangan tiga pangeran kelas 2 pun berteriak histeris.

"Perasaan ada gue sama Edwin juga deh, kok yang di notice cuman mereka bertiga sih?" sinis Niko merasa tak ditanggapi berdiri disebelah Samuel.

"Juna ada?" tanya Samuel membuat seisi kelas Juna yang awalnya berisik langsung sunyi.

Rumah untuk 7 pemuda [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang