🛍EPS 1-3🛍

27 7 10
                                    

"AKH!!!"

mendengar teriakan Lucas mereka sontak bergegas naik ke lantai 2.

"Lucas kau kenapa!!?"
tanya Siska setelah sampai di lantai dua tepatnya di ruang keluarga.

"Eh? gapapa cuman lagi nonton film horor aja"
geleng Lucas tanpa dosanya.

"Hah! kirain apa nih anak"
decak mereka langsung kembali turun.

"Haha, maaf ya kena prank!"
ucap Lucas dengan tawa.

"Nih anak"
Rakha mengambil sendalnya langsung berlari bersiap memukul Lucas.

"AKH!! ampun!"
Lucas bergegas berlindung dengan bantal sofa.

Tapi bukannya memukul Rakha malah diam memperhatikan film yang sedang Lucas tonton.

"Wah kayaknya seru nih"
Rakha malah nimbrung.

"Hm! kan seru loh film ini,"
Lucas bernapas lega kembali menonton film dengan santai.

"aku takut kena jumpscare sih"
Lucas sesekali menutup matanya dengan bantal sofa.

"Halah! kayak aku dong gak kaget"
Rakha sok keren menonton filmnya dengan serius.

Beberapa menit kemudian, film menampilkan jumpscare nya membuat Rakha langsung melompat dari tempat duduknya.

"AKH!!"
teriak Rakha ketakutan.

"HAHAHA!! tadi sok iye kau"
tawa Lucas puas.

Tak!

Rakha menjitak dahi Lucas.
"Diem kau"

"Ye lah tuh".
Lucas tidak percaya dengan Rakha.

°°°

Rini yang kini sedang menonton video di ponselnya seketika merasa berisik.

"Itu si Lucas dan Rakha kenapa teriak-teriak sih?".
Gerutu Rini langsung beranjak dari tempat tidurnya.

Dia berjalan menggunakan tongkat, penasaran dengan apa yang sedang mereka lakukan.

.
.
.

"Woy kalian lagi apa sih!?"
tanya Rini dari depan kamarnya.

"Nonton film horor Rin"
sahut Lucas seolah mengajak agar Rini juga ikut gabung.

"Film? woy ikut gabung ngapa".
Rini segera berjalan penasaran ingin menonton filmnya juga.

Ya, sekarang nambah satu lagi tukang teriak. Rini, siap-siap rumah akan di bikin heboh.

Diharapkan pakai penutup telinga.

°°°

Beberapa menit kemudian...

Gibran dan John sampai di swalayan yang tidak terlalu jauh dari rumah.

"Kita mau beli apa dulu nih?"
tanya John sembari mengambil troli belanjaan.

"Kayaknya persabunan dulu deh"
pikir Gibran dan langsung diiyakan oleh John.

"Oh ya, kita sekalian beli beberapa bahan dapur aja, biar besok gak terlalu banyak tugas"
tambah Gibran baru ingat akan kulkas yang kosong.

"Oh oke-oke, aku ambil beras dulu"
John berjalan mendorong trolinya ke rak sebelah.

Sedangkan Gibran kini mulai sibuk memilih sabun-sabun yang dibutuhkan.

"Ini kayaknya wangi deh kalau buat Lucas,"
kata Gibran mengambil sabun dengan bau stroberi.
"dia jarang mandi soalnya".
Cepu Gibran didepan kamera.

°°°

"Beras-beras!!---"
mata John melihat deretan karung beras mencari yang biasanya mereka makan.

"nah ini dia"
mendapatkan beras yang di cari John segera memasukkannya ke dalam troli.

Lalu dari kejauhan dia melihat beberapa bando dan mainan boneka.

"Bonekanya cocok nih buat Hanah"
John mengambil satu.

"Naah,"
sergah John saat melihat tas dora.
"cocok nih buat Rini"

Gibran yang baru saja mendekat langsung terkekeh pelan.
"Haha😂😂, ya cocok-cocok👍"

"Sekalian yang tas monyetnya buat si Gio"
saran Gibran.

"Bener banget"
John mengambil dua tas itu.

"Gibran!!!"
panggil seseorang.

Mereka menoleh lalu melihat seorang remaja.

"Boleh foto?"
tanyanya.

"Oh ya ya boleh".
Gibran mengiyakan.

.
.
.

"Makasih"
dia tersenyum bahagia.

"Kalian berdua aja?"
tanyanya dengan senyuman yang terpancar.

"Iya kami lagi belanja kebutuhan aja"
jawab Gibran.

"Nitip salam buat Alma ya~"
katanya terlihat sangat mengidolakan Alma.

"Siap"
Gibran mengacungkan jempolnya.

"Kalau begitu sampai jumpa lagi"
pamitnya.

"Iya bye".
Sahut Gibran dan John bersamaan.

Mereka berdua memilih kembali beberapa barang-barang yang di butuhkan.

"Eh, John snack ini enak gak sih?"
tanya Gibran menunjukkan snack yang sepertinya baru.

"Oh, masukin aja disini"
suruh John yang juga mengambil snack lain.

"Btw gak ada nugget kah disini?"
Gibran mulai lesu karena tidak melihat nugget sedari tadi.

"Kayaknya lagi habis deh, kita cari aja besok"

"Huh? yaudah deh".

***

Di rumah kemudian...

Mereka melihat apa saja yang di beli John dan Gibran, ada beberapa barang bulanan yang mereka beli. Tapi yang paling buat mereka salfok adalah tas dora dan tas monyetnya itu.

"Nah ini buat Rini... ini buat Gio, dan boneka ini buat Hanah"
John memberikannya suka rela.

"Kau bercanda ya!"
cengang Rini.

"Enggak, jangan lupa pakai ya"
geleng John tanpa dosa.

"Chiki-chiki dora! chiki-chiki dora-dora"
ledek Rakha sembari bergoyang.

"RAKHA!!!"

"Wkwkwk... jadi model anak-anak nih😂😂"
Tambah Rakha semakin usil.

"RAKHA!!!😠"
tanduk Rini sudah keluar.

"Udah-dah yuk kalian bertiga foto"
arah John pada Rini, Gio, dan Hanah.

Rini tetap mengikuti, dia memakai tas itu lalu berfoto kayak anak tk.

"Kiw-kiw!"
Rendi mengacungkan jempolnya apresiasi untuk mereka bertiga.

"Katakan peta!"
kata John lalu memotret mereka.

"Peta!"
jawab Gio dan Hanah antusias.

"PETA!!!!".
Sahut Rini lebih antusias.

"Hahaha".

Kota Zombie HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang