🚗EPS 3-1🚗

32 5 4
                                    

Kini 2 mobil beriringan akan pergi menuju tempat wisata yang sudah ditentukan.

Di mobil 1 ada,
-Alma
-Kiara
-Rini
-Hanah
-Siska
-Gio
-Miko

Di mobil 2 ada,
-John
-Gibran
-Lucas
-Nathan
-Rakha
-Rendi
-Arthur

Mereka mau pergi ke salah satu taman bermain air untuk merefresh otak setelah rumah hantu kemarin.

.
.
.

Pov mobil 2

"Eh sun screen ku mana?"
tanya Rendi.

"Gatau orang kau sendiri yang naruh"
jawab Arthur bodo amat.

"Bantu cariin kali"
cibir Rendi.

"Dah lah kalo pun ketinggalan kan masih ada sun screen nya para ciwi-ciwi"
Gibran menenangkan, karena dia akan memoroti sun screen nya Kiara.

"Ide bagus".
Rendi mengacungkan jempol, sekalian hemat.

Mobil berhenti karena lampu merah, daripada haus Lucas memilih mengambil minuman di dalam tasnya.

"Kalian mau minum juga gak?"
tawar Lucas.

"Iya boleh"
sahut Nathan dan John kompak.

"Oke bentar👍,"
Lucas mengambil 4 minuman.
"ini, sekalian buat pak supir"
beri Lucas.

John mengambil dua, membaginya langsung pada pak supir.

"Minuman apa nih? enak juga?"
tanya Nathan memperhatikan label produknya.

"Oh jus jambu itu"
beritahu Lucas, langsung menyeruput minumannya.

"Baunya enak, aku minta deh"
sela Rakha.

"Ambil sendiri! tadi di tawarin gak mau"
judes Lucas.

"Ngokey👍".
Rakha mengambil satu didalam tas Lucas.

.
.
.

Mereka menikmati perjalanan dengan senang hati, walau matahari kini sudah membuat seisi mobil menjadi begitu panas.

"Kita kapan nyampe nya ya?"
keluh Arthur mengibaskan bajunya, duduk di kursi paling belakang memanglah sangat menderita, mana ac mobil lagi rusak.

John menatap jam tangannya
"Sekitar 4 jam lagi kita baru nyampe"
tuturnya.

"Hadeh".
Arthur bersandar, memilih untuk tidur saja.

Kini bukan Arthur saja yang tidur, melainkan yang lain juga ikut-ikutan. Kecuali John, tetap menemani supir dengan banyak obrolan.

Seperti sepak bola, tinju, dan pertandingan catur.

.
.
.

Pov mobil 1

Kiara dan Alma lagi asik pakai handbody, Rini dan Siska justru asik nyemil sembari menatap jalanan kota.

Sedangkan Gio dan Hanah, dalam fase yang tidak baik-baik saja.

"Eh aku suka yang itu,..."
Hanah menunjuk jajan yang akan Gio buka.
"kita tukeran ya"
mohon Hanah.

"Yaudah nih"
Gio mengiyakan, memberikan jajannya.

Hanah membuka jajannya, mencoba satu, alisnya seketika mengernyit.

Dia melirik kearah Gio, yang tampaknya menikmati jajan Hanah sebelumnya.

"Gio kita tukeran lagi ya"
pinta Hanah.

"Dih... anak aneh, yaudah nih"
Gio tetap mengiyakan.

Hanah begitu senang, dia mencoba kembali jajan sebelumnya. Tapi alisnya kembali mengernyit, dia melirik lagi kearah Gio.

Gio yang tau langsung menatap sinis kearah Hanah
"Kenapa, mau tukeran lagi!!"
sinis Gio.

"Hehe iya, lebih enakan itu"
kekeh Hanah.

"Terserah, nih buat kamu aja!!"
saking kesalnya Gio memberikan jajannya pada Hanah.

Hanah menerimanya dengan tangan terbuka.
"Naah gini kan enak"
dengan santai Hanah melahap dua cemilan itu.

"Kak Rini..."
rengek Gio menarik lengan baju Rini.

"Apa Gio?"
Rini mengalihkan pandangannya.

"minta camilannya"
pinta Gio.

Rini menatap jajannya
"Yaudah nih"
dia memberikan.

"Makasih kak"
Gio menerimanya semangat, mulai makan bersama Hanah.

"Eh itu jajan apa? coba dong"
lirik Hanah.

"Gausah! ini punyaku"
Gio memeluk erat jajannya.

"Gio..."
Hanah melontarkan tatapan memelas.

"Gak mau wlee😛"
ledek Gio.

"Awas ya kau nanti!"
ancam Hanah.

Miko yang ternyata sedari tadi memperhatikan hanya menggelengkan kepala.

"Dasar para tuyul"
gelengnya lelah.

"Weh lihat tuh!!"
tunjuk Rini ke salah satu wilayah.

"Eh itukan tempat syuting kita, wkwkwk,"
jawab Alma memperhatikan lokasi itu, yang sekarang di jadikan spot foto para Nider's.
"jadi kangen perang di sana lagi"

"Kau perang di kangenin Al!"
geleng Kiara.

"Seru loh, aku sempet ngehantam pasukan John pakai gumpalan tanah yang di balut kain, ga tau deh Author nambahin ke blooper apa gak?"
ingat Alma.

"Aku jadi pengin lihat blooper yang waktu aku naik speedboat, terus adu banteng dengan zombie"
Rini memperagakan pukulannya.

"Ini lagi satu..."
capek Kiara,
"kau kayaknya demen banget ke infeksi mutan Rin"

"Wkwkwk, enggak lah... orang tiap hari muka di coret-coret bentuk otot, terus di coretnya pakai spidol permanen biar kalau ada adegan hujan gak ke hapus"
Rini memekik jika mengingatnya, bagaimana dia dulu menghabiskan 20 kapas untuk menghapus spidolnya.

"Aku juga ampe ngakak, saat kau di coret pakai spidol permanen"
sahut Miko.

"Ini semua karena mu Miko"
Rini menatapnya tajam.

"Ya dong, otak tua... jiwa harus tetap muda"
Miko mengangkat kedua alisnya.

"Hahaha, kayak bapak ku aja kau Miko"
tawa Kiara.

"Aku ada satu jokes nih"
kata Miko.

"Apa?"
jawab mereka bertiga serempak.

"Sejak kapan kalian tau kalau nama SUTARMAN kalau dibaca dari belakang jadi 600"
jokes Miko.

"Hahaha!! sutarman, kau dapet darimana Miko"
tawa Alma yang sudah masuk dengan jokes bapak-bapak.

"Jokes bapak ku aja kalah sama jokes mu Miko"
tawa Rini.

"Lagi Miko... lagi"
pinta Kiara semangat.

"Oke".
Miko memberikan banyak jokes, membuat mereka ketawa.

Kota Zombie HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang