📱EPS 2-1📱

28 5 31
                                    

Jakarta

-11 : 12 A.M-

"Lah hp ku kemana dah?"
Rini mencari ponselnya yang tidak ada di dalam laci.

"Kau cari apa Rin?"
tanya Kiara sambil nyemil di atas kasurnya.

"Kau liat ponselku gak?"

"Oh... ga tuh"
geleng nya cepat.

"Hadeh, kemana ya"
Rini menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kau bantu cariin kek? dari tadi ngemil mulu"
sewot Rini.

"Sono ah! males aku"
cuek Kiara.

"Anak sialan".
Rini berlalu pergi ingin mencarinya di luar.

.
.
.

"Enaknya nanti makan apa ya?"
monolog Lucas sedang berjalan menaiki tangga.

"Hei Lucas!--"
panggil Rini berlari mendekat.
"-- kau lihat ponselku gak?"

"Ga tau Rin,"
geleng nya polos.
"memangnya kenapa, ilang?"

"Iya cok, mana masih kredit lagi. Canda..."

"Waduh... kalau gitu semangat nyari"
Lucas menepuk bahu Rini.

"Heh! kau gak ada niatan bantu gitu?"

"Males Rin besok aja"

"Hah! sama aye lu"
Rini beralih menuruni tangga.

"Hm? kayaknya kalau makan sushi megalodon enak deh"
lanjut Lucas memikirkan makanan.

"Awas Lucas!! LUCAS!!!"
teriak Rakha tetiba saat bermain sepeda di dalam ruangan.

"AKH!!"

BRAK!

"Eh?"
Nathan datang yang sedari tadi telah mengejar sepeda Rakha.

"Aduh--"
Lucas duduk memegangi kepalanya pusing.
"-- kau lagi apa sih!"

"Hehe sorry Lucas"
Rakha cengengesan pelan sembari mengangkat sepedanya.

"Hah! sepedaku rusak cok!"
decak Nathan.

"Gak ah! cuman lecet dikit gak ngaruh"
selow Rakha.

"Pala lu lecet, noh rantainya putus"
jitak Nathan langsung merebut sepedanya dan pergi.

"Ini gak ada niatan mau bantuin aku apa gimana?"
sela Lucas yang masih duduk.

"Oh ya ampe lupa... haha"
Rakha membantu Lucas berdiri.

"Aku cepuin ke Siska nanti, biar di lempar pake panci"

"Apalah kau, sok-sok an cepu"

"Nantangin nih orang"
Lucas menyingsingkan lengannya.

"... Ayo"
Rakha mengiyakan walau sebenarnya ketar-ketir.

"Oke!"
Lucas tersenyum licik.
"SISKA!!!!!!"
Lucas tanpa aba-aba langsung berlari membuat Rakha panik.

"Woy!!!".

°°°

"Kalau tuh hp sampe ilang? rugi-rugi"
garuk Rini pusing.

"Nah Gio jadi kameranya di nyalain gini"
suara Rendi terdengar di dalam kamar Gio.

"Tumben tuh mereka main di kamar, intip kali ya".
Jiwa kepo Rini mulai naik, dia berjalan mendekat karena pintu kamar yang hanya tertutup setengah.

.
.
.

"Itu hp ku! mau di buat apa..."
tekan Rini lirih tapi masih penasaran akan apa yang mereka lakukan.

Kota Zombie HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang