🚲EPS 1-5🚲

27 7 18
                                    

"Nider's... hari ini panas banget yah."
keluh Rini.

"Sekarang, aku dan John mau pulang, mereka udah pada selesai belanja apa belum ya?"

"Kayaknya belum sih?"
geleng John pelan.

"Btw, aku mau nunjukin ini."
Rini mengambil sesuatu.
"Nah, ini dia tas dora pemberian John, yang kemarin dia beli."

"Haha cantik kan?"

"Ye, berasa lagi syuting film dora... masa ke rumah sakit nenteng nya tas dora"

"Lah dokternya aja bilang bagus kok"
John mengingatkan perkataan dokter tadi.

"🙃, berasa lagi periksa di dokter anak"

"Udah jangan banyak ngeluh kau"
jitak John pelan.

"Haha... beliin aku es teler ngapa! gerah nih"
pinta Rini haus.

"Heh! jangan-jangan!"
tegas John.

"Lah aku haus..."

"Minum air comberan aja gimana, seger loh?"
tawar John.

"Pft!"
pak supir yang mendengarnya hendak tertawa.

"Ketawa aja pak gapapa".
Sahut Rini dari belakang.

***

-14 : 34 P.M-

"Akhirnya, sampai rumah juga kita"
Rini meregangkan tubuhnya.

"Mereka belum pada pulang kah?"
John mengecek setiap ruangan yang nampak sepi.

"Palingan belum..."
Rini membuka ponselnya menonton video.

"Kau mau ke kamar gak? aku mau nonton bola di lantai 2"
tanya John siapa tau Rini butuh bantuan.

"Gak deh, aku disini aja nunggu mereka"
geleng Rini cepat.

"Oh oke"
John mengiyakan segera berjalan ke lantai 2.

Tidak berselang lama suara mobil terdengar datang.

"Nah itu pasti mereka"
Rini berdiri mengecek ke arah jendela.

Lalu, melihat Gio dan Hanah yang kini berlari layaknya tuyul.

Cklek!

"Kami pulang!!"
ucap mereka berdua kompak.

"Halo para bocil"
sambut Rini meledek.

"Eh, kak Rini"
Gio mendekat dengan senyuman aneh membuat Rini langsung merasa tidak enak.

"Kak makasih kartunya ya"
Gio memberikan kartu yang ia curi.

"Eh? Kok bisa--"
Rini tercengang mengambil kartunya segera.
"-- jangan bilang kau curi dari tasku lagi!"

"Hehe"
Gio menggaruk kepalanya pelan.

"Makasih ya kak"
Gio segera mengajak Hanah kabur.

"Woy kalian berdua!!"
teriak Rini kesal.

"Udah Rin... santai nanti cepet tua"
Arthur menepuk bahu Rini pelan.

"Minggir kau"
tepis Rini.

"Udah-dah mending ikut aku beli jajan"
ajak Alma membuat emosi Rini merendah.

"Wih oke deh"
Rini mengiyakan bergegas menyusul.

"Slamet-slamet"
Arthur menghela napas.

"Jangan bilang kau juga kerja sama bareng Gio"
ledek Gibran sudah tau.

Kota Zombie HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang