🌑EPS 2-5🌑

32 5 4
                                    

Semua pemain di kumpulkan kembali, mereka masih terlihat lelah namun bahagia juga.

"Gimana perasaan kalian di rumah tadi?"
tanya Icha.

"Trauma!!"

"Kompak amat"
sindir Aprilia.

"Bodo! pokoknya trauma"
sinis Rendi.

"Tadi nyari kuncinya susah gak?"
tanya Icha kembali.

"Susah thor, kunci ku ilang"
geleng Gibran.

"Oh yang jatuh itu kuncimu ya Bran"
tepuk Rendi.

"Oh kau yang nyuri ya!"
tuduhnya.

"Enak aja, tadi aku bilang jatoh... j-a-t-o-h. Jatoh!"
eja Rendi.

"Dah-dah malah ribut,"
lerai Icha.
"gimana perasaanya menjadi impostor"

"Seru bet tor! tinggal duduk + dapet cemilan lagi"
Rini mengacungkan jempolnya.

"Iya kita tinggal duduk santai aja"
Gio mengiyakan.

"Kalian enak bener dah"
galau Alma.

"Padahal aku yang paling ngejar-ngejar jadi impostor"
kecewa Miko, karena perjuangannya sia-sia.

"Ya dong! kan kami anak beruntung"
Rini merangkul bahu Gio.

"Haha"
tawa Gio senang.

"Naah ini pertanyaan paling penting! siapa yang tadi nampar Kio?"

"Oh itu si Lucas!"
tunjuk Rakha langsung, Lucas tidak menyahut sama sekali. Dia masih mengumpulkan nyawanya yang tertinggal di rumah hantu.

"Heh! se nasib dong... wkwkwk"
tawa Fani melihat Kio juga sama halnya seperti Lucas.

"Lah terus korban dan pelaku nya disini siapa?"
alis Sifa mengernyit.

"Dua-duanya"
sela Siska.

"Kau terlalu netral"
geleng John.

"Oh ya. Tadi Nathan sempet di lihatin ya?"
tengah Author.

"Hah!!"

"Iya"
angguk Nathan.

"Halah yang bener?"
Arthur tidak percaya.

"Beneran ye, orang Author aja liat kok di kamera pengintai"

Plak!

Rakha memukul bahu Nathan.

"Sialan kau!"

"Hehe sorry! sorry!"
kekeh Rakha tanpa dosa.
"btw wujudnya gimana?"

"Wanita, rambut panjang, tapi pakai pakaian putih"
jelas Nathan.

"Oh, bentukannya nenek-nenek ya!"
sentak Gibran.

"Hah?, kau juga di liatin?"
tanya Alma.

"Thor, hantunya ada nenek-nenek juga gak?"
tanya Gibran.

Kota Zombie HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang