EPS 3-3

36 4 3
                                    

Di sebuah villa...

"Wah ini villa yang akan di inap kita?"
kagum Siska.

"Iya, mana aesthetic banget lagi"
Alma turut merasakan kagum.

"Hm? kayaknya ada yang kurang"
pikir Arthur.

"😒 pasti kau mau otak-atik kan"
sungut Rakha.

"Diih biarin! yang penting hasilnya bagus. Gak kayak kau yang tiap hari jadi beban Siska"
balas Arthur.

"Diih, ada yang lebih beban kali"
Rakha melirik kearah Nathan.

"Ape! walau aku beban, tapi uang terus ngalir ya sorry😏"
pamer Nathan.

"Si paling"
geplak Rendi.

"Sialan kau Ren"
decak Nathan.

"Ribut mulu, kapan masuk nih kita?"
timpal Miko.

"Sekarang aja lah"
antusias Rini.

"Ayo-ayo!!"
Hanah berlari lebih dulu.

"Hanah tunggu!!!"
panggil Gio, berlari mengejar.

🍀
.
.
.
🍀

"Widih... cakep amat"
kagum Rini setelah membuka pintu.

"Cocok nih buat main kartu"
pikir Miko.

"Ide yang menarik"
jawab John.

"Kita main kartu aja gimana?"
ajak Nathan.

"Boleh, tapi taro barang-barang dulu"
setuju John.

"Iya"
angguk Nathan.

"Eh? Gibran! Lucas!"
panggil Kiara.

"Hm?"
jawab mereka lelah, karena makan terlalu banyak saat renang tadi.

"Lah? loyo amat, gak jadi deh males"
Kiara langsung beralih mengacuhkan mereka.

"Serah lah😑"
males Gibran.

"Bran aku istirahat duluan ya"
pamit Lucas.

"Ya ya"
jawab Gibran cepat, karena dia juga akan beristirahat.

🍀°°°🍀

"Ren musik box ku mana?"
tanya Kiara.

"Noh di pojok"
tunjuk Rendi sembari makan pisang yang di berikan Rini.

"Oh ngokey, btw makasih"
kata Kiara.

"Yoi"
Rendi berjalan pergi.

Rendi adalah andalan mereka jika berpergian, karena bisa disuruh membawakan barang-barang🙊.

Kiara membawa musik box nya ke atas, tepatnya ke kamar.

🍀°°°🍀

"Lama amat dah si Kiara😑"
jenuh Alma.

Kota Zombie HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang